Demi Secebis Janji
Ada kalanya kita perlu menangis agar kita tahu hidup ini bukan sekdar ketawa.....
Penantian demi penantian kita layarkan, mengukir seribu kesabaran dibalik sebuah penyiksaan. Bersama segunung harapan kita hamparkan untuk menanti, saat terkabulnya secebis janji yang pernah diberi.
Mengapa perlu ditahan tangisan sengsara, biarkan ia mengalir meluah segala duka. Terkadang cinta membuatkan hati menjadi bisu, minda menjadi buta. Akal pula seringkali dipaksa membohongi jiwa. Kadang juga, kita malu untuk meluahkan rasa dan takut untuk berkongsi kisah jiwa. Lalu dipendam menjadi bara yang membakar dada.
Lantas dalam sepi kita membawa diri, pergi dari alam realiti untuk memujuk sekeping hati.
Kesunyian itu terlalu indah untuk ditinggali, dan terbina satu kebahagiaan dari air mata. Sehingga kita merasa seolah lebih bahagia dengan cara begini, agar dapat terus berlari mengejar sebuah mimpi yang tak pasti.
Kadang kita tersungkur menyembah bumi, lalu separuh jiwa kita pergi. Bersama sendu yang bergema kita kutip kembali kepingan hati yang tidak lagi berseri.
Kala rindu sarat di dada Titisan syahdu jadi sahabat setia Andai sedetik engkau rasai apa yang ku lalui Apakah engkau akan bertahan menanti....
Best regards,
Syida Muhajir
tel.:
fax:
[email protected]http://www.syidaismyname.blogspot.com...
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://syidaismyname.blogspot.com/2012/03/kita-juga-punya-hati.html