Ternyata Kecanduan Main Media Sosial Mirip Efek Kecanduan Narkoba


Di zaman sekarang ini, ponsel merupakan benda yang tak terpisahkan dari kita.
Ada saja alasan mengapa kita tidak mau meninggalkan ponsel walau hanya ke kamar mandi. Seperti sedang bermain game atau sedang bersosial media.
Memang salah satu keuntungan ponsel adalah kita bisa menggunakan sosial media dan terhubung dengan jutaan orang di luar sana.
Tak heran media sosial menjadi salah satu hal yang paling digemari hingga hari ini.
Salah satu media sosial yang popular dan banyak digunakan adalah Instagram. Di sini, kita bisa mengunggah foto, video, dan story terkait kehidupan kita sehari-hari.
Namun tahukah Anda bahwa ada efek negatif jika kita terus bermain media sosial di ponsel?
Ini salah satu efek buruknya.
Dilansir dari nationalgeographic.grid.id pada Minggu (20/1/2019), para ilmuwan perilaku di Michigan State University meyakini bahwa pengambilan keputusan berisiko yang dilakukan pengguna internet, mirip dengan para pecandu narkoba dan penjudi.
Penelitian mereka yang dipublikasikan pada Journal of Behavioral Addictions adalah yang pertama kali menyelidiki hubungan antara penggunaan media sosial dengan kapasitas pengambilan keputusan–kualitas yang selama ini kerap diukur pada pecandu.
“Sekitar sepertiga manusia di planet ini menggunakan media sosial,” kata Dar Meshi, pemimpin studi sekaligus asisten profesor di Michigan State University.
“Namun, beberapa dari mereka menunjukkan penggunaan yang maladaptif dan berlebihan.”
Para peneliti meminta 71 partisipan untuk mengisi survei yang mengukur ketergantungan mereka kepada Facebook.
Kemudian, peneliti bertanya bagaimana perasaan partisipan setelah terputus dari Facebook.
Juga apakah mereka pernah mencoba berhenti atau bagaimana media sosial tersebut memengaruhi pekerjaan mereka.
Terakhir, para peserta diminta untuk melakukan permainan memori dengan setumpuk kartu.
Mereka mengikuti teknik psikologi Iowa Gambling Task (IGT) yang biasanya digunakan untuk menyimulasikan pengambilan keputusan di kehidupan nyata.
Hasil yang ditemukan para ilmuwan MSU menunjukkan bahwa partisipan yang buruk saat melakukan IGT, ternyata menggunakan media sosial secara berlebihan.
Sementara yang mudah mengambil keputusan, menghabiskan lebih sedikit waktu di media sosial.
Hasil ini sesuai dengan mereka yang menggunakan narkoba, seperti opioid dan metamfetamin.
“Saya percaya media sosial memiliki manfaat luar biasa bagi individu. Namun, mereka juga memiliki sisi gelap yang membuat orang-orang tidak bisa keluar dari sana,” papar Meshi.
“Kita perlu memahami lebih jauh tentang dorongan ini sehingga dapat menentukan apakah penggunaan media sosial secara berlebihan harus dianggap sebagai kecanduan,” pungkasnya.
Tak hanya itu saja.
Beberapa hari lalu, ada sebuah artikel yang ditulis Rizqy Amelia Zein, Assistant Lecturer in Social and Personality Psychology, Universitas Airlangga dan terbit pertama kali di The Conversation.
Dalam tulisan tersebut, ada info mengenai selfie (swafoto) yang menjadi salah satu hal yang digemari selain bermain media sosial.
Beberapa waktu yang lalu, sebuah selfie (swafoto) yang menunjukkan sekelompok perempuan berpose di depan lokasi bencana tsunami yang terjadi di pesisir Selat Sunda menjadi viral di media sosial.
Foto yang beredar di media sosial tersebut menimbulkan perdebatan apakah pantas mengambil selfie di daerah bencana.
Beberapa pakar media sosial mengatakan sikap ini dapat diterima, dengan mengatakan bahwa praktik seperti itu normal di era media sosial.
Namun Rizqy tidak setuju.
Menurutnya, mengambil selfie di lokasi bencana adalah perilaku yang tidak dapat dibenarkan karena di samping membahayakan, perilaku tersebut menunjukkan gangguan mental.
Seorang psikoanalis terkemuka, Carl Jung, berpendapat bahwa secara alamiah, manusia senang melihat orang lain menderita, karena hal tersebut menghibur diri kita, namun kita tidak secara langsung terkena dampaknya.
Dengan melihat penderitaan orang lain, kita diberi kesempatan untuk menghakimi dan menertawakan orang lain, sementara kita terbebaskan dari merasakan penderitaan.
Carl Jung menciptakan sebuah istilah yang dikenal sebagai corpse preoccupation untuk merujuk pada keinginan seseorang untuk menyaksikan hal-hal yang aneh dan mengerikan.
Itulah sebabnya sulit bagi kita untuk menghindari godaan untuk tidak melihat penderitaan orang lain.
Melihat kesengsaraan orang lain menjadi sulit untuk ditolak, karena tindakan tersebut memenuhi kepuasan diri untuk membiarkan si bayangan berkuasa, tanpa kita perlu melakukan kejahatan apa pun.
Sumber: intisari.grid.id


