Bayi Usia 22 Bulan Sesak Nafas Akibat Kabut Asap Di Riau Dania Saya Hanya Bisa Menangis Dan Berdoa


Dania (27) dan Aris (30) hanya bisa mengipas-ngipas ruang yang ada di sekitar anak mereka, Ihsan.
Berharap bayinya yang baru berusia 22 hari itu bisa menghirup udara yang lebih bersih.
Ihsan yang berusia 22 hari harus merasakan dampak kabut asap yang terjadi di Riau.
Bayi yang belum lama lahir ke dunia ini harus menjadi korban kabut asap di Riau.
Ihsan saat ini menderita sesak nafas akibat terpapar kabut asap.
Apalagi saat tengah malam, ketika kabut asap semakin tebal, Dania hanya bisa menangis dan berdoa.
Sudah berhari-hari Ihsan pilek dan batuk, dan di tengah situasi kabut asap, bayi Ihsan tiba-tiba sesak nafas.
Kedua orangtuanya kebingungan, tidak tau apa yang harus dilakukan pada tengah malam itu.
“Saya hanya bisa menangis, dan berdoa. Terus membersihkan ruangan yang penuh asap. Tapi tetap saja asap masuk ke dalam rumah kami. Kami kebingungan, tak tau harus lakukan apa, apalagi saat itu tengah malam,” kata Dania menceritakan kejadian yang dialaminya tiga hari lalu, saat ditemui Tribun di Posko Pengungsian DPW PKS Riau, Jalan Soekarno Hatta, Senin (16/9/2019), melansir TribunPekanbaru.
Malam terasa panjang bagi Dania dan Aris.
Ia berusaha agar bayinya tetap bertahan dan berharap pagi segera datang.
Sembari itu, ia terus berupaya untuk menghubungi kawan yang bisa memberikan solusi atas kejadian tersebut.
“Salah seorang kawan suami memberi tahu, kalau ada rumah pengungsian PKS yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Pagi-pagi sekali, kami langsung bawa anak ke sini,” tutur warga Rimbo Panjang ini.
Bayi Ihsan langsung diberikan penanganan oleh pihak panitia penyelenggara Posko pengungsian di Markaz PKS Riau tersebut.
Namun nafas Ihsan masih terus sesak. Ia kemudian dirujuk ke rumah sakit.
Setelah agak mendingan, baru kemudian dokter di rumah sakit membolehkan untuk dirawat jalan, dan kemudian bayi Ihsan dibawa kembali ke posko tersebut.
“Sekarang sudah tiga hari kami di sini. Pilek dan batuknya masih, kemudian sesekali nafasnya masih sesak, tapi sudah cukup jauh berkurang dari sebelumnya. Kami sangat terbantu di sini, udaranya juga cukup bersih,” ujar Dania.
Ihsan dan Dania hanyalah satu dari sekian korban akibat kabut asap di Riau.
Kekhawatiran yang sama dengan Dania tentu juga dirasakan oleh setiap orang tua yang masih memiliki bayi.
Ambo Ako, warga Perumahan Mustamindo 3, Kecamatan Tambang juga sangat mengkhawatirkan kesehatan dua anaknya.
Apalagi si bungsu masih berusia 2 bulan.
Posisi rumahnya sendiri berada tidak jauh dari lokasi titik api kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kampar.
Karena itu, ia sangat khawatir, dan memboyong keluarganya ke posko pengungsian DPW PKS tersebut.
“Di bagian belakang rumah kami kejadian kebakaran lahan. Para tetangga kami banyak yang mengungsi ke Sumbar. Alhamdulillah kami juga bisa mengungsi di sini,” tuturnya.
Sekretaris Bidang Humas PKS Riau, Imron L Rasyiadi mengatakan, selain dari pihaknya, kader-kader PKS dan masyarakat juga turut membantu untuk memberikan sumbangan dalam bentuk makanan dan minuman di posko pengungsian tersebut.
“Di sini kami juga menerima sumbangan dalam bentuk barang, ada yang menyumbangkan nasi, air, buah, dan kebutuhan warga yang mengungsi lainnya di sini. Kalau ada yang menyumbang uang, kami alihkan ke lembaga yang kita kerjasama, karena partai kan tidak boleh terima uang. Nanti lembaga, baru dicairkan ke kita,” jelas Imron.
Dikatakan Imron, pihaknya menyediakan ruangan khusus bagi ibu dan bayi, lansia, dan juga para ibu hamil.
Selain itu, juga terdapat dua aula di lantai II dan III di markaz tersebut, yang bisa menampung ratusan pengungsi.
“Kita juga ada 8 air purifier di sini untuk membersihkan udara,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Posko Pengungsian dan Kesehatan DPW PKS Riau, Edi Iswanto mengatakan, hingga saat ini sudah ada sekitar 457 orang yang mengungsi ke tempat tersebut.
Data terupdate hingga Senin siang, sebanyak 120 orang yang menginap, yang terdiri dari lansia 2 orang, dewasa 41 orang, anak 49, dan balita 27 orang.
“Posko ini kita buka sejak 11 September 2019 lalu. Semua masyarakat yang terpapar asap, kita tampung. Tak lihat dari mana mereka berasal,” imbuhnya.
Pihaknya juga menyediakan layanan antar jemput, baik di Kota Pekanbaru ataupun di luar Pekanbaru.
Di sana juga ada dokter yang secara bergantian, yang bersedia sukarela untuk membantu pasien di sana.
“Kita juga terima layanan antar jemput. Gratis, tidak dipungut biaya sepersen pun. Kontaknya bisa dihubungi melalui nomor 082385035313. Kami tidak hanya layani Pekanbaru, tapi juga luar Pekanbaru. Kemaren ada yang kita jemput di Kabupaten Kampar juga. Kita punya 6 mobil yang standby untuk antar jemput,” tuturnya.
Sumber: tribunnews.com


