Berhenti Untuk Selfie Satu Keluarga Tewas Dihantam Truk Saksi Mata Sudah Bilang Jangan Berhenti
Sebuah kecelakaan terjadi antara sebuah truk dengan motor Yamaha NMax di tanjakan Tarahan, Lampung Selatan, Minggu (27/10/2019).
Dikutip TribunPapua.com dari Kompas.com, Senin (28/10/2019), kecelakaan truk vs NMax ini membuat satu keluarga berjumlah empat anggota tewas.
Kronologi kecelakaan mau Truk vs truk vs NMax bermula saat satu keluarga tengah menaiki motor Yamaha N Max bernopol BE 2576 ABL.
Keempatnya yakni pasangan suami istri Jufebri Mars dan Santiah (35) serta kedua anaknya Dini Pratiwi serta Dino Framdan (8).
Seorang saksi mata bernema Asmawan (50) menuturkan saat itu keluarga itu berhenti di tanjakan Tarakan.
Asmawan menyebut bahwa keluarga tersebut ingin mengambil foto selfie lantaran pemandangan yang bisa melihat laut.
“Di motor itu ada empat orang, dua anak kecil dan dua orang dewasa. Kayaknya masih satu keluarga. Mereka berhenti di pinggir karena ingin ber-selfie. Soalnya pemandangan di situ bisa lihat laut,” kata Asmawan.
Asmawan menuturkan saat itu dirinya telah memberikan peringatan agar jangan berhenti karena bahaya.
Hingga peringatannya tak dipedulikan, ia memilih meneruskan perjalanan pulang ke rumah.
“Saya bilang sama mereka ‘Jangan berhenti di pinggir jalan sini karena bahaya’. Kemudian saya langsung pulang,” katanya.
Sementara itu dijelaskan oleh Kasat Lantas Polres Lampung Selatan Ajun Komisaris Polisi M Kasyfi Mahardika, dari arah Bakauheni menuju Bandar Lampung ada sebuah truk.
Truk itu Mitsubishi Colt Diesel BE 9037 NE yang dikendarai Fiki Ariyanto, warga Melinting, Lampung Timur.
Saat itu truk tengah melaju kencang di sebelak jalur kanan.
Hingga truk tak dapat mengendalikan lajunya dan menabrak satu keluarga yang berselfie tersebut.
“Sesampainya depan pos polisi Tarahan pengemudi kendaraan truk tidak dapat mengusai laju kendaraan. Sehingga menabrak pengendara motor N-MAX BE 2475 ABL yang sedang berhenti di pinggir jalan,” kata Kasyfi.
Truk yang bermuatan bahan makanan itu diduga mengalami rem blong. Seusai itu truk kemudian terguling di jalur berlawanan.
Selain menabrak NMax yang ditumpangi satu keluarga, truk juga menabrak motor Honda Beat namun pengemudi berhasil selamat.
“Pengendara motor Beat selamat dan tidak mengalami luka. Sedangkan pengendara motor N-MAX tiga orang meninggal di tempat dan satu meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bob Bazzar Lampung Selatan,” tuturnya.
Asmawan menuturkan, seusai dirinya pulang ke rumah tak berselang lama mendengar pengendara NMax tersebut ditabrak truk.
“Saya datang ke lokasi lagi ternyata satu keluarga itu yang mengalami kecelakaan. Saya lihat mereka sudah tergeletak di jalan dan motornya rusak parah,” katanya.
Identitas Korban
Jufrebri Mars (36), warga Ds Tanjung Aman Kec Kotabumi Selatan Kab Lampung Utara
Santiah (35) warga Ds Tanjung Aman Kec Kotabumi Selatan kab Lampung Utara
Dini Pratiwi (4) warga Desa Tanjung Aman kec kota bumi selatan Kab Lampung Utara
Dino Framdan (8) warga Desa Tanjung Aman kec kotabumi selatan, Lampung Utara.
Pengemudi Truk
Fiki Ariyanto (22) warga alamat desa sidomakmur kec. Melinting kab. Lampung Timur.
Aldi (18) warga desa putuk sari kecamatan Way jepara kabupaten Lampung Timur.
Kata Keluarga Korban
Seorang keluarga korban tewas, menuturkan korban saat itu hendak pulang ke Kotabumi, dikutip TribunPapua.com dari TribunLampung.com.
“Mereka mau pulang ke Kotabumi habis dari tempat keluarga di Katibung,” ujar kerabat korban, Chandra (30).
Chandra berujar korban sekeluarga memang sejak Sabtu, (26/10/2019) sudah tidak ada di rumah dan menginap di Bandar Lampung.
“Mereka sekeluarga memang ada acara lamaran keluarga di Lamsel (Lampung Selatan) jadi mereka memang berangkat dari Bandar Lampung,” kata Chandra, Minggu, (27/10/2019).
Keempat korban tewas tersebut dikebumikan di TPU Penitis, Kotabumi Selatan, Minggu, (27/10/2019).
Sumber: tribunnews.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/berhenti-untuk-selfie-satu-keluarga-tewas-dihantam-truk-saksi-mata-sudah-bilang-jangan-berhenti/