Viral Bi Dituding Ambil Untung Rp 5 6 T Dari Penukaran Uang Khusus
Kehadiran cetakan uang khusus Rp 75.000 kembali diributkan.
Kali ini, ada yang menyebut Bank Indonesia (BI) mengambil keuntungan hingga Rp 5.625 miliar atau Rp 5,6 triliun dengan mencetak 75 juta lembar uang khusus kemerdekaan tersebut.
Tudingan itu ramai di grup percakapan WhatsApp.
Dalam narasinya disebutkan pula modal kertas, tinta, dan ongkos cetak senilai Rp 250 per lembar. Karena itu BI mendapatkan untung Rp 74.750 per lembar.
Dari situ BI disebut mengantongi keuntungan dari hasil penjualan uang khusus sekitar Rp 5.606 miliar. Berikut narasi chat tersebut:
“Bank Indonesia cetak 75 juta lembar uang senilai Rp. 75 rb. Berarti senilai Rp. 5.625 Milyar atau Rp. 5,6 Trilyun ! Modal kertas, tinta, ongkos cetak sekitar Rp. 250,-/lembar. Untung Rp. 74.750,-/lbr. Total keuntungan, kalau terjual semua : Rp. 5.606 Milyar, atau masih kisaran Rp. 5,6 Triliun. Artinya, BI/Pemerintah “galang dana” dari masyarakat walau argumennya tidak mengedarkan uang baru & tidak utk transaksi. Ini namanya juga jual beli uang kertas dengan kertas = riba kwadrat. Sisi lain : jerih payah untuk dapat hasil uang Rp. 75.000,- hanya untuk ditukar dgn “selembar kertas suvenir” ? Kalau perak per gram semisal harga 20.000/gr, maka BI main sulap, ciptakan Perak Murni seberat 281.250.000 Gram dalam kedipan mata. #TolakSulapRiba #SihirUang
detikcomsudah berupaya menghubungi pihak departemen komunikasi BI. Namun hingga berita ini diturunkan, pihak BI belum memberikan tanggapan.
Sebelumnya, penerbitan uang khusus Rp 75.000 ramai diperbincangkan di dunia maya. Pakaian adat yang ada di desain uang tersebut dinilai berasal dari China. Bank Indonesia (BI) sudah membantah dengan tegas, jika baju adat tersebut berasal dari Kalimantan Utara yakni Suku Tidung.
Sumber: detik.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/viral-bi-dituding-ambil-untung-rp-56-t-dari-penukaran-uang-khusus/