Hari Tani Dan Simbol Simbol Agama


Di lantai bursa ada yang disebut saham-saham syariah. Jika ada yang menganggap jual beli saham (modal) itu riba atau haram, maka label “syariah” mungkin dapat membuat hati tenang. Seperti saat Anda berususan dengan “bank syariah”.
Tak peduli apakah mereka benar-benar menerapkan prinsip “bagi risiko” seperti Beng Mawah yang saya jumpai di Aceh, atau sebenarnya hanya “bagi hasil” seperti bank konvensional dengan embel-embel “syariah”.
Saham-saham “halal” ini bahkan dikelompokkan secara khusus dalam Daftar Efek Syariah (DES) atau untuk 30 saham yang paling laris disebut Jakarta Islamic Index (JII).
Kriteria saham syariah tentu saja jauh lebih kompleks dari urusan “alkohol” dan “daging babi”. Perusahaan itu juga harus menjalankan produksi dan distribusi yang tidak terkait dengan perjudian dan jasa keuangan ribawi seperti bank dan lembaga pembiayaan konvensional. Ia bukan perusahaan jual beli risiko seperti asuransi, dan tidak melakukan transaksi-transaksi yang mengandung suap.
338 PERUSAHAAN DALAM DAFTAR EFEK SYARIAH Karena itu, dari 338 perusahaan yang masuk Daftar Efek Syariah, misalnya, Anda hanya akan menemukan Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi (JMAS) atau Bank BRI Syariah (BRIS), karena sebagai perusahaan yang berdiri sendiri, laporan keuangannya tak lagi tercampur dengan BRI konvensional.
Tapi jangan terkejut, jika dalam daftar saham “halal” itu justru bertabur perusahaan-perusahaan pertambangan dan perkebunan yang banyak berkonflik dengan petani dan masyarakat.
Misalnya, PT Semen Indonesia (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP). Kedua perusahaan ini telah dan akan menambang karst di pegunungan Kendeng dan memicu perlawanan para petani di Rembang dan Pati sejak 2006 hingga sekarang. Bahkan sejak 1993 bagi sebagian petani di Tuban.
Kriminalisasi terhadap petani telah dilakukan sepanjang konflik dengan kedua perusahaan ini, baik di Pati, Rembang, hingga Kendal. Mereka ditahan atas tuduhan penyerobotan tanah di atas lahan yang sebelumnya telah mereka kelola selama bergenerasi, seperti menimpa tiga petani Surokonto Wetan yang divonis 3 tahun penjara.
Tapi kedua saham semen “pribumi” dan “asing” ini tercatat sebagai 30 saham terlaris dalam Jakarta Islamic Index (JII).
Contoh lain saham “halal” adalah milik PT Merdeka Copper Gold yang memiliki kode perdagangan MDKA. Perusahaan tambang emas yang sebagian sahamnya dimiliki Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno ini berkonflik dengan warga dan petani di Tumpang Pitu, Banyuwangi.
Seorang warga bernama Budi Pego dikriminalisasi dengan dalih menyebarkan “ajaran komunisme” dan divonis 10 bulan penjara.
Sandiaga sendiri memiliki saham di Merdeka Copper melalui PT Saratoga Investagama Sedaya (SRTG) yang juga termasuk saham syariah.
Maka dalam kasus Tumpang Pitu di Banyuwangi, narasi ada “komunis” menolak perusahaan tambang PT Merdeka dan lembaga investasi “syariah” seperti PT Saratoga adalah narasi yang seksi untuk mendapat dukungan “umat” terhadap perusahaan tambang emas itu.
Apalagi belakangan Sandi dinobatkan sebagai “ulama” untuk melengkapi dan mengimbangi narasi politik identitas yang juga dimainkan kubu Joko Widodo yang memasang Ketua MUI Ma’ruf Amin.
PERANAN MUI DALAM PEMBERIAN STEMPEL HALAL MUI sendiri adalah lembaga yang sejak tahun 2001 turut memberikan stempel “halal” kepada berbagai produk pasar modal di Indonesia, termasuk saham syariah.
Hampir dipastikan, lembaga seperti MUI tak akan memasukkan pertimbangan etis kemanusiaan dan (apalagi) lingkungan ketika memutuskan “halal” dan “haram” sebuah emiten atau perusahaan yang menjual sahamnya di lantai bursa.
Padahal, dari 659 kejadian konflik tanah sepanjang 2017 saja, sebanyak 32 persen di antaranya (208 kasus) melibatkan industri perkebunan tanaman tunggal (monokultur), terutama kelapa sawit yang juga masuk dalam saham syariah seperti grup Wilmar, Indofood, London Sumatera, atau Providen.
Setelah perkebunan, menurut catatan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), pada tahun 2017 properti adalah sektor berikutnya yang menyumbang konflik paling banyak dengan masyarakat (30 persen).
Tapi ini tak akan ada yang mengaitkan semua ini dengan moralitas dan etis dalam perdagangan saham. Sebab perusahaan properti seperti Agung Podomoro Land (APLN) yang mengancam kehidupan nelayan dengan proyek reklamasi Teluk Jakarta atau PT Jakarta International Hotel and Development yang anak perusahaan hendak menguruk Teluk Benoa di Bali, adalah emiten-emiten syariah yang sahamnya dinyatakan “halal” oleh MUI.
