Tenang Antara Nikmat Yang Sering Dilupa
Tenang – Antara Nikmat Yang Sering Dilupa | MONOLOG JIWA
Tenang – Antara Nikmat Yang Sering Dilupa
Sebuah renungan tenang — tentang bagaimana ketenangan lebih berharga daripada apa yang terlihat.
Di tengah dunia yang berlari tanpa henti, ada satu harta yang diam — tetapi memiliki kekuatan untuk mengubah segalanya: ketenangan. Bukanlah keheningan kosong, melainkan sebuah ruang di dalam hati yang memberi nafas ketika dunia terasa sempit.
Orang sering mengejar kemewahan yang nampak: rumah besar, kata-kata pujian, atau angka di dalam akaun. Namun ada yang terlupa bahawa jiwa yang tak tenang tidak pernah benar-benar menikmati apa pun. Segala keindahan menjadi rapuh jika hati dipenuhi kekacauan.
Tenang bukanlah ketiadaan masalah — ia adalah seni untuk tetap lembut ketika badai datang.
Bagaimana caranya mendapat tenang? Ia bukan diperoleh melalui paksaan. Ia tumbuh perlahan-lahan: melalui penerimaan, melalui reda, melalui kemampuan untuk menyerahkan yang di luar kawalan. Ketika kita belajar melepaskan, kita mendapati ruang di dalam dada untuk mendengar suara yang halus — suara doa, suara syukur, suara diri sendiri.
Tenang juga bermaksud meletakkan batas: belajar berkata 'cukup' kepada perkara yang memakan jiwa. Ia memerlukan keberanian untuk menutup pintu yang membawa keresahan dan membuka tingkap yang membawa cahaya. Tidak semua pertemuan perlu dipanjangkan; tidak semua pembalasan perlu dikejar. Kadang, jawapan terindah adalah diam yang mengerti.
Dalam praktiknya, ketenangan muncul dari rutin-rutin kecil yang sederhana: menyeruang perlahan pagi dengan seduhan kopi, menulis ayat yang belum sempat terluah, atau duduk sejenak menatap langit. Ia bukan ritual yang mahal — ia makanan untuk jiwa yang lapar dengan makna.
Untuk ibu yang letih, untuk sahabat yang kecewa, untuk diri yang pernah terhempas — ketenangan bukan janji yang jauh. Ia hadir ketika kita beri ruang pada diri untuk sembuh. Jangan malu untuk mencari bantuan; jangan ragu untuk beristirahat. Tenang bukan kelemahan. Ia adalah tanda bahawa kita masih punya kekuatan untuk memilih damai.
Dalam perspektif rohani, ketenangan adalah bahasa hati yang dekat dengan Maha Pencipta. Ia mengingatkan bahawa ada hikmah di setiap liku dan ada penjagaan di setiap kehilangan. Bila hati berserah, jiwa menemukan ketenteraman yang tidak dapat diukur dengan apa pun di dunia ini.
Akhir kata: jagalah ketenanganmu. Rawat ia seperti pokok kecil yang memerlukan air dan cahaya. Apabila ia cukup subur, ia akan memberi naung kepada dirimu sendiri — dan kepada orang lain yang kehausan.
"Kadang, berdiam adalah doa yang paling jujur."
Tenang: sebuah nikmat yang sering terlupa — bukan ketiadaan masalah, tetapi kemampuan untuk menjaga jiwa ketika dunia bergegas.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://belogsjm.blogspot.com/2025/10/tenang-antara-nikmat-yang-sering-dilupa.html