Cek Fakta Uang Kertas Pecahan 100 Rupiah Tahun 1954 Memuat Tulisan Arab
Beredar sebuah foto yang memperlihatkan uang kertas pecahan 100 Rupiah yang diklaim sebagai mata uang resmi yang dikeluarkan Bank Indonesia tahun 1954.
Foto kertas tersebut memuat gambar Presiden Pertama Indonesia Soekarno dengan aksara Arab.
Akun Facebook Anwar Harum Maru membagikan foto tersebut pada Rabu, 17 Juni 2020.
Pemilik akun juga menambahkan keterangan pada foto bertuliskan sebagai berikut:
“Inilah wajah uang kertas kita tahun 1954…Renungkanlah!”
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim uang kertas pecahan 100 Rupiah tahun 1954 memuat aksara Arab adalah salah.
Faktanya, uang tersebut adalah uang yang dijadikan suvenir dan bukan alat pembayaran yang sah.
Dilansir periksa fakta Turnbackhoax.id, foto uang kertas yang beredar tersebut bukan uang resmi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun pemerintah pada 1954 sebagai alat transaksi yang sah.
Uang Seri Soekarno yang memuat tulisan Arab hanyalah uang suvenir yang bisa diperjualbelikan secara bebas.
“Uang Soekarno Suvenir tidak dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Uang Soekarno Suvenir dikeluarkan oleh pihak swasta, bukan oleh Bank Indonesia sehingga tidak akan ditemukan penjelasan Uang Soekarno Suvenir pada situs-situs resmi BI karena BI hanya mengeluarkan uang yang digunakan sebagai nilai tukar” tulis laporan Turnbackhoax.id.
Dilansir bi.go.id melalui dokumen berjudul “Sejarah Bank Indonesia: Sistem Pembayaran Periode 1953-1959”, uang pecahan 100 rupiah yang memuat tulisan Arab itu bukan uang resmi yang dikeluarkan oleh BI maupun pemerintah pada 1954 sebagai alat transaksi.
Adapun uang berangka tahun 1954 hanya diterbitkan oleh pemerintah, namun tidak ada yang bergambar Soekarno dan tidak memuat tulisan Arab.
Pada 1954, pemerintah hanya menerbitkan Seri Suku Bangsa dengan menyertakan tanda tangan Menteri Keuangan Ong Eng Die.
Pecahan 1 rupiah berwarna biru bergambar seorang wanita Sumatera Timur, sementara pecahan 2,5 rupiah berwarna merah dan memuat gambar seorang pria Flores.
Pula, dilansir dari Tempo.co, biasanya dalam Uang Sukarno suvenir ini, terdapat tambahan tulisan Arab berupa asma Allah, kun fa ya kun, nurisulaiman, surat Al Ikhlas, dan lain-lain.
Meski bukan uang resmi, uang suvenir tetap diminati karena memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh uang lainnya, seperti bisa melengkung sendiri dan memuat tulisan Arab.
Kesimpulan:
Klaim uang kertas pecahan 100 Rupiah tahun 1954 memuat aksara Arab adalah salah. Faktanya, uang tersebut adalah uang palsu yang dijadikan suvenir.
Informasi ini masuk dalam kategori hoaks jenis false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah.
Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Sumber: medcom.id
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/cek-fakta-uang-kertas-pecahan-100-rupiah-tahun-1954-memuat-tulisan-arab/