Berjihad Ke Papua Ini Tanggapan Tpnpb Opm
Numbay - Tersebar di social media facebook foto sekelompok orang berbaju putih yang akan berjihad ke Papua-Wamena. Nyatanya di Papua tidak ada persoalan Agama, kerusuhan yang baru-baru ini terjadi dan mengakibatkan ratusan orang menjadi korban juga harta benda hingga pengungsian. Korbanpun tidak hanya para pendatang tetapi juga orang negeri/pribumi. Jangan pakai alasan ada korban agama tertentu dan datang menambah trauma ditingkatan rakyat.
Dalam video aksi massa ormas Islam yang tergabung dalam Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menggelar unjuk rasa di Mapolresta Surakarta, Jalan Adi Sucipto, Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/10); membawa sejumlah spanduk di antaranya bertiskan 'Jokowi Bertangungjawab Atas Kematian 33 Warga di Wamena Papua'; 'Jika Tidak Mampu Selesaikan Tragedi Papua, Sebaiknya Jokowi Mundur'; dan 'Tragedi Wamena Ratusan Ruko dan Rumah Rusak'.
Seorang orator bahkan meyampaikan meminta aparat untuk memberikan senjata dan mereka siap untuk melawan di Papua. Lebh jelas simak pada video dibawah ini:
Lihat juga: Tidak benar dokter yang meninggal dalam kerusuhan Wamena karena dibakar massa
Upaya lainya seperti yang tertulis dalam spanduk lainnya yakni "Ganyang OPM" Posko Jihad Wamena (Bela Negara)
Lantas Apa tanggapan Organisasi Papua Merdeka ?
Ada 5 pertanyaan yang saya tanyakan kepada Jubir TPNPB-OPM Tn. Sebby Sambom dan dibawah ini pertanyaan dan juga jawaban balik dari TPNPB-OPM.
5 Pertanyaan untuk Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat :
1. Apakah TPNPB terlibat dalam peristiwa kerusuhan yang terjadi di Wamena pada 23 September 2019 lalu?
Jawab: TPNPB-OPM secara Komando tidak terlibat dan tidak Ada isntruksi untuk itu. Sekalipun tidak terlibat, tapi TPNPB-OPM hargai semangat rakyat karena hal itu mereka lakukan berdasarkan sentiment Politik yang terpendam selama 57 tahun, yaitu keinginan untuk merdeka. Jadi Rasisme itu hanya pemantiknya saja. Maka secara Politik TPNPB-OPM bertanggung jawab, Atas aksi-aksi rakyat, oleh karena itu Indonesia hentikan penangkapan terhadap perusuh, Dan kemudian duduk Bersama TPNPB-OPM di Meja Perundingan, Karena kerusuhan itu telah dilakukan Oleh rakyat Kami, sehingga sekali lagi kami sampaikan bahwa secara politik TPNPB bertanggung jawab.
2. Jika terlibat dalam kerusuhan apakah TPNPB melanggar hukum Humaniter?
Jawab: TPNPB-OPM Secara Komando tidak terlibat, Oleh karena itu tidak bisa spekulasi dalam menjawab pertanyaan semua wartawan.
3. Indonesia dengan kekuatan tempurnya, apakah TPNPB siap untuk menghadapi?
Jawab: Satu Pucuk senjata TPNPB-OPM lawan 1000 pucuk senjata Militer dan Polisi Indonesia itu adalah motto TPNPB-OPM selama 57 tahun berjuang. Oleh karena itu dengan andalkan Roh Tuhan, Rob Alam, Dan Roh para leluhur Bangsa Papua TPNPB-OPM siap lawan dalam kondisi apapun.
4. Apa tanggapan TPNPB terkait adanya ormas di Solo yang siap datang ke Papua untuk Ganyang OPM?
Jawab: Tentara Polisi Indonesia yang terlatih dan professional saja TPNPB-OPM lawan dan tembak sehingga selalu Kirim jenazah ke solo, Jawa, Dan sudah 57 tahun Militer terlatih Indonesia tidak pernah habiskan OPM TPNPB. TPNPB-OPM tetap eksis. Baru manusia Jawa kuno dari Solo Mau datang lawan? Kita tertawa saja. Kena Panah langsung aduh mama aduh mama nati, Kasihan. Pikir harap gampang begitu.
5. Pernyataan-pernyataan sebelumnya dari TPNPB untuk perundingan antara indonesia, TPNPB dan pihak ketiga yang netral, adakah respon pemerintah indonesia?
Jawab: Tidak Ada respon, tapi Kami tahu bahwa suatu ketika dengan trepaksa Indonesia akan setuju perundingan dengan Kami, Dan Kami tahu taktik dan strategi untuk kiring Indonesia ke Meja Perundingan. TPNPB-OPMmemiliki itu, maka Kami berjuang dengan target waktu, Kami tidak Sembarang atau tidak ikut-ikutan.
Demikian, terima kasih atas dukungan serta kerja sama yang baik.
***
Catatan Tambahan:
Ormas yang memakai agama sebagai tameng dan mempekeruh suasana di Papua tentu tak boleh dibiarkan. Rakyat dan juga pemerintah daerah harus segera membatasi ruang gerak ormas-ormas tersebut.
Akar Persoalan utama di Papua yang seharusnya diselesaikan; agar kedepan tidak terulang lagi kekerasan dalam bentuk apapun.
Pertanyaan no.5 diatas terjawab, bahwa tidak ada: upaya baik dari pemerintah indonesia untuk duduk berunding dengan gerakan pro kemerdekaan Papua; ini sama saja dengan menutup mata atas fakta bahwa keinginan mayoritas rakyat Papua adalah berdaulat diatas tanah airnya sendiri.
Potensi konflik kecil dipicu oleh sentimen-sentimen sosial; yang kian hari kian menumpuk dan meledak disituasi terntentu tanpa diduga.Oleh karena itu, mendesak solusi terbaik untuk pemerintah indonesia adalah duduk bersama/merundingkan bersama pihak ketiga yang netral agar kedamaian juga keharmonisan kehidupan antar bangsa Papua dan bangsa indonesia terjalin dengan baik kedepan.
Salam Juang
By. Phaull Heger
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://phaul-heger.blogspot.com/2019/10/berjihad-ke-papua-ini-tanggapan-tpnpb.html