Bos Adakami Dan Tiga Pilar Yang Bikin Indonesia Jadi Magnet Investasi Dunia
Jika kamu perhatiin, akhir-akhir ini Indonesia makin sering dilirik investor dari luar. Bukan cuma karena pasar Indonesianya saja yang besar, tapi juga karena ekonomi kita saat ini mulai dianggap kuat dan memberi peluang yang besar mendapatkan keuntungan. Nah, menariknya, di balik cerita ini ada sosok Bos AdaKami, Bernardino Moningka Vega, yang ikut berperan lewat pandangan dan kiprahnya di luar dunia fintech.

Meski lebih dikenal sebagai Dirut AdaKami, beliau juga aktif di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Di sana, beliau ikut mendukung gagasan tiga pilar utama yang diyakini bisa menjadikan Indonesia tujuan investasi paling potensial di kawasan Asia yang terdiri dari ketahanan ekonomi, transformasi digital, dan kemitraan strategis.
Nah, tiga pilar inilah yang sebenarnya sejalan dengan cara pandang Bernandino tentang pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Berikut adalah penjelasan mengenai tiga pilar utama ini.
1. Ekonomi Kuat Jadi Pondasi Utama
Salah satu hal yang bikin investor percaya diri menanam modal di Indonesia adalah daya tahan ekonomi kita. Di tengah gejolak global, Indonesia masih bisa tumbuh stabil.
Bernardino sendiri sering menyoroti pentingnya dukungan nyata buat pelaku usaha lokal. Menurutnya, kalau sektor riil kuat, ekonomi digital pun akan ikut berkembang — karena semua saling terkoneksi.
Jadi, meski sering dikaitkan dengan fintech, Bernandino punya pandangan yang jauh lebih luas dari sekadar urusan aplikasi dan pinjaman online. Ia melihat bagaimana seluruh ekosistem bisnis Indonesia bisa bergerak bareng menuju ekonomi yang lebih mandiri.
2. Digitalisasi: Kunci Buka Banyak Peluang
Kita semua tahu, dunia udah berubah dengan cepat. Digitalisasi bukan cuma tren, tapi sudah menjadi kebutuhan. Nah, di sinilah Dirut AdaKami punya peran penting. Ia percaya bahwa teknologi itu bukan cuma buat mempermudah transaksi, tapi buat memperluas akses dan menciptakan peluang baru, terutama buat masyarakat yang sebelumnya belum tersentuh layanan finansial modern.
Kalau dipikir-pikir, pemimpin kayak Bernardino ini termasuk langka. Ia bisa memadukan pemikiran bisnis dengan visi sosial. Jadi bukan cuma ngomong soal profit, tapi juga soal dampak nyata buat masyarakat.
3. Kolaborasi dan Kemitraan yang Ngebuka Jalan
Pilar terakhir yang sering disebut KADIN adalah soal kemitraan strategis.
Indonesia nggak bisa jalan sendirian. Dunia usaha, pemerintah, dan sektor swasta harus saling dukung. Dan ternyata, di sinilah lagi-lagi nama Bernandino muncul. Melalui jaringan dan perannya di berbagai forum, ia ikut dorong kolaborasi antara pengusaha lokal dan investor luar.
Tujuannya bukan cuma investasi jangka pendek, tapi juga transfer pengetahuan dan peningkatan daya saing buat pelaku usaha di dalam negeri.
Dan yang tak kalah menarik, sosok Bos AdaKami ini ternyata juga nggak hanya fokus pada bisnis fintech. Ia memiliki pandangan lebih luas tentang bagaimana ekosistem ekonomi digital bisa menopang pembangunan nasional. Dengan cara berpikir terbuka dan semangat kolaborasi, ia menunjukkan bahwa seorang pemimpin bisa tetap berinovasi tanpa melupakan tanggung jawab sosial.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://www.vellimarwan.com/bos-adakami-dan-tiga-pilar-yang-bikin-indonesia-jadi-magnet-investasi-dunia/