Belajar Jadi Entertainer Untuk Dapatkan Penggemar Setia
Reva Jazaka dari Soul TiVA (STV) Management dengan Hjrozman dari IslamicTunes, saat diskusi soal eksitensi nasyid di Bandung saat lawatan IslamicTunes di Kota Bandung. (Dok. IslamicTunes News)Perkembangan teknologi informasi saat ini membuat media mainstream berbagi peran. Meskipun keberadaannya tetap diperlukan untuk kebutuhan tertentu, hanya saja publik membutuhkan sistem yang portable, aktual, dan lebih interaktif.
Pada tahun 20-an, media elektronik dan media cetak masih dapat diandalkan untuk menciptakan karakter seseorang agar difigurkan oleh masyarakat luas. Baik sebagai politikus, pendakwah, olahragawan, seniman, dan lainnya. Namun saat ini, intensitas mata masyarakat lebih cenderung melihat media informasi berbasis internet. Sehingga media televisi, radio, surat kabar dan media lawas lainnya tidak bisa terlalu diandalkan lagi.
Mengerucut pada keinginan seorang penyanyi yang ingin dikenal, tentu butuh strategi yang tepat agar karyanya sampai pada masyarakat luas. Keberadaan teknologi informasi yang ada saat ini menuntut peran aktif mereka bersama platform dan label musik yang memasarkan karyanya dalam mempromosikan karya lagu.
Peran aktif ini berlokus pada wujud seni musik itu sendiri. Syair yang mesti dipertanggungjawabkan syiarnya lewat panggung pertunjukan. Penyanyi tidak hanya mengandalkan karya lagu rekaman yang diedarkan saja, namun juga rutin melakukan live perform.
Berbicara panggung pertunjukan akan terbayang kesulitan untuk mewujudkannya bagi para penyanyi pemula. Seakan butuh persiapan, biaya, dan koneksi yang tak mudah. Menyajikan lagu secara live pada publik sebenarnya bisa saja disesuaikan dengan kemampuan yang ada. Bisa juga dengan sistem mutualisme dengan stasiun radio, kegiatan sosial, kegiatan keagamaan, kegiatan perusahaan swasta maupun pemerintahan, dan lainnya.
Setiap aksi panggung yang dilakukan, di sinilah dibutuhkan tim atau personil yang ditugaskan untuk mendokumentasikannya secara video dan foto. Dokumentasi ini jadi materi promosi bagi pegiat musik di akun media sosialnya.
Mata masyarakat yang saat ini lebih tertuju pada media informasi berbasis internet, baik media informasi digital maupun media sosial, para pegiat musik mesti berada di sana untuk menampilkan aktivitas dan cuplikan karyanya untuk menarik minat masyarakat untuk mengikuti mereka lebih lanjut.
Untuk menciptakan karakter sebagai penyanyi dan melahirkan para penggemar, setidaknya harus mengelola beberapa akun media sosial, seperti; facebook, instagram, twitter, blog, dan youtube.
Pengelolaan akun media sosial yang baik dapat dilakukan dengan update rutin dan diprogram secara berkala. Kontinyuitas dapat memberi image komitmen yang kuat, dan eksistensi yang layak untuk diikuti penggemar.
Untuk membuat penggemar jadi setia dan semakin menyukai, postingan di media sosial baiknya terfokus pada aktivitas dan karya dari karakter yang ingin dibentuk. Dan menghindari postingan di luar konteks yang bersifat kehidupan pribadi, karena beresiko ditinggalkan penggemar. Biarkan saja penggemar mencari tahu sendiri.
Menerapkan hal tersebut semoga makin melekatkan karakter dan karya seorang penyanyi di hati para penggemarnya. Entertainer itu memenuhi kebutuhan para penggemarnya, bukan memenuhi kebutuhan idealismenya dalam berkarya, dalam konteks inovasi dan kreativitas berkarakter.
Membangun basis penggemar butuh perjuangan dan waktu. Tidak ada yang instan. Istiqamah dalam ikthiar dan doa, Allah yang akan mengangkat derajat kemuliaan seseorang di muka bumi ini. Insya Allah.
(Ditulis oleh Muhammad Fadhli - Reporter IslamicTunes News)
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://news.islamictunes.net/2019/03/belajar-jadi-entertainer-untuk-dapatkan.html