6 Fakta Anjing Bima Aryo Serang Pembantu Hingga Tewas Kronologi Kejadian Hingga Kesaksian Suami Korban
Sebuah indisen memilukan menewaskan seorang asisten rumah tangga (ART) di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
ART bernama Yayan (35) tewas akibat kehabisan darah setelah diserang oleh seekor anjing berjenis Malinois Belgian.
Anjing bernama Sparta ini merupakan peliharaan milik seorang presenter TV, Bima Aryo.
“Iya (Bima Aryo) yang punya anjing itu, yang artis,” ucap Irma Budiani, Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Timur, Senin (2/9/2019), dilansir Kompas.com.
Berikut ini kumpulan fakta tewasnya ART akibat diserang anjing milik Bima Aryo yang telah dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber pada Selasa (3/9/2019):
View this post on Instagram
A post shared by BEEMZ (@bimaaryo) on Jul 12, 2019 at 9:57pm PDT
1. Kronologi Kejadian
Kejadian bermula ketika Yayan diperintah majikannya untuk memberi makan Sparta. Meski takut, Yayan tetep menjalankan tugasnya sebagai ART.
Ia lalu membuka pintu kandang, tak disangka Sparta langsung menyerangnya. Sparta menyerang Yayan secara brutal.
Yayan terluka di bagian leher, payudara, dan punggung.
2. Kesaksian Suami Korban
Enjang yang merupakan suami Yayan, menyesalkan kejadian yang dialami istrinya tersebut.
Ia mengatakan, majikannya baru pulang lalu meminta Yayan untuk membuka pintu kandang Sparta.
“Kondisinya saya lagi di atas. Majikan saya pulang, dibukain pintu sama istri saya.”
“Terus dia (TD) bilang, ‘Yan itu tolong bukain kandangnya (Sparta), kasihan sudah lama (dikandangin). Begitu,” ujar Enjang seperti dikutip dari TribunJakarta, Senin (2/9/2019).
Ia menduga, istrinya diserang karena anjing tersebut belum mengenal secara dekat Sparta sebab Yayan baru dua minggu menjadi ART.
“Bukan karena kelaparan, habis makan kok anjingnya,” ungkap Enjang saat mengambil jenazah istrinya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sehari-hari Sparta selalu berkeliaran di halaman rumahnya yang lapang di Jalan Langgar 04/RW 04 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Menurut Enjang, Sparta biasanya memang dilepas main di halaman, dari siang sampai sore.
3. Sudah Tiga Kali Melukai Warga
Irma menjelaskan, anjing yang diberi nama Sparta itu sudah tiga kali melukai warga.
Pertama kali menyerang kuli bangunan yang sedang bekerja di rumah Bima sekitar satu tahun lalu.
Beberapa bulan kemudian, Sparta dikabarkan kembali menyerang seorang wanita tua hingga luka parah.
“Sekitar delapan bulan yang lalu deh dia gigit lagi, gigit ibu-ibu tua, dikoyak, habis darahnya keluar. Sama yang sekarang yang tewas (Yayan),” ujar Irma.
Setelah kasus pertama, yaitu saat Sparta menyerang kuli bangunan, Sudin KPKP Jakarta Timur pernah mengobservasi Sparta.
Dari hasil observasi, Sparta negatif rabies.
“Kami pernah observasi, tapi pemiliknya bilang observasi datang saja ke lokasi karena takutnya petugas observasinya yang digigit.”
“Makannya petugas kita yang datang ke lokasi untuk observasi selama dua minggu dan sudah diobservasi, (hasilnya) negatif rabies,” ujar Irma.
Pasca tewasnya Yayan, petugas Sudin KPKP akan kembali observasi anjing tersebut guna mengetahui apakah anjing itu mengidap rabies atau tidak.
“Setiap anjing menggigit wajib kami observasi, kami diagnosa rabies, tapi harus diobservasi. Waktu observasi Sparta pertama itu negatif rabies.”
“Di rumahnya itu ada beberapa anjing, tapi yang paling galak ya Sparta, pokoknya dia cuma bersahabat sama Bima Aryo,” ujar Irma.
4. Tanggapan JAAN
Hal tersebut juga menyulut perhatian Jakarta Animal Aid Network (JAAN).
JAAN melihat anjing tersebut sangat agresif lantaran diperlakukan secara salah oleh majikannya.
“Mungkin yang terjadi di sini anjing itu dilatih seperti anjing polisi, jadi anjing agresif dan something went wrong.”
“Anjing polisi pun tidak nyerang begitu saja. Jadi pasti ada yang salah,” ucap dia ketika dihubungi, Senin (2/9/2019).
