Jurnal Mimpi 31 Januari 2018
Terlihat semua background di sana itu seperti kolam renang unesa lidah kulon yang sudah beberapa kali aku kunjungi untuk sekedar berenang.
Di sana aku bersama seorang sahabat yang sebut saja namanya sebagai Milea masuk ke area kolam renang itu bersama-sama.
Setelah aku menyadari kalau aku sedang bermimipi, ya sudah lah aku ikuti saja alur mimpinya.
Pada saat sudah di pinggir kolam, sudah jelas kami melakukan pemanasan, tapi aku sama sekali belum membuka bajuku, malah aku pemanasan masih memakai jaket sama celana kargo.
Setelah selesai pemanasan, aku mulai melepas semua pakaianku, yang jelas untuk membuat tubuhku ringan waktu di air nanti...
Sudah jelas aku hanya menyisakan celana pendek yang akan ku pakai untuk berenang.
Sementara Milea masih menggunakan pakaiannya secara lengkap.
Begitu aku mau masuk ke kolam, baru ku sadari keanehan ini...
Aku langsung berjalan kembali menuju tasku dan mengambil baju renang yang masih terlipat rapi, aku kasih itu ke Milea, aku pun juga berkata "Mil, kamu pake ini aja daripada kamu jadi berat pas di air, ini gak ada jilbabnya seh, semoga ini bisa pas di badan kamu"
Milea pun langsung menatap mataku beberapa detik sebelum akhirnya mengambil baju itu sambil tersenyum malu ke aku dan akhirnya berlari ke ruang ganti.
Sementara itu, aku masuk ke dalam kolam hanya untuk sekedar berendam mendinginkan tubuh.
Tak lama kemudian Mileakembali dengan pakaian yang berbeda...
Ternyata pakaian yang aku kasih tadi itu berjenis wetsuit yang biasa digunakan untuk menyelam.
Milea tersenyum kepadaku dan mengatakan bahwa wetsuitnya pas di badannya, dia pun menaruh pakaiannya ke dalam tasnya terlebih dahulu sebelum akhirnya bergabung bersamaku di kolam renang.
Setelah dia masuk ke kolam renang dia memanggilku, aku langsung menoleh ke arahnya, dia cuma menatapku tanpa berkata sedikitpun, hanya tersenyum manis saja.
Aku bingung kenapa Milea diam saja dan hanya menunjukkan senyumannya kepadaku, dia pun meluncur ke tengah kolam, aku pun menyusulnya.
Setelah berada di tengah kolam, dia pun berhenti dan berdiri di jalurku, aku yang sedang berusaha untuk berenang pun akhirnya menabrak badannya.
Begitu aku kembali berdiri, dia marah-marah, namun nadanya itu seperti nada-nada manja.
"Kamu kok nabrak aku seh"
"Siapa yang nabrak? Kamu sendiri ngapain ke jalurku?", jawabku bingung
"Ini baju renangnya nanti aku cuci bersih kok sebelum aku balikin ke kamu"
"Enggak usah dikembaliin, itu buat kamu aja"
Dia kembali tersenyum, kemudian memelukku erat, dan berkata "terimakasih Is, kamu yang terbaik"
Dia memelukku selama beberapa detik sebelum akhirnya melepaskanku.
Setelah dia melepaskanku, dia mengajakku ke pinggir kolam, dia minta tolong bantu mengeluarkan tubuhnya dari dalam kolam.
Aku pun membantunya...
Aku memeluknya dari belakang dan mengangkatnya tubuhnya agar dia bisa keluar dari kolam.
Selama aku dipeluk dia, aku hanya merasakan perasaannya yang begitu sayang kepadaku yang begitu hangat, sehangat tubuhnya yang berusaha untuk membuatku lupa dinginnya air di kolam itu.
Selain itu aku juga merasakan perasaan yang seakan sama sekali tak ingin kehilangan...
Entahlah maksudnya apa...
Yang jelas begitu dia sudah berhasil berada di luar kolam, dia melihatku, kemudian kembali tersenyum dan mengelus pipi kiriku dengan tangan kanannya yang tak lama kemudian aku terbangun dari tidurku...
Setelah terbangun yang ada di pikiranku hanyalah tak lama lagi aku bakalan sakit...
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://www.ishackkiswara.com/2018/01/jurnal-mimpi-31-januari-2018.html