Topeng Simpati Wasapa Pada Lembut Yang Beracun
Assalamualaikum dan salam sejahtera
Topeng Simpati . Wasapa Pada Lembut Yang Beracun ! Ada orang bila depan kita, dia nampak sangat prihatin. Nada dia lembut. Bahasa dia penuh simpati. Tapi belakang kita dialah yang sibuk buka cerita, dialah yang tarik tali orang lain untuk ragut nama kita perlahan-lahan. Itulah bahaya simpati palsu.
Dia tak jerit. Dia tak marah. Tapi dia racun ,dalam nada baik, dan kalau kita ni jenis cepat percaya, cepat lembut hati… kita akan jatuh dalam perangkap dia sebelum sempat sedar. Sebagai wanita, kena belajar kenal pattern manusia macam ni. Yang gunakan simpati sebagai topeng, dan “baik” sebagai strategi.
Jangan mudah rasa dihargai hanya sebab ada orang yang nampak macam sayang. Kadang orang nampak macam pelindung, padahal dia datang bawa jarum , bukan peluk.
Simpan baik uguys untuk yang betul-betul jujur, dan simpan lembut uguys, untuk yang tak pandai main helah.Tenang, tapi tajam. Sebab yang terlalu baik hati…selalu jadi mangsa yang paling senyap.
Ada orang keprihatinan bukan tulus . Nadanya lembut bukan sebab hatinua baik, tapi sebab dia tau cara nak membungkus racun dengan gula . Depan kita kemain jaa seolah-olah penjaga . Tapi sisi belakang kita dia sibuk menyusub perangkap .

Kita tak diajar untuk curiga kan ..kita juga tak patut terlalu cepat percaya . Zaman sekarang ni kejujuran bukan lagi datang dengan senyuman . Kadang ia datang dalam diam . Dan ingat tau orang yang paling manis tak semestinya paling ikhlas . Yang betul-betul sayang tak akan menjatuhkan nama kita walau sekali .
Belajarlah membezakan tangan yang memeluk dengan tangan yang sembunyi jarum . Belajar beza suara yang lembut membalut luka dengan suara yang mencari titik untuk menusuk . Tak semua yang lembut itu tulus . Ada yang datang dengan nada tenang tapi dalam diam dia racun pelahan-lahan ..
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://cikcappuccinolatte.blogspot.com/2025/06/topeng-simpati-wasapa-pada-lembut-yang.html