Waspadai 7 Cara Yang Paling Sering Digunakan Dalam Penculikan Anak
Kita tentu tidak bisa menemani anak terus menerus selama 24 jam. Tak dapat dipungkiri, sekolah adalah waktu yang paling banyak dihabiskan oleh anak-anak usia sekolah.
Bahaya penculikan anak dan kekerasan di sekolah pun menjadi hal yang kita takuti.
Untuk menghindarinya, kita perlu mengajari anak-anak kita agar mereka terhindar dari penculikan anak.
Berikut adalah cara-cara membujuk anak, yang biasa digunakan dalam penculikan anak.
1. Kata “Mari” dan “Yuk”
Beberapa penculik merayu dan mendekati anak-anak ketika mereka sedang tengah sendirian, di taman, di jalan, di mall, di halaman rumah bahkan di sekolah.
Biasanya penculik akan membawa sesuatu seperti gadget, mainan, anak anjing, anak kucing atau makanan untuk memancing anak agar tertarik dan mendekat.
Penculik akan membiarkan anak bermain sejenak, lalu mengundang atau mengajak anak ke mobil atau ke lokasi lainnya. Kepolosan anak sering kali jadi bumerang dan membuat mereka jadi korban penculikan anak.
2. “Boleh Saya Masuk?”
Meminta ijin masuk ke dalam rumah adalah tipu daya yang sudah sering digunakan dalam penculikan anak.
Biasanya penculik akan menunggu sampai orang tua tidak ada, lalu akan mengetuk pintu meminta agar diijinkan masuk, dengan alasan sebagai tukang service AC, TV, Ledeng atau Listrik.
3. “Tolong!”
Mungkin Anda pernah bertemu dengan seseorang yang meminta tolong untuk mencarikan barang yang hilang, atau menanyakan arah jalan.
Biasanya anak-anak akan penasaran dan ingin membantu, walaupun yang meminta tolong adalah orang asing. Akibatnya, dalam sekejap saja anak-anak bisa jadi korban penculikan anak.
4. Tipu Daya Hewan Peliharaan
Hampir semua anak suka binatang, baik itu anak anjing, anak kucing, kelinci, ular, burung. Inilah yang dimanfaatkan oleh penculik anak
Mereka bisa saja mendekati anak-anak dengan membawa binatang yang lucu dan mengajak anak-anak bermain bersama di tempat lain.
5. Pujian
Ada juga penculik yang berpura-pura memuji kecantikan dan kelucuan anak. Mereka mungkin pura-pura tertarik memotret anak dan mengatakan bahwa mereka dari agensi modeling.
Lalu penculik akan berusaha menanyakan hal-hal pribadi, seperti alamat rumah, sekolah di mana, dan lainnya.
Informasi pribadi inilah yang digunakan si penculik untuk mengamati rumah dan sekolah anak, menunggu saat yang tepat menjalankan rencana jahatnya.
6. Keadaan Darurat
Masih ingat SMS ‘mama minta pulsa?’ Kepanikan seseorang saat menghadapi situasi darurat juga salah satu celah yang sering dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab.
Penculik mungkin akan mendatangi anak di sekolah, dan bilang kalau orangtuanya tidak bisa menjemput karena sakit, kecelakaan, dsb.
Anak yang kurang dapat mengendalikan emosi bisa terguncang mendengarnya dan mudah percaya pada bujuk rayu si penculik.
7. Hadiah
Semua orang suka sesuatu yang gratis. Ini saatnya Anda mengubah perilaku ini, karena inilah titik lemah yang membuat Anda dan anak jadi sasaran empuk penculik.
Es krim, permen, kue-kue yang lezat atau mainan gratis sering jadi umpan penculik untuk memancing perhatian anak.
Kegembiraan sesaat karena mendapat sesuatu yang gratis akan membuat anak lengah dan tak sadar telah masuk dalam perangkap buaya.
Parents, semoga hal di atas berguna untuk Anda. Share juga kepada saudara dan teman agar semakin banyak orangtua yang paham cara menghindarkan buah hati mereka dari penculikan anak.
Sumber: theasianparent.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/waspadai-7-cara-yang-paling-sering-digunakan-dalam-penculikan-anak/