Sepanjang kedua perusahaan itu tidak berbisnis alkohol atau membungakan uang, tampaknya MUI atau Dewan Syariah Nasional tak akan mau pusing dengan urusan perusakan lingkungan atau peminggiran ekonomi kaum dhuafa.
KELOMPOK POLITIK AGAMA MENGURUS KRIMINALISASI ULAMA Sama halnya dengan kelompok politik agama yang lebih sibuk dengan urusan “kriminalisasi ulama” yang tak lebih dari jargon politik dibanding kriminalisasi petani yang benar-benar ada, nyata, dan meluas di banyak tempat. Bahkan melibatkan pengusaha yang menjadi kawan koalisinya.
Sebenarnya gejala ini tak baru. Ketika mengkritik video Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendukung industri monokultur kelapa sawit, saya telah mengaitkannya dengan agenda-agenda dakwah monoteisme seperti terjadi dari Mentawai hingga Papua.
Baca Juga: Surat Terbuka Dandhy Sindir PSI: Dakwah Monoteisme Sawit?
Tahun 2011, misalnya, Front Pembela Islam (FPI) tiba-tiba ribut dan meminta pemerintah melarang kegiatan Greenpeace. Alasannya, karena organisasi pengkampanye lingkungan ini sering menyerang pemerintah dengan “data-data palsu” dan menjelek-jelekkan Indonesia di luar negeri. Alasan berikutnya karena Greenpeace internasional juga mendapat donasi dari uang lotere (judi).
Setiap organisasi tentu berhak menentukan standar moralitasnya. Bahkan ada perusahaan media yang tak menerima iklan rokok.
Tapi alasan seperti FPI ini tentu memancing bahan tertawaan karena diikuti oleh desakan agar organisasi lain ditutup, dan di saat yang bersamaan, ia menutup mata pada banyak praktik perusahaan yang merusak lingkungan, melanggar hak asasi manusia, dan meminggirkan masyarakat.
Jika benar setiap hasil uang judi harus ditutup atau disingkirkan, maka meminjam sindiran Gubernur DKI Ali Sadikin, “jangan lewat jalanan di Jakarta, karena jalan-jalan itu dibangun dari uang judi.”
DISKUSI BUKU INDONESIA FOR SALE Tahun-tahun itu, Greenpeace memang gencar mengkampanyekan kasus-kasus konflik dan perusakan lingkungan yang dilakukan industri kelapa sawit di Sumatera dan mendesak perusahaan-perusahaan besar seperti Unilever tidak membeli minyak sawit dari perusahaan-perusahaan bermasalah di Indonesia.
Suatu pagi di tahun 2013, Dompet Dhuafa mengundang berdiskusi tentang buku “Indonesia for Sale” yang pernah saya tulis 2009. Kami bicara bagaimana mempertahankan orang tetap sejahtera sejak di kampung halamannya, dan bukannya menunggu mereka menjadi miskin (dhuafa) untuk disantuni.
Gagasan yang mungkin tidak menarik minat donatur yang baru tergerak menyumbang jika melihat foto warga miskin dan penderitaannya.
Tapi ide ini tetap saya sampaikan karena lembaga yang dirintis para jurnalis pada 1993 ini sejatinya cukup terbuka dengan berbagai gagasan. Mereka menyalurkan bantuan modal untuk korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dampingan Kontras yang kerap dianggap sebagai “LSM Kiri”.
Belakangan, mereka juga ikut membantu logistik petani Kendeng jika sedang berunjuk rasa ke Jakarta atau membiayai proyek-proyek pertanian di Tasikmalaya dan berbagai tempat.
ISU PETANI DAN KONFLIK TANAH ADALAH TEMA “KEKIRI-KIRIAN” Sejak peristiwa 1965, isu-isu petani dan konflik tanah kerap dianggap sebagai tema “kekiri-kirian”. Sementara Dompet Dhuafa memegang mandat para donatur yang mayoritas muslim. Sementara sebagian petani Kendeng justru penganut keyakinan “Sedulur Sikep” atau “Saminisme” yang mengosongkan kolom agama di KTP. Hal yang membuatnya dicap “kiri” di masa Orde Baru.
Mengotak-kotakkan sebuah permasalahan dari kacamata ideologi atau agama, tentu sebuah kesalahan berpikir yang fatal. Sebab pemberontakan petani Banten tahun 1926 melawan kolonial adalah kisah perlawanan para haji seperti Achmad Chatib atau Moehammad Madoen yang kemudian dibuang ke Boven Digoel.
Jika para ulama seperti ini masih hidup hari ini, barangkali merekalah yang akan menunjukkan apa itu “halal” dan “haram” secara substansi dalam sebuah praktik ekonomi. Bukan hanya simbol dan stempel “syariah”.
Mereka tidak akan memakai isu impor beras sebagai retorika politik untuk menyerang lawan politik –tapi lebih sibuk membela “ulama” daripada petani—namun benar-benar bergerak untuk ikut mewujudkan swasembada itu dengan advokasi-advokasi yang nyata.
Selamat Hari Tani
Sumber: Dandhy Laksono
The post Hari Tani dan Simbol Simbol Agama appeared first on Blogger Borneo Network.


