Tawasul Kepada Kanjeng Syekh Abdul Qadir Al Jailani Ra Di Alam Alva
TAWASUL KEPADA KANJENG SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI RA
DI ALAM ALVATujuan dari meditasi adalah untuk menghadirkan kenyataan dalam satu ruang di alam alfa (alam kecerdasan) termasuk amalan yang kami share ini merupakan sebuah amaliyah untuk menghadirkan kanjeng Syeklh Abdul Qadir Al-Jailani ra. Melalui tawassul ini si pelaku berharap semua hajat dan keinginannya dapat tersampaikan melalui beliau kepada Kanjeng Nabi Muhammad ﷺ sebagi pemegang kunci semua ilmu.
Pertanyaannya. Kenapa kita tidak langsung bertawsul kepada kanjeng nabi ﷺ secara langsung? Dan kenapa pada amalan ini menitikberatkan pada kanjeng Syekh Abdul Qadir Al-Jailani?
Al Jawab, jika hendak bertawsasul kepada kanjeng Nabi secara langsung kita bisa menggunakan jasa shlawat. Jika kita sudah menggunakan shlawat sebagai kendaraan tawassul, maka tidak ada satupun makhluk di bumi maupun dilangit, didarat mauoun di laut yang berani senggol gepok berurusan dengan sholawat. Karena sholawat adalah maqoh khoss dan hanya milik kanjeng Rasul Muhammad ﷺ, naah... ini masuknya di bab Dzikir amm (umum) jika ingin dzikir sholawat secara khoss (khusus) ya harus mendatangi guru yang ahli dalam bidang ini, seperti Mursyid sholawat dalail khoirot dan sejenisnya.
Yang kedua, bertawasul melalui para wali. Disini penulis bertawasul dengan kanjeng Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ra. Yang pernah menyandang rajanya para wali. Naah... disini kita bernaung, gondhelan dengan para wali.
Cara untuk memfungikan dan menjalankan amalan ini tentunya harus dengan menggunakan manah. Manah (dengan kehadiran hati yang sesungguhnya) artinya kenyataan / kejadian nyata yang diperoleh dari alam alfa an bukan sekedar rasa/perasaan/ fantasi pikiran belaka. Wirid dengan menggunakan rasa ini tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali hanya pahala saja sedangkan efek samping / manfaat lahiriyahnya tidak ikut nimbrung disitu.
Jika kita ber wirid kok masih di kelas fantasi maka cipta yang kita kehendaki akan sulit terwujud karena yang diolah oleh energi doa / amalan tersebut hanya berupa angan-angan saja.
Meditasi itu apa sih? Meditasi artinya kita memasuki alam alva. Semua aktivitas adikodrati termasuk menghadirkan kanjeng Syeklh Abdul Qadir Al-Jailani atau hendak melipat bumi, misalnya itu semua bisa hadir dan terlaksana ada di alam alva. Jika kita ber wirid ria namun diri kita seutuhnya (yang meliputi jiwa, karsa, cipta dan karya) kita masih berada di alam beta (dunia nyata) atau di alam delta (dunia lamunan / alam mimpi) maka semua hajat dan keinginan kita tidak akan pernah kesampaian. Jadi dunia alva itu real / nyata aslinya.
Tujuan dari bermeditasi itu adalah terbentuknya sebuah kondisi mati raga sebagai prasyarat utamanya ang tidak bia ditawar-tawar lagi. Alva itu real. Beta juga real. Bedanyan jika kita berada di alam alva maka kaki kita tidak mebginjank bumi dan otak kita jadi bodoh seketika, itu terjadi karena kita berada di alam kecerdasan. Sehingga secerdas-cerdasnya otak manusia ya menjadi bodoh jika ia memasuki ruang tersebut, karena pengetahuan kita tidak ada apa apanya dibandng kenyataan di alam jagad raya ini. Jika diibaratkan, ilmu Allah bagaikan air di samudera, dan ilmu kita hanyaah setitik dari partikel air yang nempel di sebuah jarum yang diangkat dari samudera tersebut.
Yang termasuk fantasi adalah :
1. Membayangkan sesuatu saat kita berdzikir / bermunajat, maka inji termasuk bagian dario rasa, dan hanya akan menghasilakn perasaan atau anggapan saja.
2. menggunakan rasa sebagai kendaraan saat berdzikir / bermunajat, ini juga termasuk fantasi,
3. meditasi itu tidak nyata, tidak real, ini juga keliru dan termasuk golongannya fantasi / lamuna saja.
