Bagi Umat Islam Kebahagiaan Ada Kuncinya 8686
Diskusi - Fiqh - Aqidah - Akhlak
Belajar Islam - Google+
https://plus.google.com/communities/103652814515960775895
6199 Berkawan Dan Bersahabat pada 5/2/2017 - jumlah : 4266 hits
Firman Allah yang bermaksud Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh SIAPAKAH SAHABAT SEJATI Sahabat sejati buk...
Buya HamkaBerita Dunia IslamPada asalnya dikongsi oleh Fahlul Get
2j"Presiden Soekarno pernah 'menyerang' ulama besar di masanya, Buya Hamka. Bersama Mohammad Yamin, Soekarno melalui headline beberapa media cetak asuhan Pramoedya Ananta Toer melakukan pembunuhan karakter atas diri Hamka, namun tak sedikit pun fokus Hamka bergeser dalam menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar. Sebab terlalu kuatnya karakter Hamka, di tahun 1964, Soekarno tak sungkan-sungkan menjebloskan ulama besar asal Minangkabau ini ke dalam penjara tanpa melewati persidangan.
2 tahun 4 bulan lamanya Hamka dipenjara, apakah lantas ia bersedih, mendendam dan mengutuk-ngutuk betapa jahatnya Soekarno padanya?
Tidak! Hamka justru bersyukur bisa masuk penjara. Di dalam terali besi itu ia punya waktu yang banyak untuk menyelesaikan 30 juz Tafsir Alqur'an yang dikenal dengan Tafsir Al-Azhar.
Lantas, bagaimana dengan ketiga tokoh tadi? Pramoedya, Mohammad Yamin dan Soekarno?
Ternyata Allah masih sayang pada mereka, Pramoedya, Mohammad Yamin dan Soekarno. Kekejian mereka pada Buya Hamka tidak harus diselesaikan di akhirat. Allah mengizinkan masalah ini diselesaikan di dunia.
Di usia senja, Pramoedya mengakui kesalahannya di masa lalu. Ia mengirim putrinya, Astuti dengan calon suaminya, Daniel yang mualaf untuk belajar Islam pada Hamka sebelum mereka menjadi suami istri. Apakah Hamka menolak? Tidak! Justru dengan hati yang sangat lapang Hamka mengajarkan ilmu agama pada anak dan calon menantu Pramoedya tanpa sedikit pun mengungkit-ungkit kekejaman Pramoedya. Astuti, anak perempuan Pramoedya pun menangis haru melihat kebesaran hati ulama besar ini. Hamka juga yang menjadi saksi atas pernikahan anak Pramoedya.
Saat Mohammad Yamin sakit keras, ia meminta orang terdekatnya untuk memanggil Hamka. Dengan segala kerendahan hati dan penyesalannya pada ulama besar ini, Mohammad Yamin meminta maaf atas segala kesalahannya. Dalam kesempatan nafas terakhirnya, tokoh besar Indonesia, Mohammad Yamin pun meninggal dunia dengan ucapan kalimat-kalimat tauhid yang dituntun oleh Hamka.
Begitu juga dengan Soekarno, Hamka justru berterima kasih dengan hadiah penjara yang diberikan padanya karena berhasil menulis buku yang menjadi dasar umat Islam dalam menafsirkan Al Qur'an. Tak ada marah, tak ada dendam, ia malah merindukan tokoh besar Indonesia, proklamator bangsa karena telah membuat ujian hidup sang Buya menjadi semakin berliku namun sangat indah. Hamka ingin berterima kasih untuk itu semua. Tanggal 16 Juni 1970, seorang ajudan Soekarno datang ke rumah Hamka membawa secarik kertas bertuliskan pendek;
“Bila aku mati kelak, aku minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam shalat jenazahku.”
Hamka langsung bertanya pada sang ajudan, "Di mana? Di mana beliau sekarang?" Dengan pelan dijawab, "Bapak sudah wafat di RSPAD, jenazahnya sedang dibawa ke Wisma Yoso."
Mata sang Buya menjadi sayu dan berkaca-kaca. Rasa rindunya ingin bertemu dengan tokoh besar negeri ini malah berhadapan dengan tubuh yang kaku tanpa bisa berbicara. Hanya keikhlasan dan pemberian maaf yang bisa diberikan Hamka pada Soekarno. Untaian doa yang lembut dan tulus dipanjatkannya saat menjadi Imam Shalat Jenazah Presiden Pertama Indonesia.
Terima kasih Buya, atas pembelajaran kehidupan dari cerita hidupmu...
---------------
(Seri Belajar dari Sejarah)Belajar Islam - Google+
https://plus.google.com/communities/103652814515960775895
Photo - Google+
https://plus.google.com/photos/photo/100925200454214407681/6626136126309523106?sqid=103652814515960775895&ssid=6a836085-20f2-4845-abab-97a3aaef5d51
Peristiwa Madiun 1948, merupakan salah satu sejarah mengenai kebiadaban PKI terhadap para ulama
Meja Viral: "Sipong" Sang Algojo Pembantai Ulama Dari PKI Ini Tewas Karena Kelakuannya
"Sipong" Sang Algojo Pembantai Ulama Dari PKI Ini Tewas Karena Kelakuannya Sendiri
mas roel 23.22
Peristiwa Madiun 1948, merupakan salah satu sejarah mengenai kebiadaban PKI terhadap para ulama, banyaknya ulama dan tokoh tokoh agama yang dibunuh dikarenakan bertentangan dengan ideologi mereka.
Dilansir dari matapadi.com (25/4). Seorang yang bernama Sipong ini dijuluki sebagai algojo dari peristiwa medium/PKI Madiun tahun 1948.
Dia berhasil ditangkap bersama kawanannya, oleh Pasukan Siliwangi yang dipimpin oleh Yon Umar yang berhasil melakukan pengejaran sampai ke daerah Magetan.
Ketika memasuki daerah Magetan Yon Umar juga berhasil menyelamatkan para istri dan anak-anak polisi, yang sedang disandera (ditawan/tebusan) dan akan di eksekusi di sebuah lubang di pinggiran desa oleh orang-orang PKI.
Para istri polisi itu diikat dengan tali bambu dengan posisi berjongkok, sedangkan anak Mereka berdiri di belakangnya sambil menangis menyaksikan ibunya.
Karna serangkaian teror tersebut akhirnya berhasil menyulut kemarahan masa, masa yang dulunya takut balik marah dan Mengarak sang algojo tersebut ke alun-alun magetan untuk dieksekusi.
Sang eksekutor algojo tersebut adalah prajurit dari Siliwangi yang bernama Thabrani, menurut cerita yang beredar konon Sipong memiliki sejenis ilmu kanuragan yaitu kebal terhadap senjata.
Dengan saran dari Muhammad Yusuf, akhirnya prajurit Siliwangi itu menusukkan sebuah cundrik (keris kecil) yang telah dibacai dengan Ayat Kursi, yang akhirnya membuat sang algojo kebal itu kehilangan kesaktiannya dan tamatlah nasibnya.
Sumber: www.megamein.com/tewasnya-sipong-si-algojo-dari-peristiwa-medium/"Sipong" Sang Algojo Pembantai Ulama Dari PKI Ini Tewas Karena Kelakuannya Sendiri
https://mejaviral.blogspot.com/2018/11/sipong-sang-algojo-pembantai-ulama-dari.html
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://peceq.blogspot.com/2018/11/bagi-umat-islam-kebahagiaan-ada.html