Hubungan Diplomatik Emiriah Islamiyah Taliban Afghanistan Dengan Israel Bagaimana Malaysia

---

 Pada 31hb Ogos, 2022 Dr Muhammad Naeem Wardak, jurucakap Emiriyah Islamiyah Afghanistan (Taliban) sewaktu temubual dengan Al Jazeera di Doha, Qatar membuat kenyataan bahawa Emiriyah Islamiyah Afghanistan (Taliban) tiada halangan atau bantahan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. 
Hujah utama jurucakap Taliban itu ialah bahawa Afghanistan Taliban tidak mempunyai masalah atau bantahan terhadap sebarang negara yang tidak mempunyai masalah dengan mereka - termasuk Israel. 

Yang berikut adalah video dan petikan berita yang berkaitan.  Sila baca 'Conclusion' saya pada penghujungnya.




On August 31, 2022, Al-Jazeera Network (Qatar) aired an interview with the spokesman of the Taliban's Political Bureau, Dr. Muhammad Naeem Wardak. 
In response to a question about the possibility of dialogue between the Taliban and Israel, the spokesman responded: "What problem do we have with Israel? Next thing someone will ask is whether we are willing to [have a dialogue] with Mars." 
When pressed by the interviewer about whether the Taliban intends to recognize Israel and establish relations with it, he responded that it is unreasonable to ask questions about resolving problems with a certain party when that party "does not have a problem with us." 
He also criticized the media, saying: "You bring stuff from the end of the world and throw it into the mix of our reality here." 
 



"Our Policy Is To Resolve Problems Through Dialogue And Mutual Understanding, With Everybody... What Problem Do We Have With Israel?"

Muhammad Naeem: "Our policy is to resolve problems through dialogue and mutual understanding. With everybody. Whoever has a problem and wants to resolve it – we are perfectly ready.

Interviewer: "Dialogue with everybody with no exceptions? Even with Israel?"

Naeem: "What problem do we have with Israel? Next thing someone will ask is whether we are willing to [have a dialogue] with Mars."

Interviewer: "Israel is a country. Some say that the path to America's heart passes through Israel."

Naeem: "If you have a problem with anyone, you can resolve it. We want to resolve problems that others have with us. With whom do we have a problem [there]?"

Asking About Israel Is To "Bring Stuff From The End Of The World And Throw It Into The Mix Of Our Reality Here;" We Have Nothing To Do With Israel

Interviewer: "So you do not have a problem with Israel now?"

Naeem: "I do not know... This is the media for you... You bring stuff from the end of the world and throw it into the mix of our reality here. This is very strange."

Interviewer: "This is not so far-fetched... Israel is a country that is recognized by most... Will you recognize Israel and establish relations with it, since you have changed, compared to 20 years ago? This was my question. The prime minister said: 'We are open to everybody.'"

Naeem: "I said this too, but we are talking about people who have problems with us. If a country or a person does not have a problem with us, can you even ask whether we are willing to resolve the problems with people we have nothing to do with? I think that asking this is unreasonable."

Conclusion:
Dalam abad ke 21 Emiriyah Islamiyah Taliban Afghanistan sangat bergantung dan mempunyai hubungan rapat dengan Qatar.  Contohnya interview antara Al jazeera dan Dr Muhammad Naeem Wardak, jurucakap Taliban   ini telah berlangsung di Doha, Qatar.
Qatar pula menjadi ibu pejabat dunia (world headquarters) kumpulan Ikhwanul Mufliseen (dulu dikenali sebagai Ikhwanul Muslimeen). Paling ramai pemimpin Ikhwanul Mufliseen sekarang menetap di Doha, Qatar termasuk mursyidul amnya Yusuf al Qardawi. 
Tetapi Khalifah besar Ikhwanul Mufliseen dalam dunia sekarang ini adalah Recip Tayyip Erdogan, presiden Turki. Di bawah naungan Erdogan dan dasar ekonomi Ikhwanul Mufliseen-nya negara Turki menghadapi masalah ekonomi yang menghampiri muflis (bankrupt). 

Nilai matawang Lira mereka sudah jatuh lebih 70% dalam setahun sahaja. Kadar inflasi RASMI di Turki melebihi 80%. Inflasi bagi barang makanan melebihi 100%. Kadar pinjaman asas atau "base rate" bank-bank Turki pula melebihi 15% setahun, serupa kadar pinjaman Ah Long dalam negara kita.      
Jadi dasar-dasar ekonomi Ikhwanul Mufliseen di mana khalifah Erdogan menjadi pelopornya sedang membawa ekonomi Turki kepada kehancuran. 
Kebelakangan ini Erdogan telah menjalin semula hubungan diplomatik yang rapat dengan Israel.
 



Bila ente sudah dekat muflis, 
ente perlu cari kawan baru-lah!



Apa yang jelas ialah untuk tujuan political survival mereka, pendokong Ikhwan Muslimin berbangsa Arab (seperti Hamas di Gaza dan keluarga pemerintah Emir Qatar - yang keduanya adalah pendokong kuat Ikhwan Muslimin)   memilih untuk bermusuh dengan Israel, membela nasib Palestin dsbnya.
Tetapi bagi pendokong Ikhwan Muslimin bukan bangsa Arab seperti Erdogan di Turki dan sekarang Emiriyah Islamiyah Taliban Afghanistan,  mereka sanggup menjalin perhubungan diplomatik, politik dan keselamatan/pertahanan dengan Israel. 
Lain pentas lainlah rentaknya. Menari lagu Tamil MGR pun boleh. Sembur air liur berceramah agama pun boleh.
Bagi negara Turki dan Emiriyah Taliban Afghanistan sebarang perhubungan baik dengan Israel boleh membuka banyak lagi pintu-pintu yang besar contohnya dengan Amerika Syarikat, IMF (International Monetary Fund), World Bank, negara Eropah dan banyak lagi pertubuhan antarabangsa yang boleh membantu political survival mereka. 

Jangan lupa bahawa Mesir, Jordan, Morocco, UAE, Bahrain, Sudan dan Arab Saudi telah pun menjalin perhubungan diplomatik, ekonomi dan pertahanan dengan Israel. Penerbangan Israel dibenarkan masuk ruang udara Arab Saudi dan tentera udara Israel sudah sekian lama beroperasi bersama tentera udara Arab Saudi. 
Yang berikut tajuk berita 2021:
 




Akhirul kalam, berdamai sesama manusia secara hormat dan baik itu boleh menguntungkan. Tetapi janganlah jadi munafik hipokrit, berperangai biawak lidah bercabang. Lidah bercabang itu biasa bawa hancur jahanam.

Artikel ini adalah pandangan penulis dan tidak semestinya mewakili MMKtT.
By Syed Akbar Ali 

---