Bermodal Tabungan 44 Ribu Anak 13 Tahun Ini Merawat 2 Adiknya Karena Ibunya Pergi Tak Kunjung Kembali
Bermodal tabungan Rp44 ribu, seorang bocah 13 harus merawat dua adiknya yang masih kecil-kecil setelah ditinggal ibunya.
Kabarnya, sudah seminggu sang ibu, Novinta Pontoh, pergi dan tak ada kabar kapan hendak kembali.
Karena itulah, Velin Rossi Pontoh, nama bocah itu, harus mengurus dua orang adiknya: Zivilia Anggraini Taib (6) dan Amelia Silfina Pontoh (1,9).
Uang Rp44 ribu itu dia gunakan untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan dua adiknya.
“Saya ambil uang tabungan saya dengan jumlah Rp 44 ribu. Saya beli beras dan masak nasi di kompor gas,” kata Velin, Jumat (1/3).
Velin dan dua adiknya, sudah ditinggalkan oleh sang ibu selama 1 minggu lamanya.
Velin Rossi Pontoh merupakan warga Kelurahan Tuminting, Lingkungan II, Kecamatan Tuminting, Manado, Sulawesi Utara
Sang ibu yang awalnya izin untuk berangkat bekerja, tidak kunjung pulang menemui ketiganya.
“Ibu pamit dengan alasan pergi kerja. Tapi sampai sekarang tidak pulang ke rumah,” ujar Velin.
Dijelaskan pula oleh Velin, sang ibu sempat pulang ke rumah untuk memberi ASI pada adiknya yang masih balita, namun setelah itu pergi kembali.
“Jam 7 malam ibu kembali, tapi langsung pergi, dia hanya sempat meminumkan ASI pada Amelia,” kata Velin.
Saat sang ibu kembali, Vellin sempat melarang ibunya untuk pergi.
“Saya ingin ibu tinggal tapi dia tetap pergi,” kata dia.
Velin juga menjelaskan bahwa sang ibu sempat menitipkan uang sebesar Rp50 ribu kepadanya.
Menurut cerita dari Velin, uang tersebut adalah hasil kerja sang ibu di tempat kerja yang baru.
Ditinggalkan oleh sang ibu, Velin yang saat ini masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) 72 Manado, juga terpaksa harus berhenti sekolah karena harus mengurus adik-adiknya yang masih kecil.
“Mau tidak mau saya harus mengurus adik-adik saya. Meski adik Amelia sedang sakit, saya harus mengurusnya,” tambah Velin.
Dikatakan oleh Velin, Amelia yang masih berusia 1 tahun 9 bulan, sakit setelah sang ibu kembali beberapa saat ke rumah dan kemudian pergi kembali.
“Mungkin dia rindu mama,” kata Velin.
Selama ditinggalkan oleh sang ibu, Vellin menjelaskan bahwa adiknya itu hanya diberikan minum air putih saja.
“Kondisinya kian hari kian parah, tadi saja dia sudah muntah, saya kasih bubur dan dia muntah,” kata Velin.
Tidak hanya Amelia yang sakit setelah ditinggalkan oleh sang ibu, Zivilia yang baru berusia 6 tahun juga meronta pada Velin.
Zivilia menuturkan bahwa ingin ke sekolah bersama dengan teman-temannya.
“Ia ingin sekali ke TK bersama teman-temannya, tapi sudah tak bisa karena ibu sudah tak ada,” kata Velin.
Namun, meskipun ditinggalkan oleh sang ibu, Velin mengaku tidak menaruh dendam pada sang ibu.
Ia dan adik-adiknya mengaku selalu mendoakan sang ibu, agar kembali lagi ke rumah bersama dengan mereka.
“Tiap malam saya selalu ajak adik berdoa, saya minta Tuhan tolong bawa kembali ibu saya, ” kata Velin.
Diceritakan oleh Velin, selama ini sang ibu tidak pernah jahat pada Velin. Velin juga menuturkan bahwa sang ibu selalu perhatian padanya dan sang adik.
“Ibu hanya marah kalau saya jatuhkan adik,” kata Velin.
Dijelaskan oleh Velin, sang ibu sebelumnya berjualan rokok di proyek dekat rumah mereka.
Hasil kerja sang ibu, kemudian digunakan untuk membayar kos dan menghidupi mereka.
“Ibu selama ini bekerja keras untuk kami,” kata Velin.
Saat mengunjungi Velin beberapa saat, sang ibu mengaku pada Velin sudah mendapatkan pekerjaan baru.
“Katanya ibu ada pekerjaan baru tapi tak membeberkan apa pekerjaan tersebut,” ujar Velin.
Lalu, saat disinggung soal sang ayah, Velin mengaku tidak mengenal ayahnya. Velin menjelaskan bahwa ia dan sang adik, memiliki ayah yang berbeda.
“Kami beda ayah, hanya saja ayah Amelia sudah tinggalkan kami sejak Amelia masih berumur 4 bulan,” jelas Velin.
Dij elaskan pula oleh Velin, ia ternyata masih mempunyai saudara lain selain Zivilia dan Amelia.
Lantaran lahir dari ayah yang berbeda, saudara-saudara mereka tidak tinggal bersama dengan Velin.
“Ada yang di Manado, ada pula yang di Papua” kata Velin.
“Mereka ada yang mengurusnya,” lanjutnya.
Kisah Velin Viral di Media Sosial
Kisah Velin viral di akun Facebook setelah diunggah oleh Kepala Lingkungan I Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Junita Thomas di akun Facebooknya Kamis (28/2/2019).
Dikutip dari TribunManado.com, Junita Thomas menjelaskan bahwa tiga anak tersebut tinggal di Tumumpa sejak 2017 lalu.
“Novinta Pontoh bersama tiga anaknya ini, hanya berdomisili di sini (Lingkungan I Kelurahan Tumumpa Dua, Tuminting, Manado, Sulawesi Utara) sejak tahun 2017,” jelas Junita, Jumat (1/3/2019).
Sebelum ke Tumumpa, Junita menjelaskan bahwa tiga anak tersebut tinggal di Kecamatan Timinting.
“Sejak tinggal di rumah kontrakan milik Talimpong Yohanes, mereka tinggal berempat. Pekerjaan ibu mereka tiap hari menjual tas (kantong) plastik, rokok, dan lain-lain di tempat pelelangan ikan (TPI),” tambah Junita.
Dijelaskan oleh Junita, ia mengetahui kabar Velin dan kedua adiknya setelah mendapatkan laporan dari warga sekitar lokasi.
“Saya langsung mendatangi rumah kontrakan mereka, dan melihat kondisi ketiga anak itu. Salah satu dari mereka sedang sakit, saya rasa kasihan, dan saya langsung memosting kondisi ketiga anak tersebut,” tambah Junita.
Melalui laman Facebooknya Junita Thomas, ia membagikan foto Velin dan kedua adiknya.
Sumber: suar.grid.id
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/bermodal-tabungan-44-ribu-anak-13-tahun-ini-merawat-2-adiknya-karena-ibunya-pergi-tak-kunjung-kembali/