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/bayi-usia-22-bulan-sesak-nafas-akibat-kabut-asap-di-riau-dania-saya-hanya-bisa-menangis-dan-berdoa/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Bahana Jerebu Toksik Bayi 4 Bulan Meninggal Dunia Selepas Sesak Nafas

Bahana Jerebu Toksik Bayi 4 Bulan Meninggal Dunia Selepas Sesak Nafas

papar berkaitan - pada 17/9/2019 - jumlah : 451 hits
Jika di Malaysia tahap jerebu sudah pun membimbangkan inikan pula di Indonesia tempat berpuncanya jerebu selepas kebakaran hutan berlaku Terbaru seorang bayi yang berusia empat bulan telah menjadi mangsa pertama yang maut disebabkan oleh ge...
Kurangnya Oksigen Akibat Kabut Asap Bisa Picu Timbulnya Hipoksia

Kurangnya Oksigen Akibat Kabut Asap Bisa Picu Timbulnya Hipoksia

papar berkaitan - pada 24/9/2019 - jumlah : 169 hits
Menurut Prof Ari Fahrial Syam dokter penyakit dalam akademisi dan praktisi klinis paparan kabut asap yang terus menerus akan menyebabkan iritasi pada mata menyebabkan batuk sesak nafas flu dan sakit tenggorokan
Jarak Pandang Di Pekanbaru Cuma 1 Km Akibat Kabut Asap Sekolah Diliburkan

Jarak Pandang Di Pekanbaru Cuma 1 Km Akibat Kabut Asap Sekolah Diliburkan

papar berkaitan - pada 10/9/2019 - jumlah : 204 hits
M Noer menyebutkan pihaknya akan kembali menggelar rapat koordinasi Rabu besok untuk menentukan apakah Kamis lusa juga akan diliburkan atau tidak
Bandara Kalimarau Di Berau Sempat Ditutup Akibat Kabut Asap

Bandara Kalimarau Di Berau Sempat Ditutup Akibat Kabut Asap

papar berkaitan - pada 4/9/2019 - jumlah : 179 hits
Kasi Teknik UPBU Bandara Kalimarau Budi Sarwanto mengatakan penutupan bandara karena jarak pandang berada di bawah 3 500 meter Penutupan dilakukan akibat kabut asap mengurangi jarak pandang
Akibat Kabut Asap Wings Air Di Pekanbaru Batal Terbang Ke Dumai

Akibat Kabut Asap Wings Air Di Pekanbaru Batal Terbang Ke Dumai

papar berkaitan - pada 16/9/2019 - jumlah : 289 hits
Penerbangan Wings Air dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru tujuan Bandara Pinang Kampai Dumai batal terbang karena kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Riau Sementara penerbangan maskapai lainnya berlangsung normal
11 268 Warga Pekanbaru Menderita Ispa Akibat Kabut Asap

11 268 Warga Pekanbaru Menderita Ispa Akibat Kabut Asap

papar berkaitan - pada 24/9/2019 - jumlah : 220 hits
Dari 11 268 penderita itu dominan terdampak bayi balita ibu hamil dan lansia
Bayi 4 Bulan Meninggal Diduga Karena Terpapar Asap Kebakaran Yang Begini Mau Sampai Kapan

Bayi 4 Bulan Meninggal Diduga Karena Terpapar Asap Kebakaran Yang Begini Mau Sampai Kapan

papar berkaitan - pada 17/9/2019 - jumlah : 280 hits
Pemerintah masih saja bungkam Padahal kualitas udara kota kota di Sumatera dan Kalimantan banyak yang sudah ada di level berbahaya
Kabut Asap Mulai Selimuti Sebagian Aceh Jarak Pandang Hanya 3 Meter

Kabut Asap Mulai Selimuti Sebagian Aceh Jarak Pandang Hanya 3 Meter

papar berkaitan - pada 23/9/2019 - jumlah : 164 hits
Bahkan kabut asap juga terpantau dari Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh Tampak mulai menyelimuti asap dan jarak pandang cukup terbatas
Beli Rumah Lebih Jimat Dengan Kempen Hartanah Bumiputera Matrix

Natural Gas Fuel Not A Hazard

How Car Centric Planning Is Killing Malaysians

Khutbah Jumat Jumadil Awal Tangis Ibnu Rawahah Jelang Perang Mu Tah

Tattoos Raised And Itchy

Bersatu Man Demands Dnb Exit Strategy For U Mobile

15 Playful Midcentury Kids Room Ideas For A Retro Vibe

Tattoos Portland Maine


echo '';
Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 1 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dhia Kasyrani Slot Akasia TV3

Biodata Terkini Reshmonu Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Hey Waley

Gegar Vaganza 2024 GV 11 Hadiah Tiket Peserta Juri Format Pemarkahan Dan Segala Info Tonton Live Di Astro Ria Dan Sooka

6 Janji Donald Trump Kalau Dia Naik Jadi Presiden Semula


Kelas Tauhid Bersama Sofea

Flexibility In Business Operations

Semua Ni Sebab Chagee

Takwim Persekolahan Sesi 2025 2026

Buat Sendiri Roti Arab Lembut Gebu Sekali Hadap Boleh Habis 3 Keping

Sihir Ep1