Warkah Untuk Tablig India Part 2
(Note : To non Muslim readers this will be way over your ability to understand. Try if you wish, who knows it may be useful).
Part 1 telah "diedarkan" pada penghujung tahun 1990an. Ada sesiapa "veteran" yang pernah baca ke?
Saya sebut Tablig India sebab pergerakan tablig ini adalah khusus dari India. Sehingga hari ini tablig ini berpusat di markaz Nizamuddin di India dan mempengaruhi majoriti pengikut keturunan India. Oleh kerana orang Pakistan dan Bangladesh juga adalah keturunan India maka lebih 99% pengikut tablig sebenarnya adalah orang India.
Ketua Tablig India sedunia ini adalah seorang yang dipanggil "Mawlana" Saad Kandhlawi di Delhi.
Sila baca sedikit berita berikut dari India.
An audio of Tabliqi Jamaat chief Maulana Saad Kandhlawi released
cleric urged Muslims to defy lockdown to fight Covid-19 pandemic
This was reported in national media including Republic TV
Can any doctors save you from this disease
If Allah says 70000 have been taken then how can any power go against this?
This is not the time to listen to doctors and forego prayers
Remember, none of us can counter Allah's will or nature
Why have you believed that if we meet the disease will spread?
This is the time to come together and spread the word of Allah
conspiracy of non-believers is hindering Muslims from coming together
This plot comes in the guise of curing disease
it is just a scheme to stop Islam, Muslims and our ways
If Muslims believe these then the disease will end but so will our brotherhood
They say don't sit next to each other, don't eat from one plate
this is a program to destroy Muslims' unity
separate Muslim from Muslim
Maulana Saad booked by Delhi police Tues for violating govt orders
on not organizing public gatherings and maintaining social distance
Sun many residents of the area showed symptoms COVID-19
police locked down area, authorities fear spread of virus
Telangana govt late Mon said 6 people who attended congregation died
Chief Minister said 24 who took part in the Jamaat tested positive
440 residing at markaz hospitalized
OSTB : Bagi saya yang jelas adalah di Makassar, Sulawesi dan di Raiwind, Pakistan perhimpunan tablig tetap bermula dengan kehadiran beribu, berpuluh ribu atau beratus ribu orang walaupun pihak berkuasa telah merayu untuk perhimpunan di batalkan untuk mencegah Covid 19 daripada merebak.
Di kedua tempat Makassar dan Raiwind perhimpunan hanya dihentikan pada hari keduanya.
Baru ini Ketua Polis Johor Dato Ayob Khan membuat kenyataan bahawa ada 800 lebih ahli tablig dari Johor yang telah menghadiri perhimpunan Sri Petaling yang masih dicari Polis.
Rupanya dari Makassar, Indonesia ke Raiwind, Pakistan, di Johor dan sekarang ke Delhi di India pihak berkuasa menghadapi kekurangan kerjasama ahli Tablig untuk memerangi wabak Covid 19. Maka tidak hairanlah berita di atas itu yang menceritakan berbagai alasan yang diberi oleh ketua Tablig India antaranya bahawa perintah larangan berkumpul adalah konspirasi untuk memecahbekahkan orang Islam:
conspiracy of non-believers hindering Muslims from coming togetherscheme to stop Islam, Muslims and our waysthis is a program to destroy Muslims' unityseparate Muslim from Muslim
Pertama sekali ianya adalah perbuatan yang sangat tidak bertanggung jawab bagi seorang pemimpin bukan saja tidak ambil peduli tetapi menyuruh pengikutnya berkumpul dalam keadaan virus merbahaya Covid 19 sedang merebak.
Allah swt tidak pernah menyuruh sesiapa pun mengambil risiko mendedahkan diri kepada jangkitan penyakit atas apa sebab pun.
Sebaliknya Allah swt memberi bimbingan bagi manusia untuk mencari rawatan dan untuk berubat. Contohnya dalam kesah lebah, antara tanda-tanda Allah swt adalah madu lebah yang boleh membantu manusia untuk berubat.
Surah 16:69 Kemudian (kepada lebah) makanlah dari segala jenis bunga-bungaan dan buah-buahan serta ikutilah jalan Pemelihara kamu". Akan keluarlah dari dalam perutnya minuman (manis) yang berlainan warnanya, dalamnya ubat penawar bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda bagi orang-orang yang mahu berfikir.
Ayat berikut pula menceritakan Nabi Ayub yang mengalami kesusahan dan azab. Maka Allah swt memberi hidayah kepada Ayub untuk membersihkan diri dengan air dan juga untuk meminum air itu.
Surah 38:41 Dan ingatlah hamba Kami Ayub ketika ia berdoa kepada Pemeliharanya : "Sesungguhnya aku diganggu oleh syaitan dengan kesusahan dan azab (penyakit)".
Surah 38:42 "Hentakkanlah dengan kakimu" Ini ialah air sejuk untuk mandi dan untuk minum"
Ayat ini berkaitan dengan menggunakan ubat (lebah madu) dan melegakan keadaan yang menyusahkan (Nabi Ayub). Jika sakit kita mesti mencari jalan untuk menyembuhkannya.
Tidak ada sebarang ayat Quran yang mengajar manusia yang dilanda penyakit untuk rela mati sahaja, bahawa kematian akibat wabak akan menjadikan si mati menjadi malaikat atau mereka akan menjadi syahid dsbnya.
Ahli tablig selalu menyeru orang dengan bayan.
Bayan adalah perkataan Arab yang maksudnya adalah 'penjelasan'.
Dalam bahasa Inggeris 'explanation'.
Tetapi apakah sumber bayan mereka?
Bahawasanya orang yang mati wabak itu akan menjadi malaikat itu datang dari mana?
