5 Mitos Gunung Lawu Dan Pantangan Yang Tidak Boleh Dilanggar
Gunung Lawu terletak diantara Karanganyar, Jawa Tengah dan Magetan, Jawa Timur yang memang dikenal dengan keindahan panorama alamnya. Tapi dibalik semua itu, gunung yang termasuk salah satu gunung tertinggi di pulau jawa ini juga terkenal dengan aura mistisnya.
Menurut warga yang tinggal disekitar kaki Gunung Lawu, mereka seringkali menyaksikan kejadian aneh dan beberapa penampakan-penampakan seram yang tidak masuk diakal yang bisa membuat merinding bulu kuduk.
Selain kejadian aneh tersebut, warga disekitar kaki Gunung Lawu juga mempercayai beberapa mitos dan larangan yang tidak boleh dilakukan di gunung angker tersebut. Seperti apa mitosnya, berikut ulasannya, seperti yang dilansir oleh wowasiknya.com.
1. Tempat Peristirahatan Terakhir Raja Majapahit
Gunung ini dipercaya sebagai peristirahatan terakhir raja Majapahit yaitu Prabu Brawijaya V, walaupun tidak ditemukan satupun tempat jasad sang prabu. Dia dipercaya menghilang (moksa) bersama dengan abdi dalemnya yang setia yaitu Kyai Jalak.
Kyai Jalak ini dipercaya menjelma sebagai burung Jalak sesuai dengan namanya, tapi burung Jalak jelmaan Kyai Jalak bukan Jalak berwarna hitam melainkan berwarna Gading. Tidak semua pendaki yang bisa bertemu dengan burung Jalak ini.
Dipercaya juga bahwa burung jelmaan Kyai Jalak ini sering memberi petunjuk jalan ke pendaki hingga sampai ke puncak. Tapi bila pendaki itu tidak memiliki hati yang bersih, burung tersebut tidak akan muncul dan biasanya pendaki tersebut tidak akan sampai ke puncak.
2. Kupu-Kupu Hitam Dengan Bulatan Biru Disayapnya
Kalau melihat kupu-kupu ini saat mendaki Gunung Lawu, katanya pertanda kamu diterima dengan baik di gunung tersebut. Bahkan beberapa orang percaya akan bertemu berkah sepulang mendaki gunung tersebut.
Namun penunggu gunung akan marah bila sampai ada yang menangkap, mengusir, menganggu, apalagi sampai membunuh si kupu-kupu itu.
3. Dipercaya Memiliki Nyawa
Warga disekitar kaki Gunung Lawu sangat percaya bahwa gunung tersebut memiliki nyawa yang bisa mendengarkan setiap kata-kata yang diucapkan. Apa yang kamu keluhkan biasanya akan terwujud, misalnya kamu mengatakan kedinginan saat mendaki, maka kamu akan dibuat sangat kedinginan.
4. Pasar Setan
Ternyata Pasar setan tidak cuma ada di Gunung Merapa saja, sebab warga yang tinggal disekitar Gunung Lawu percaya bahwa ada pasar makhluk gaid di gunung tersebut. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendengar suaranya.
Jika saat mendaki kamu mendengar suara asing yang bunyinya “Arep tuku apa mas/mbak (mau beli apa mas/mbak?)” sebaiknya buang uang yang kamu miliki berapapun jumlahnya. Kemudian petiklah beberapa daun seolah-olah seperti orang berbelanja. Karena hal ini jika tidak dilakukan seperti itu, katanya kamu akan mendapat musibah di Gunung Lawu.
5. Dilarang Memakai Baju Hijau
Tidak hanya di Pantai Parang Tritis yang memiliki mitos “Dilarang memakai baju berwarna hijau” ternyata berlaku juga di Gunung Lawu. Konon katanya warna hijau merupakan busana ratu pantai selatan yang tidak sembarangan orang boleh memakainya di tanah jawa
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://luagan-ilmu.blogspot.com/2020/02/5-mitos-gunung-lawu-dan-pantangan-yang.html