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://bloggerborneo.com/hari-tani-dan-simbol-simbol-agama/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Sekolah Agama Nusa Perintis Hari Terbuka

Sekolah Agama Nusa Perintis Hari Terbuka

papar berkaitan - pada 17/11/2018 - jumlah : 327 hits
Sekolah Agama Nusa Perintis Hari Terbuka Hari Khamis ni jadi hari yang amat penuh Segala galanya yang perlu aku selesaikan dalam minggu ni dilambakkan pada satu satunya hari yang aku wujud di opis Nak pulak petangnya ada hari terbuka sekola...
Sidang Ahmad Dhani Kasus Ludahi Penista Agama Bakal Digelar Hari Ini

Sidang Ahmad Dhani Kasus Ludahi Penista Agama Bakal Digelar Hari Ini

papar berkaitan - pada 26/11/2018 - jumlah : 214 hits
Musikus Ahmad Dhani bakal kembali menghadapi sidang dengan agenda pembacaan tuntutan terkait kasus cuitannya meludahi penista agama Sedianya sidang tuntutan digelar pekan lalu namun ditunda hingga hari ini Senin
Hilangkan Dark Circle Bawah Mata Dengan Ketara Seawal 7 Hari

Hilangkan Dark Circle Bawah Mata Dengan Ketara Seawal 7 Hari

papar berkaitan - pada 7/11/2018 - jumlah : 512 hits
Tidur yang tidak mencukupi boleh menyebabkan kulit menjadi kusam dan pucat Selain itu ia juga menyebabkan tisu kulit di bawah mata menjadi gelap saluran darah dibawah mata kelihatan dengan ketara Kekurangan tidur juga boleh menyebabkan bend...
Sibuk Sikit Hari Ini

