BABAB.NET

Kronologi Penangkapan Enyk Waldkoening Buronan Kasus Tppo Mahasiswa Berkedok Magang Di Jerman

papar berkaitan - pada 13/6/2024 - jumlah : 45 hits
Enyk Waldkoening ditangkap saat akan berwisata di Italia

Penembak Mati Warga Merangin Ditangkap Satu Pelaku Perempuan

papar berkaitan - pada 17/6/2024 - jumlah : 52 hits
Pelaku mengungkapkan pembunuhan terhadap korban karena faktor sakit hati akibat pengancaman dilakukan korban terhadap pelaku perempuan

Pimpinan Kpk Alexander Soal Harun Masiku Dapat Ditangkap Satu Minggu Lagi Saya Bilang Mudah Mudahan

papar berkaitan - pada 12/6/2024 - jumlah : 64 hits
Alex berujar pencarian Harun merupakan tugas dari penyidik KPK

Pengacara Pemilik Mobil Berpelat Dpr Palsu Jadi Tersangka Total Pelaku Kini 6 Orang

papar berkaitan - pada 31/5/2024 - jumlah : 76 hits
Pengacara Pemilik Mobil Berpelat DPR Palsu jadi Tersangka Total Pelaku Kini 6 Orang

Ada Yang Ordal Pt Antam Ini Tampang Tersangka Kasus 109 Ton Emas Palsu

papar berkaitan - pada 1/6/2024 - jumlah : 52 hits
Kasus ini diusut Kejagung heboh 109 ton emas palsu

Pegi Setiawan Melawan Bakal Ajukan Praperadilan Usai Jadi Tersangka Pembunuhan Vina Cirebon

papar berkaitan - pada 2/6/2024 - jumlah : 65 hits
Pegi bakal mengajukan praperadilan terkait status tersangka dan penahanan dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky Cirebon dilakukan Polda Jawa Barat

Art Lompat Dari Rumah Majikan Di Karawaci Tangerang Penyalur Tenaga Kerja Jadi Tersangka

papar berkaitan - pada 2/6/2024 - jumlah : 121 hits
Tersangka diduga memalsukan dokumen ART yang masih di bawah umur tersebut

Ini Motif Pengacara Top Pakai Pelat Dpr Hingga Id Palsu Peran 5 Tersangka Lain Ikut Terungkap

papar berkaitan - pada 31/5/2024 - jumlah : 75 hits
Polisi mengungkapkan motif tersangka menggunakan pelat dinas Dewan Rakyat palsu

Kepala Bp2mi Ungkap Beragam Modus Tppo Desak Kapolri Tangkap Mafia Besar

papar berkaitan - pada 4/6/2024 - jumlah : 45 hits
Menurut Benny proses hukum yang belum menyentuh para mafia besar menjadi pemicu kasus TPPO terus memakan korban