Hebatnya Toleransi Bumiputera Negara Islam Menteri Kafir
Jumlah penduduk Malaysia TAHUN 2018 mengikut pecahan etnik:Bumiputera seramai 20.07 juta (69.1%)Cina seramai 6.69 juta (23.0%)India seramai 2.01 juta (6.9%)Lain-lain etnik seramai 0.29 juta (1.0%)
Akan tetapi, dengan kehebatan sifat toleransi pihak majoriti rakyat negara ini iaitu Bumiputera telah mengundi pemimpin-pemimpin ini dan akhirnya mereka telah memimpin negara kita.1.Menteri Kewangan kafir
2.Menteri Pengangkutan kafir
3.Menteri Media, Komunikasi kafir
4.Menteri Undang-Undang kafir5.Menteri Perpaduan Kafir6.Menteri Sumber Manusia kafir
7.Menteri Air,Tanah dan Sumber Asli kafir
8.Menteri Kerja Raya kafir
9.Menteri Industri Utama kafir
10.Menteri Sains, Alam Sekitar kafir
11.Menteri Perdagangan Antarabangsa kafir
12.PEGUAM NEGARA kafir
13.KETUA HAKIM negara kafir
14.Pengerusi FELDA kafir
15.Pengerusi MARA kafir16. Speaker Dewan Negara kafir
17.Timb.Speaker Dewan Rakyat Kafir
18.Timb.Menteri PERTAHANAN (TENTERA) Kafir
19.Timb.Menteri Pertanian kafir
20.Timb.Menteri Luar Bandar kafir
21.Timb.Menteri Kesihatan kafir
22.Timb.Menteri Perdagangan Dalam Negeri kafir
23.Timb.Menteri Pembangunan Wanita, Masyarakat kafir
24.Timb.Menteri PENDIDIKAN kafir
25.Timb.Menteri Perdagangan Antarabangsa kafir
26.Timb.Menteri Belia dan Sukan kafir
BERBAJU MELAYU BOLEH MENCEMARKAN KESUCIAN DEWAN? ko fikirlah sendiri
Belum dikira Exco-Exco dan Pemimpin Kafir yang menguasa politik di peringkat negeri, Menteri Melayu LIBERAL, sokong LGBT, Menteri Syiah dan Munafik dan lain-lain lagi....
#CelahGelegar
Salahkah Sebut Kafir?
Menurut Dr. Zakir Naik untuk menjawab pertanyaan di atas kita harus menelusuri terlebih dahulu definisi kafir itu sendiri.
“Secara bahasa kata kafir berarti orang yang ingkar. Kafir berasal dari kata kufr, yang berarti menyembunyikan atau ingkar. Dalam terminologi Islam, kafir berarti orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran Islam dan orang yang menolak Islam. Dalam bahasa Inggris, mereka disebut non-muslim,” jelas Dr Zakir Naik
Seseorang yang merasa terhina dengan sebutan tersebut berarti tidak memahami kafir menurut terminologi Islam. Karena kalau dia memahami istilah tersebut, hal itu justru menjadikan dia merasa tidak sama sekali dihinakan.
“Jika seorang non-Muslim merasa terhina bila disebut kafir, itu karena ia belum paham dengan Islam. Dia harus mencari sumber yang tepat untuk memahami Islam dan terminologi Islam. Dengan memahaminya, ia bukan saja tidak akan merasa terhina, tetapi justru menghargai Islam dalam perspektif yang lebih tepat,”
Jadi, istilah kafir bukanlah sebutan untuk menghinakan golongan yang menganut agama lain. Karena dalam perspektif Islam, kata-kata kafir memang digunakan bagi mereka yang tidak mau menerima ajaran Islam.
Ayat Al-Quran mengenai perkataan kafir:
"Sungguh telah kafir orang-orang yang berkata, ‘sesungguhnya Allah itu adalah al-Masih ibn Maryam.” (QS. al-Maidah/5: 72)
“Sungguh telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari tiga, padahal tidak ada tuhan yang disembah kecuali Tuhan Yang Maha Esa.” (QS. al-Maidah/5: 73)
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (QS. al- Mumtahanah/60: 8-9).
“Apabila mereka condong kepada perdamaian, maka condong pulalah kepadanya dan berserah dirilah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Anfal/8: 61).
Al-Qur’an melarang mengganggu tempat-tempat peribadatan mereka, baik dalam kondisi perang apalagi damai. Perhatikan ayat berikut ini:
“Dan seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah Yahudi, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Dan Allah akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa” (QS. al-Hajj/22: 40).
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://celahgelegar.blogspot.com/2018/11/hebatnya-toleransi-bumiputera-negara.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+celahgelegarblogspotcom+%28CELAH+GELEGAR%29