Bahasa Melayu Berasal Dari Bahasa Banjar
BAHASA MELAYU BERASAL DARI BAHASA BANJAR
Berdasarkan pemaparan Prof. Dr. Mahsun, pakar bahasa dari Universitas Mataram, beliau menjelaskan bahawa setiap pendahulu bahasa dalam rumpun bahasa di dunia lazimnya bermula daripada bahasa yang hanya mengenal tiga huruf vokal iaitu i, u dan a.
Bahasa yang kemudiannya menggunakan huruf vokal e dan o dianggap sebagai bahasa yang lebih baru.
Di Nusantara, bahasa yang hanya mengenal tiga huruf vokal tersebut ialah Bahasa Banjar Hulu. Bahasa Banjar ini dibawa oleh Dapunta Hiyang Srijayanasa bersama sekitar 20,000 pengikutnya dari Kalimantan Selatan ke Pulau Sumatera ketika mendirikan Banua Sriwijaya pada abad ke-7 (tahun 682 Masehi).
Kemudian, keturunan Dapunta Hiyang Srijayanasa yang bernama Prameswara bersama para pengikutnya berhijrah ke Semenanjung dan mendirikan Kerajaan Malaka pada tahun 1402 Masehi. Di sinilah munculnya bahasa baru — Bahasa Melayu — hasil akulturasi antara Bahasa Banjar dengan bahasa-bahasa yang ada di Semenanjung.
Bahasa Banjar yang asalnya hanya mengenal tiga huruf vokal (i, u, a), seperti yang terlihat dalam prasasti Sriwijaya abad ke-7 dan naskah Undang-Undang Tanjung Tanah di Dharmasraya abad ke-14, akhirnya berkembang menjadi bahasa yang mengenal tambahan huruf vokal e dan o.

Contoh perubahan:
batis → betis
kapala → kepala
saribu → seribu
urang → orang
tatapi → tetapi
mambuat → membuat
jaranih → jernih
dan sebagainya...
Ketika Kerajaan Malaka diserang Portugis pada tahun 1511 Masehi, orang-orang Melayu melarikan diri ke Sumatera — terutamanya ke Riau, Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat. Dari sinilah bermulanya penyebaran Bahasa Melayu ke seluruh kepulauan Indonesia dan rantau Nusantara.
— Oleh Andin Banjar
Kredit:
https://www.facebook.com/share/1AUwVpapWS/
Kadang kita lupa, setiap bahasa bukan sekadar bunyi dan huruf.
Ia adalah jejak sejarah — suara masa lalu yang masih hidup dalam lidah kita hari ini.
Dari Banjar yang menyeberang laut, hingga Melayu yang mekar di semenanjung,
setiap perkataan membawa kisah tentang perjalanan, persaudaraan dan asal-usul jiwa Nusantara.
Dan mungkin... dalam setiap kata yang kita ucap hari ini,
masih ada gema dari nenek moyang yang pernah berkata,
“Urang itu kita.”
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://belogsjm.blogspot.com/2025/11/bahasa-melayu-berasal-dari-bahasa-banjar.html