Maka ke tiga point ini jika kita masih merasakannya maka semua daya dan cipta yang kita kehendaki (termasuk cita-cita dan harapan saat berdoa, bermunajat, berdzikir) maka tidak akan terwujud di dunia nyata kita. Nah, hendaknya kita mulai berbenah diri. Perumpamaan yang mudah seperti ini :
1. Kita ini berjalan di darat (anggap saja ini beta)
2. kita ini berjalan di air (anggap saja ini alva)
Masing-masing alam leta perbedaannya adalah daratan dan air, maka cara jalan-nya pun berbeda. Paham nggih. Sekarang kikta mulai praktik meditasi dengan asma’ berikut ini. Untuk menghadap kanjeng Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dan mengadukan keluh kesah kita serat hajat dan cita-cita dan harapan kita.
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْـمُصْطَفَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلأَنْبِيَآءِ وَاْلأَوْلِيَآءِ خُصُوْصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِى وَأَئِمَّةِ اْلأَرْبَعَةِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ الْفَاتِحَةِ ....
ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ مَنْ أَجَازَانِى شَيْخِ حَسَنْ طَيِّبْ حَسَنْ مَالَاڠْ وَجَمِيْعِ حَاجَاتِى شَيْئٌ للهِ لَنَا وَلَهُمُ الْفَاتِحَةِ : ....
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَارِجَالَ الْغَيْبِ. اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَاأَيُّـهَا اْلأَرْوَاحُ اْلـمُقَدَّسَةُ. يَانُقَبَآءُ يَانُجَبَآءُ يَارُقَبَآءُ يَابُدَلَآءُ يَاأَوْتَادَ اْلأَرْضِ أَوْتَادٌ أَرْبَعَةٌ يَاإِمَامَانِ يَاقُطْبُ يَافَرْدُ يَاأُمَنَآءُ أَغِيْثُوْنِى بَغَوْثَةٍ. وَانْظُرُوْنِى بِنَظْرَةٍ, وَارْحَمُوْنِى وَحَصِّلُوْا مُرَادِىْ وَمَقْصُوْدِىْ وَقُوْمُوْا عَلَى قَضَآءِ حَوَائِجِــىْ عِنْدَ نَبِـــيِّــنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَلَّمَكُمُ اللهُ تَعَالٰى فِى الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ. اآَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى الْخِضْرِ.
(تقرأ مراة عند لكل حاجة)
ASSALAMU’ALAIKUM YA RIJALAL GHOIBI. ASSALAMU’ALAIKUM YA AYYUHAL ARWAHUL MUQODDASAH. YAA NUQOBAA’U YA NIJABA’ YA RUQOBAA’ YAA BUDALAA’ YAA AUTADAL ARDHI AUTADUN ARBA’ATUN. YAA IMAMANI YA QUTHBU YAA FARDU YAA UMANAA’U AGHITSUNI BIGHOUTSATIN. WANGDZURUUNII BINADZROTIN, WARHAMUUNII WAHAS-SHILUU MURODII WA MAQSHUDII WA QUUMUU ‘ALA QODHOO-I HAWAAIJII ‘INDA NABIYYINA MUHAMMADIN SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM. SALLAMAKUMULLOHU TA’ALA FIID DUNYA WAL AKHIROH. ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAL KHIDLIR.
Artinya :
Semoga keseelamatan tercurahkan kemada kalian wahai Rijalul ghoib. Keselamatan semoga tercurahkan kepada kalian wahai seluruh arwah yang suci-suci. Ya Nuqoba’ ya Nujaba’, ya Ruqoba’ ya Budala’ Ya Autadal Ardli wali autad yang empat. Duhai pemimpin, ya Quthbu, ya Umana’ tolonglah aku denagn opertoplongan yang sesunggunya. Lihatlah aku dengan peenglihatahn / pandangan yang sebenarnya. Sampaikanlah semua keinginanku dan hajat-hajatku dan tunaikanlah semua kebutuhanku disisi Nabi Kami Muhammad ﷺ. Anugerah keselamatan dari Allah kepada kalian di sunia dan akhirat. semoga kesejahteraan tercurahkan kepada nabi Hidlir as,
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://mbahkenyung.blogspot.com/2019/05/tawasul-kepada-kanjeng-syekh-abdul.html