Investasi Saham Potensi Cuan Menggiurkan Namun Kalau Boncos Bikin Horor
Akhir-akhir ini, saham menjadi salah satu jenis instrumen investasi yang paling banyak
diminati masyarakat. Tak hanya pengusaha atau investor saja, pedagang sayur, pegawai
kantoran, hingga anak SMA pun sudah banyak yang mulai berinvestasi saham.
Saham banyak diminati masyarakat karena potensi keuntungan yang dimiliki oleh saham
dinilai lebih menarik daripada jenis investasi lain. Selain itu, saham juga memiliki banyak
kelebihan lain yang membuatnya semakin berkilauan.
Penulis : M. Firman Fadilah
Nah, sebenarnya apa itu saham? Kemudian, apa yang menjadikan saham begitu menarik
untuk dijadikan sebagai aset investasi? Serta apa risiko ketika Anda memutuskan
berinvestasi saham? Temukan jawabannya dalam pembahasan berikut ini
Apa yang dimaksud dengan saham?
Saham merupakan tanda bukti kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan. Saham
diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga masyarakat bisa memilikinya.
Perusahaan sendiri melepas saham ke publik dengan tujuan untuk memperoleh pendanaan
dari investor.
Dengan memiliki saham suatu perusahaan, berarti Anda juga berhak mendapatkan laba
atau dividen yang diperoleh oleh perusahaan tersebut.
Besaran laba yang Anda peroleh sendiri dihitung dari besaran saham yang Anda miliki.
Semakin banyak saham yang Anda miliki, maka semakin besar pula bagian yang akan Anda
dapatkan. Baik bagian laba, maupun bagian kerugian.
Selain dari bagi hasil atau dividen, keuntungan lain yang bisa didapatkan dari saham adalah
capital gain, yakni keuntungan yang didapatkan dari selisih harga jual dan harga beli ketika
anda memutuskan menjual saham tersebut.
Untuk dapat memiliki saham, seseorang diharuskan untuk membeli saham dengan cara
menyertakan modal ke suatu perusahaan. Penyertaan modal, disebut juga sebagai
pembelian saham, bisa dilakukan di beberapa aplikasi investasi, salah satunya adalah FBS.
FBS bisa menjadi pilihan menarik untuk Anda membeli saham, karena Minimum deposit fbs
terbilang kecil, yakni cuman Rp 60.000, dengan berbagai pilihan pembayaran yang
beragam, mulai dari e Wallet, Qris, transfer bank, hingga crypto
Mengapa investasi saham?
Saham menjadi salah satu jenis investasi yang paling banyak diminati masyarakat. Selain
karena potensi keuntungannya besar, saham juga tersedia dengan harga yang terjangkau.
Dulu, ketika ingin berinvestasi saham, Anda perlu memiliki cukup banyak modal untuk
membelinya karena saham dijual dalam satuan lot, dimana satu lot bernilai 100 lembar
saham. Sekarang, Anda bisa berinvestasi saham dengan modal cukup ratusan ribu.
Oleh karena itu, tak hanya para pengusaha atau investor saja, pedagang sayur, pegawai
kantoran, hingga anak SMA yang sudah punya KTP pun bisa berinvestasi saham.
Hal ini juga didukung oleh akses jual beli saham yang semakin mudah. Lewat internet, Anda
dapat menjual atau membeli saham kapan saja dan dimana saja.
Potensi keuntungan dari saham sendiri juga cukup menarik, mulai dari dividen hingga capital
gain. Dividen bisa menjadi passive income, serta jika saham tersebut sedang hijau, Anda
dapat menjualnya dan mendapatkan capital gain.
Mengingat sifat saham yang fluktuatif, banyak orang yang juga memanfaatkan saham untuk
trading jangka pendek. Membeli saham saat lagi merah atau saat harganya murah, dan
segera menjualnya saat lagi hijau atau saat harganya naik. Dengan begitu, trader akan
cepat mendapatkan keuntungan dari capital gain.
