Begini Isi Percakapan Terakhir Rindy Dan Ibunya Sebelum Tewas Dibunuh Sahabat
Helena Pang tidak kuasa menahan tangis melepas kepergian putranya Rindy Rondonuwu (21) yang tewas usai dibunuh sahabatnya sendiri.
Ibu korban pun histeris melihat jasad anaknya sudah terbujur kaku di kamar jenazah rumah sakit.
Helena pun bercerita sempat berkomunikasi dengan putranya beberapa jam sebelum kejadian.
Bahkan, kata dia, putranya Rindy sempat bercanda saat berkomunikasi dengannya lewat video call.
Mengutip Tribun Manado, Rindy Rondonuwu (21) tewas setelah ditikam oleh sahabatnya AK alias Utus pemuda berusia 22 tahun.
Insiden itu terjadi pada Jumat (30/8/2019) malam sekitar pukul 22.00 Wita di depan salah satu hotel di Kawasan Megamas, Kecamatan Wenang, Kota Manado.
Pemicu keributan kedua sahabat ini diduga karena masalah wanita.
Korban yang merupakan warga Desa Ranomea, Kecamatan Amurang Timur, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulut diduga tewas karena kehabisan darah saat perjalanan ke rumah sakit.
Polisi pun telah mengamankan terduga pelaku AK alias Utus untuk menjalani pemeriksaan.
Ibu korban yakni Helena Pangi tak menyangka putranya menjadi korban pembunuhan.
Bahkan, sang ibu histeris saat tiba di ruang jenazah RS Bhayangkara, Karombasan, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (31/08/2019).
Helena Pangi bercerita, jika dirinya selalu berkomunikasi rutin dengan putranya meskipun hanya melalui telepon.
Menurut ibu korban, sebelum ia mendapatkan kabar duka tersebut, helena sempat teleponan dengan putranya itu.
“Indy, kemarin kamu telpon ibu, kamu bilang pakaian kamu sudah dua hari tidak diganti, ibu menyuruh kamu untuk ganti pakaian, tapi kenapa jadi begini,” teriak sang ibu dari korban yang baru tiba dari Halmahera dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Manado.
Helena mengatakan, ia bersama suaminya memang tinggal di Tobelo, Halmahera untuk mencari nafkah.
“Tiap hari Indy menelpon saya, bahkan kadang dia video call ke saya, dia selalu bercanda dengan saya lewat video call,” katanya.
Lanjutnya, terakhir Rindy menelponnya, Jumat (30/08/2019) sore, sampai malam hari.
“Indy kalau video call sama saya itu paling cepat dua jam. Kadang dia mengatakan kalau rindu dengan kami,” bebernya sambil meneteskan air mata.
Tambahnya, mereka mendapat informasi lewat telpon bahwa anak mereka sudah meninggal.
“Setelah ditelepon saya juga melihat kondisi anak saya di facebook, kenapa ini harus terjadi Indy,” sesal ibu korban.
Tim Resmob Polda Sulut telah mengamankan pelaku penikaman tersebut.
Kanit 1 Resmob Iptu Batara Indra Aditya yang turun lansung memburu tersangka mengatakan, AK ditangkap saat bersembunyi di Kelurahan Ranotana, Kecamatan Wanea, Manado.
Karena mencoba melawan saat akan ditangkap, Tim Resmob Polda Sulut terpaksa memberikan 2 hadiah timah panas kepada tersangka.
“Saat akan ditangkap, tersangka mencoba melawan, sehingga anggota saya mengambil langkah tegas, dengan menembak ke dua kaki tersangka. Barang bukti juga kami amankan di tangan tersangka,” tegas Iptu Batara Indra Aditya.
Selanjutnya tersangka dibawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis.
“Tersangka bersama barang bukti sudah kami serahkan di Polresta Manado sesuai laporan yang dibuat oleh keluarga korban,” jelas mantan Kapolsek Pineleng ini.
Pelaku Sahabat Korban
Dari pengakuan tersangka diketahui jika keduanya adalah teman dekat alias sahabat.
“Korban adalah teman dekat tersangka. Namun tersangka marah kepada korban karena diduga korban mengganggu pacarnya,” ujar Iptu Batara Indra Aditya Kanit 1 Resmob Polda Sulut, Sabtu (31/08/2019).
Batara melanjutkan, selain melakukan kasus pembunuhan, tersangka ternyata seorang residivis kasus penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam (sajam).
Bahkan tersangka diketahui masih status bebas bersyarat.
Diketahui, peristiwa pembunuhan ini terjadi di depan salah satu hotel di Kawasan Megamas, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Jumat (30/08/2019) malam, sekitar pukul 22.00 Wita.
Tersangka AK alias Utus (22) warga Kelurahan Teling, Lingkungan I, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulut, menikam lelaki Rindy Rondonuwu (21), warga Desa Ranomea, Kecamatan Amurang Timur, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut, di leher kiri.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Pancaran Kasih Manado, Sulut, namun diduga korban sudah meninggal dunia di lokasi kejadian.
Diduga korban kehabisan darah di lokasi kejadian, sebab banyak darah yang tercurah TKP.
Tersangka ditangkap Tim Resmob Polda Sulut, saat bersembunyi di Kelurahan Ranotana, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulut, Sabtu (31/08/2019) dini hari, sekitar pukul 01.49 Wita.
Polisi terpaksa memberikan tindakan tegas dengan melumpuhkan ke dua kaki tersangka dengan tiga butir timah panas, karena saat akan dilakukan penangkapan, tersangka mencoba melakukan perlawanan.
Sumber: tribunnews.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/begini-isi-percakapan-terakhir-rindy-dan-ibunya-sebelum-tewas-dibunuh-sahabat/