Sebab tentu sekali BAYAN seperti ini tidak terjumpa dalam Al Quran.
Dal Al Quran adalah BAYAN yang menjelaskan tiap-tiap sesuatu dengan sebenarnya.
Surah 16:89 Dan hari Kami bangkitkan dalam setiap umat, seorang saksi terhadap mereka, dari golongan mereka sendiri; dan Kami datangkan kamu untuk menjadi saksi terhadap mereka ini; dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab MEMBERI BAYAN (menjelaskan) tiap-tiap sesuatu serta hidayah dan rahmat dan berita gembira bagi orang-orang Islam.
wa nazzalnaa alaika al kitaaba TIBYAANAN li kulli syai'in - dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab MEMBERI BAYAN (TIBYAANAN) tiap-tiap sesuatu
Jadi Al Quran itu adalah bayan yang menjelaskan tiap-tiap sesuatu.
Juga ayat berikut "
24:61 kazaa-lika yu-baiyyinu -llaahu lakumu-l ayaati la'allakum ta'qiloon
Surah 24:61 Demikianlah Allah MEMBAYANKAN (YUBAIYYINU) bagi kamu ayat-ayatNya supaya kamu memahaminya (ta'qiloon).
Jadi Allah swt sendiri yang membayankan (yubaiyyinu) ayat-ayatNya untuk kita memahaminya.
Di bawah ini ada video menarik sekumpulan anak muda Indonesia (saya tidak pasti jika tablig atau bukan) di wilayah Papua (Indonesia Timur). Mereka sedang lagukan Surah Al Qiyamah. Saya petik sedikit daripadanya :
Yang mereka baca itu adalah Surah 75 : 16 - 19, yang maksudnya :
[16] Janganlah engkau cepat menggerakkan lidahmu untuk membacanya
[17] Sesungguhnya atas Kamilah mengumpulkan al Quran itu
[18] Maka apabila Kami telah membacakannya maka taatilah bacaan itu
[19] Kemudian, sesungguhnya atas Kamilah MEMBAYANKANNYA (BAYAANA).
Perhatikan 75:19 -
thumma inna alayna bayaana : Sesungguhnya atas Kamilah MEMBAYANKANNYA (BAYAANA).
Maksudnya Al Quran itu adalah BAYAN dan yang MEMBAYANKAN.
Begitu juga Al Quran adalah TAFSIR yang paling baik.
Surah 25:33 wa laa ya'toona-ka bi mathalin illa ji'naa-ka bil haqqi wa ahsana tafseera
Surah 25:33 Dan mereka tidak membawa kepadamu sesuatu mithalan (bi mathalin) melainkan Kami bawakan kepadamu kebenaran (BIL HAQQ) dan TAFSEER yang sebaik-baiknya (WA AHSANA TAFSEERAN)
Al Quran itu adalah al HAQQ (kebenaran) dan AHSANA TAFSEER atau tafsir yang sebaik-baiknya.
Soalannya boleh kah ada "tafsir-tafsir" lain karangan manusia (contohnya) yang juga statusnya AHSANA TAFSEERAN atau tafsir yang sebaik-baiknya?
Akhir sekali di sini ada sedikit lagi BAYAN daripada Al Quran berkenaan MAWLANA, AWLIYA dan WALI.
Al Quran menunjukkan bahawa Allah swt adalah MAWLANA bagi kita.
Sila lihat petikan dua ayat berikut :
Atas - Surah 9:51 'Huwa Mawlana' - Dialah Mawlana kami
Bawah - Surah 2:286 Anta Mawlana - Engkaulah Mawlana Kami
Confirmlah bahawa Allah swt adalah MAWLANA bagi kita semua.
Jadi kenapa pula manusia tertentu diberi gelaran MAWLANA ?
Atau mereka rela gelaran MAWLANA depan nama mereka?
Contohnya "Mawlana Saad Kandhlawi" - ketua Tablig India di Delhi itu?
Cuba fikir sedikit ya.
Bila tuan-tuan tadah tangan depan Allah swt tuan-tuan mungkin sebut :
Ya Allah Huwa Mawlana
Ya Allah Anta Mawlana
Lepas itu bila jumpa boss tablig pula tuan-tuan kata Ya Mawlana Saad ??
Apakah Allah swt sudah ada sekutu ?
Saya pernah dengar "penjelasan" bahawa MAWLANA dan para AWLIYA jenis manusia ini bukan maksudnya untuk kita memuja atau menyembah mereka melainkan mereka boleh mendampingkan kita kepada Allah swt.
Sila lihat Surah Al Zumar ayat no 3 :
Surah 39:3 Kepada Allah ialah ad-Deen yang ikhlas. Dan orang yang mengambil selain dari Allah sebagai AWLIYA (berkata): "Kami tidak memujanya melainkan supaya mereka mendampingkan kami kepada Allah sehampir-hampirnya" - sesungguhnya Allah akan menghukum di antara mereka tentang apa yang mereka berselisihan padanya. Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah kepada orang yang tetap berdusta lagi kufur.
Mengikut BAYAN dalam ayat ini orang yang mengambil AWLIYA / MAWLANA selain daripada Allah swt dengan alasan bahawa MAWLANA jenis manusia itu boleh mendampingkan mereka kepada Allah, sebenarnya mereka adalah pendusta lagi kufur.
kaazibun kaffaaroon : pendusta dan kafir.
Akhir kalam saya ingin memberi komitmen bahawa hanya Allah swt adalah MAWLANA bagi saya.
Posted by Syed Akbar Ali
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://malaysiansmustknowthetruth.blogspot.com/2020/04/warkah-untuk-tablig-india-part-2.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+MalaysiansMustKnowTheTruth+%28Malaysians+Must+Kn