Saham juga bersifat lebih aman daripada jenis investasi lain, seperti kripto dan forex.
Aktivitas jual beli saham dicatat dan diawasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga potensi
penipuan jadi lebih kecil dibanding dengan jenis investasi lain.
Modal yang Anda taruh di saham, jelas ditaruh di perusahaan mana dan dipakai untuk apa,
yakni dipakai untuk mendanai jalannya perusahaan.
Oleh karena itu, Anda akan terus mendapatkan dividen atau bagi hasil laba dari perusahaan
tersebut tanpa perlu melakukan apa-apa, dengan syarat kinerja perusahaan tersebut bagus
dan terus menghasilkan keuntungan.
Jika dalam situasi mendesak, Anda juga dapat menjual saham kapan saja, tidak perlu
menunggu lama, saham anda bisa langsung cair dan masuk ke rekening.
Apalagi, jika menjual saham saat sedang naik atau sedang hijau, maka Anda akan
mendapatkan keuntungan tambahan dari capital gain.
Apa risiko investasi saham?
Setelah melihat semua kelebihan yang dimiliki saham, Anda sebaiknya tidak langsung terjun
dan membeli saham sebanyak-banyaknya. Anda perlu memperhatikan berbagai risiko saat
berinvestasi saham.
Yang pertama adalah saham bersifat sangat fluktuatif. Faktor internal, seperti kinerja
perusahaan, kemudian faktor eksternal, seperti situasi ekonomi global, situasi bidang industri dimana perusahaan bergerak, dan sentimen pasar, dapat mempengaruhi naik turun harga saham dengan sangat mudahnya.
Kedua, selain menjanjikan potensi keuntungan yang besar, saham juga menawarkan potensi kerugian yang tinggi. Hal ini bisa terjadi ketika saham perusahaan tersebut jatuh. Memang Anda dapat menunggu saham tersebut naik kembali, namun, yang perlu Anda ingat, tidak ada kepastian bahwa perusahaan tersebut akan mampu bangkit lagi atau malah skenario terburuknya, perusahaan tersebut bangkrut dan saham Anda melayang karena perusahaan tidak mampu membayarnya.
Ketiga, capital loss, kebalikan dari capital gain, capital loss terjadi ketika Anda menjual saham di harga yang lebih rendah daripada harga saat membeli. Hal ini dapat terjadi ketika Anda sedang benar-benar membutuhkan uang sehingga mau tidak mau Anda harus menjual saham tersebut walaupun harus merugi.
Terakhir, resiko suspensi saham hingga forced delisting. Jika terjadi aktivitas yang tidak wajar pada suatu saham, BEI berhak menghentikan saham suatu perusahaan untuk sementara. Saat saham dibekukan, tentunya Anda tidak dapat berbuat apa-apa terhadap saham Anda. Yang lebih parah, ketika terjadi forced delisting atau penghapusan secara paksa saham suatu perusahaan oleh BEI, biasanya investor saham tersebut tidak akan memperoleh pengembalian dana karena aset perusahaan sudah habis untuk melunasi kewajiban perusahaan. Sebab pengembalian dana investor menjadi prioritas terakhir bagi perusahaan, artinya perusahaan baru akan mengganti dana investor ketika masih ada sisa aset dari pelunasan kewajiban perusahaan.
Kesimpulan
Nah, sudah jelas kan? Saham adalah tanda bukti bagian kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan. Dengan membeli saham, berarti Anda berhak untuk memperoleh dividen serta capital gain dari perusahaan tersebut. Namun, terlepas dari semua kelebihannya, saham tetap memiliki risiko tinggi yang mampu melenyapkan uang Anda.
_______________________
Klik Join & Subscribe Channel Telegram di bawah untuk ilmu dan info bermanfaat
Info Ibu Hamil & Bayi | Resepi Viral | Motivasi | Malaysia Blogger Influencer & Content Writer
"Life is not always beautiful and perfect, but as long as you are happy and grateful, life will always be perfect and beautiful"
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://www.mrspip.com/2023/10/investasi-saham-sebagai-aset.html