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/ternyata-kecanduan-main-media-sosial-mirip-efek-kecanduan-narkoba/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Ariel Tatum Blak Blakan Soal Body Shamming Aku Prihatin Sama Pengguna Media Sosial Zaman Sekarang

Ariel Tatum Blak Blakan Soal Body Shamming Aku Prihatin Sama Pengguna Media Sosial Zaman Sekarang

papar berkaitan - pada 24/1/2019 - jumlah : 315 hits
Alih alih marah Ariel justru merasa kasihan dengan warganet yang melakukan body shaming terhadapnya
Lebih Baik Najib Kekal Jadi Badut Media Sosial Lupakan Hasrat Jadi Pm Semula Rafizi Ramli

Lebih Baik Najib Kekal Jadi Badut Media Sosial Lupakan Hasrat Jadi Pm Semula Rafizi Ramli

papar berkaitan - pada 23/1/2019 - jumlah : 439 hits
Lebih Baik Najib Kekal Jadi Badut Media Sosial Lupakan Hasrat Jadi PM Semula Rafizi Jika beliau menyimpan cita cita untuk menjadi Perdana Menteri sekali lagi saya nasihatkan beliau pendamkan saja Lebih baik Najib kekal begitu KUALA LUMPUR N...
Block Akaun Kumpulan Kristal Di Media Sosial Ini Jawapan Lan Solo

Block Akaun Kumpulan Kristal Di Media Sosial Ini Jawapan Lan Solo

papar berkaitan - pada 18/1/2019 - jumlah : 350 hits
Block Akaun Kumpulan Kristal Di Media Sosial Ini Jawapan Lan Solo Block Akaun Kumpulan Kristal Di Media Sosial Ini Jawapan Lan Solo
Cara Redam Narasi Kebencian Info Hoaks Yang Masif Di Media Sosial

Cara Redam Narasi Kebencian Info Hoaks Yang Masif Di Media Sosial

papar berkaitan - pada 29/1/2019 - jumlah : 265 hits
Media sosial menjadi tempat interaksi dan komunikasi masyarakat selain di dunia nyata Ironisnya kini medsos lebih banyak dipenuhi narasi kebencian dan berita bohong
Color Code Atau Kod Warna Media Sosial Popular Yang Mungkin Sesuai Dengan Blog