Sibuk Sikit Hari Ini

papar berkaitan - pada 7/11/2018 - jumlah : 332 hits
Assalamualaikum Korang Ada yang masih bercuti ke hari ni Nieyl dah start kerja dah pagi ni sibuk sikit siapkan bos punya portfolio Happy working
Jelang Hari Pahlawan Ini Pesan Sesmenko Polhukam Pada Generasi Milenial

Jelang Hari Pahlawan Ini Pesan Sesmenko Polhukam Pada Generasi Milenial

papar berkaitan - pada 7/11/2018 - jumlah : 268 hits
Bangsa Indonesia akan memperingati Hari Pahlawan pada 10 November 2018 mendatang Selain untuk mengenang jasa dan pengorbanan para pahlawan momentum ini seharusnya dapat mengembalikan semangat cinta tanah air Terutama bagi generasi milenial
Nenek Kaya Raya China Mengemis Setiap Hari Bikin Gerah Manajemen Stasiun Hangzhou

Nenek Kaya Raya China Mengemis Setiap Hari Bikin Gerah Manajemen Stasiun Hangzhou

papar berkaitan - pada 7/11/2018 - jumlah : 263 hits
Nenek kaya raya China mengemis setiap hari bikin gerah manajemen stasiun Hangzhou Saya menyajikan makanan enak untuknya setiap hari tetapi dia berkeras keluar rumah untuk mengemis kata sang anak Si nenek tinggal di flat lima lantai memiliki...
Panduan Backpacker Ke Baduy Dalam 2 Hari 1 Malam Cukup Modal Tiga Ratus Ribu Aja Bisa

Panduan Backpacker Ke Baduy Dalam 2 Hari 1 Malam Cukup Modal Tiga Ratus Ribu Aja Bisa

papar berkaitan - pada 8/11/2018 - jumlah : 333 hits
Hipwee Travel akan memberikan liputan khusus destinasi wisata populer di Indonesia Kami menamainya Reportase Jelajah Wisata Tiap bulannya kami akan mengupas satu destinasi yang sering jadi impian para traveler Tak cuma destinasinya saja kam...
Trip Mak Mak Makan Angin Ke Langkawi Hari Pertama

Trip Mak Mak Makan Angin Ke Langkawi Hari Pertama

papar berkaitan - pada 8/11/2018 - jumlah : 459 hits
Amaran entri ni penuh dengan gambar gambar keriangan sila jangan muntah Kami bertujuh geng mak mak ni excited nak explore Langkawi Akhirnya percutian bersama kawan kawan opis sudah pun tertunai Lama dah kami duk planned tarikh tempat dan it...
Sah Kes Najib Razak Cacat

Slot Qris Explained The Key To Faster And Safer Gaming Transactions

Rahsia Kawal Gula Dalam Darah Supaya Tak Melompat Lompat Lagi

Tremendous Nadi Collaboration

Kebaikan Rawatan Rendaman Kaki Bersama Garam Bukit Dan Ais Batu

Salam Dalam Salat Jenazah Sekali Atau Dua Kali

10 Praktik Keberlanjutan Yang Wajib Diterapkan Di Tahun 2025

Takwim Cuti Persekolahan Tahun 2025 2026


echo '';
5 Insiden Jalan Sesak Yang Berlaku Lebih 24 Jam Durasinya

Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 6 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Keputusan Markah Peserta Konsert Minggu 5 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

10 Filem Drama Seram Melayu Berhantu Terbaru 2024 2025 Mesti Tonton

One In A Million 2024 Senarai Peserta Juri Format Pemarkahan Hadiah Dan Segala Info Saksikan Live Di TV3 Malaysia Dan Tonton Calpis Soda OIAM


Lepas Misi Selawat Ruhainies Sertai Majlis Agama Uai

Netflix Peroleh Hak Penyiaran Piala Dunia Fifa Wanita 2027 Dan 2031 Di As

Redha Di Dalam Rumah Tangga

Ioi City Mall Gears Up For A Meletop 2025 With A Star Studded New Year S Eve Celebration

Farhan Mustapha Mutiara Hati Chord

The West Isn T Dying But It S Working On It