Coretan Dari Seorang Indonesia
Helmy Afendy
Tenang sahabat, ya kita memang banyak kekurangan, tapi ketahuilah betapa sebenarnya kita jauh lagi baik dari negara seberang. Usahlah kita impi negara kita terbakar seperti seberang. Sana, mereka ada justifikasinya. Di sini, saya merasakan kita masih cukup saluran yang betul. Saya teringat pada seorang penulis dari Indonesia yang dijemput datang ke PBAKL bulan Jun lalu.




Sebaik sahaja dia datang sini, antara benda yang buat dia kagum sangat-sangat ialah para mahasiswa, guru dan pelajar sekolah diberikan RM100 setiap tahun untuk membeli buku-buku secara percuma. Bahkan, kita ada pemotongan cukai sampai RM2500 untuk pembelian buku. Dia kemudian dimaklumkan kerajaan tanggung subsidi untuk ISBN. Dan pelbagai lagi jenis-jenis bantuan lain dalam memastikan rakyat Malaysia terus jadi pencinta buku.
Dia kemudian rakam video tu, dan ceritakan kepada rakyat Indonesia, betapa bertuahnya jadi rakyat Malaysia, dan rakyat Indonesia yang tidak menerima semua bantuan-bantuan pasal buku yang kita ada, pun komen di videonya dengan komen pujian betapa negara kita sangat menghargai pendidikan. Dalam video tu, si penulis sempat mengeluh kenapalah dia dilahirkan sebagai warga Indonesia, tidak warga Malaysia. Apa yang saya nak sampaikan, ni baru satu kelebihan yang kita dapat yang mereka tiada. Dan ada banyak lagi kelebihan-kelebihan lain.
Sekarang, pergi ke Twitter, dan bacalah perbandingan yang rakyat mereka buat dengan kita. Orang Indonesia di sana lebih educated, dan mereka akan bercerita tentang betapa efisiennya sistem pengangkutan negara kita, mereka akan bercerita tentang betapa murahnya universiti-universiti kita, mereka bercerita minyak dan harga barang di negara kita jauh lebih murah dari negara mereka, tetapi gaji kita lagi tinggi daripada mereka, mereka akan bercerita tentang kenapa mereka lebih rela datang berubat sejauh di Malaysia dari Medan dan Jakarta sebab betapa murah dan efisiennya sistem perubatan kita, mereka akan bercerita tentang betapa kita sangat-sangat bijak menarik para wisata ke sini berbanding negara mereka, sehingga kita duduki TOP 10 di Asia dan banyak lagi.
Jadi, selain daripada kita terus mengkritik kerajaan dan politikus kita, saya tak merasakan kita ada sebab musabab kenapa kita harus tiba-tiba mengimpikan negara kita terbakar seperti mana di Indonesia. Jangan bakar kelambu sebab nyamuk tuan-tuan. Itu sahaja pesanan saya, selain kita terus kritis mengkritik, kita juga kena selit rasa bersyukur. Bersyukur dengan segala kesenangan yang kita miliki, sebagai rakyat Malaysia.
Saya naikkan gambar-gambar rakyat Indonesia yang cemburu dengan kesejahteraan yang kita kecapi. Ini dari video-video TikTok, sambil mereka sambut kemerdekaan kita bersama, mereka mahu negara mereka seperti kita.
Dirgahayu Malaysiaku.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://wrlr.blogspot.com/2025/08/coretan-dari-seorang-indonesia.html