Color Code Atau Kod Warna Media Sosial Popular Yang Mungkin Sesuai Dengan Blog

papar berkaitan - pada 18/1/2019 - jumlah : 418 hits
Color Code Atau Kod Warna Untuk Media Sosial Popular Yang Mungkin Sesuai Dengan Blog Ada pendapat blogger otai luar negara mengatakan warna memainkan peranan sebagai brand sesebuah blog atau website Jika kita biasa tengok Maybank kita mesti...
5 Trend Media Sosial Yang Perlu Diperhatikan Pada Tahun 2019

5 Trend Media Sosial Yang Perlu Diperhatikan Pada Tahun 2019

papar berkaitan - pada 26/1/2019 - jumlah : 339 hits
Assalamualaikum dan salam sejahtera Setiap tahun kita melihat mengkaji dan membuat analisa mengenai media sosial pada tahun yang akan datang Berdasarkan perubahan algoritma 2018 skandal privasi dan iklim politik AS yang dibina tahun 2019 be...
Mengapa Celak Mata Baik Dipakai Sebelum Tidur Ternyata Ini Rahasia Rileks Media

Mengapa Celak Mata Baik Dipakai Sebelum Tidur Ternyata Ini Rahasia Rileks Media

papar berkaitan - pada 17/1/2019 - jumlah : 430 hits
Celak biasa digunakanan wanita untuk menambah kecantikan baik untuk dilihat suami atau teman sesama wanitanya Namun syafa at memakai celak tidak berhenti hanya sampai soal urusan kecantikan Celak memiliki manfaat lain dan baik saat dipakai ...
Najib Hanya Ada Bakat Jadi Badut Media Sosial

Najib Hanya Ada Bakat Jadi Badut Media Sosial

papar berkaitan - pada 23/1/2019 - jumlah : 397 hits
Saya mengambil sedikit masa untuk mengemas dokumen dokumen mahkamah saya Saya masih ada beberapa kes di mahkamah dan kertas kertas kes mahkamah perlu disusun baik Saya terjumpa satu surat peguam 1MDB iaitu Wong Partners untuk mengambil tind...
Jokowi Ungguli Prabowo Dalam Percakapan Media Sosial Saat Debat Capres

Jokowi Ungguli Prabowo Dalam Percakapan Media Sosial Saat Debat Capres

papar berkaitan - pada 18/1/2019 - jumlah : 261 hits
Survei media sosial PoliticaWave mengatakan Pasangan Calon Presiden dan calon Wakil Presiden RI Joko Widodo Ma ruf Amin unggul dari pasangan Prabowo Subianto Sandiaga Uno dalam hal percakapan di media sosial
Beli Rumah Lebih Jimat Dengan Kempen Hartanah Bumiputera Matrix

Tattoos Raised And Itchy

Bersatu Man Demands Dnb Exit Strategy For U Mobile

Khutbah Jumat Jumadil Awal Tangis Ibnu Rawahah Jelang Perang Mu Tah

Tattoos Portland Maine

Bertolak Ansurlah

Kisah Adv 160 Pengajaran Dari Bateri Lemah

Haram Guna Dan Jual Vape Dewan Pemuda Pas Pahang Zahir Sokongan Penuh Terhadap Titah Sultan


echo '';
Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 1 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dhia Kasyrani Slot Akasia TV3

Biodata Terkini Reshmonu Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Hey Waley

Gegar Vaganza 2024 GV 11 Hadiah Tiket Peserta Juri Format Pemarkahan Dan Segala Info Tonton Live Di Astro Ria Dan Sooka

6 Janji Donald Trump Kalau Dia Naik Jadi Presiden Semula


The Difference In The Concept Of Illicit Relationship Between Muslims And Non Muslims

Tiada Masalah Pas Ketuai Pn Tapi Bincang Dulu Kata Pemimpin Bersatu

Cek Pertama Dari Google Adsense

Training Refresher Sistem 24 10 2024 29 10 2024

Pas Langkaui Retorik Dap Isytihar Pas Muuh Utama

Kru Voodoo Chord