Namun anjing tersebut tidak bisa dikontrol layaknya anjing polisi.
Pasalnya anjing polisi masih bisa menuruti perintah majikanya dan mengontrol keagresifan tersebut.
“Mungkin anjing ini belum seperti anjing polisi karena kalau anjing polisi itu kan tidak agresif, mereka dilatih menuruti perintah untuk menyerang, seperti itu,” lanjutnya.
Dia berpandangan jika pola pemeliharaan yang salah dapat berpengaruh terhadap perliaku anjing.
“Misalkan coba kita bayangkan namanya Malinois dibanding dengan Chiwawa mereka kan sama saja, bedanya bentuk ukurannya saja.”
“Sebenarnya kalau kita didik mereka dengan tidak baik mereka bisa sama, agresif bisa menyerang,” ucap dia.
“Saya kenal baik dengan Bima Aryo, tapi kurang sependapat dengan cara dia merawat anjing,” tambah dia.
5. Klarifikasi Bima Aryo
Bima Aryo akhirnya buka suara soal meninggalnya ART yang diserang oleh anjing miliknya.
Ia belum bisa berbicara banyak tentang kasus itu lantaran Bima sedang tidak berada di rumah saat insiden terjadi.
Saat dihubungi Tribunnews (2/9/2019), Bima belum bisa memberikan komentarnya karena sedang disibukkan resepsi pernikahan.
Bima Aryo memang baru saja melangsungkan pernikahan di Jakarta, Minggu (1/9/2019) lalu.
Namun, Bima menjanjikan, ia akan tetap memberikan klarifikasi terkait kasus ini.
Ia masih ingin mengetahui secara detail kronologi kejadian.
Terlebih, menurutnya, saat itu di lokasi kondisi cahaya tengah minim.
“Nah itu dia kita nggak tahu (apakah benar Sparta yang menyerang), pas kejadian kan gelap.”
“Kita nggak tahu nih. Makanya saya juga mau tanya-tanya dulu. Saya baru banget selesai urusan wedding.”
“Maaf banget, ya, nanti kita keep in touch,” papar Bima.
Hari ini (3/9/2019), Bima Aryo mengungkapkan pada Tribunnews, ia dan keluarga turut berdukacita atas meninggalnya Yayan, ART yang diserang Sparta.
Bagi Bima, kejadian itu merupakan tragedi yang membuat ia sekeluarga turut bersedih.
“Tentu ini sebuah tragedi, yang menyedihkan bagi kita semua,” ucap Bima
6. Tiga Anjing Dievakuasi
Bima Aryo tak menolak saat 3 anjing peliharaannya dibawa Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur untuk dikarantina Selasa pagi, (3/9/2019).
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, proses evakuasi berlangsung cepat, yaitu sekitar pukul 09.38 WIB dan selesai pukul 09.58 WIB.
Tiga anjing itu dibawa dari kediaman Bima Arya di Jalan Langgar Kelurahan Cilangkap.
Didampingi ketua RT 04, ketua RW 04, personel Polsek Cipayung dan Koramil 57 Cipayung, tiga anjing milik Bima dibawa jajaran Sudin KPKP Jakarta Timur menggunakan mobil.
Saat mobil meninggalkan rumah, Bima tampak membantu membuka gerbang rumahnya agar mobil Sudin KPKP Jakarta Timur meninggalkan lokasi.
Proses evakuasi sempat jadi tontonan warga sekitar yang meminta seluruh anjing peliharaan keluarga Bima dibawa dari lingkungan RT 04.
Ketua RT 04, Meidi mengatakan ada tiga anjing milik Bima yang dibawa jajaran Sudin KPKP Jakarta Timur untuk dikarantina.
“Ada tiga anjing yang dibawa, dari pihak keluarga sudah menerima.”
“Enggak menolak ketika anjingnya dibawa Sudin KPKP Jakarta Timur,” kata Meidi di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2019).
Ia bersyukur pihak keluarga Bima setuju Sudin KPKP Jakarta Timur membawa tiga anjing peliharaan.
Proses evakuasi ketiga anjing sebelumnya gagal karena pada Senin (3/9/2019) tak ada pihak keluarga Bima yang berada di rumah.
“Sudah dibawa semua, sudah selesai. Alhamdulillah prosesnya lancar, tadi saya ikut mendampingi ketika ketiga anjingnya dibawa masuk dalam mobil,” ujar Meidi.
Sumber: tribunnews.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/6-fakta-anjing-bima-aryo-serang-pembantu-hingga-tewas-kronologi-kejadian-hingga-kesaksian-suami-korban/