Skandal Kuari Dan Hutan Pula Tak Ada Beza Umno Pkr Bersatu Pas Tuan Tuan Haprak Kena Tipu Juga
Note : it should be spelt Aides, not Aids. This is from Sarawak Report :
7 Oct 2022
Disturbing facts have started to emerge as campaigners against the planned destruction of much of the remaining area of Bukit Lagong Forest Reserve in Selangor today took their concerns to the Malaysian Anti-Corruption Commission.
After a moratorium had been passed on the relentless destruction of the region’s natural forests by the then new PKR state government in 2010, it was acknowledged in a statement at the end of last month that in the period 2018 and 2019 a total of 19 quarrying areas with an area of 800.50 hectares were approved in the Bukit Lagong Forest Reserve, on the grounds that they would provide materials for a new stadium and other projects in Selangor and the Klang Valley.
These concessions had not been publicised nor tendered, say protestors, who have found out about them only after logging destruction had begun. There are also complaints that the due consultation necessary with the local Orang Asli inhabitants of the area has not taken place, which is all in total contravention of the proclaimed values of the reforming, transparency and open tender platforms espoused by the PKR party in government.
My Comments :
Dia macam ini Tuan-Tuan yang walaupun budiman tetapi dianggap haprak oleh ahli politik, pemimpin politik dan orang yang berpegang kuasa - tak kira lah parti pembela "bangsa, agama, negara, keadilan, reformasi, hudud atau RUU".
Bagi mereka, Tuan-Tuan tidak lain tidak bukan manusia haprak yang akan setia dan sedia keluar mengundi mereka setiap kali pilihanraya.
Mereka sungguh yakin 100% tuan-tuan yang dianggap haprak akan terus dan akan tetap mengundi mereka untuk membalas berkat semburan air liur mereka daripada atas pentas ceramah dan daripada mimbar.
Bangsa, agama, negara, keadilan, reformasi, hudud, RUU hanya cacing dicucuk pada hujung mata kail untuk memancing kebodohan tuan-tuan. Itu saja.
Tuan-Tuan cuba fikir dan tanya-lah soalan berikut - apakah nasib tuan-tuan dan seisi keluarga sejak PRU yang sudah? Is it better? Worse? The same? Ada perubahan yang baik dan positif tak?
Atau pun tuan-tuan masih duduk di tempat dan keadaan yang sama? Bagaimana pula agaknya selepas PRU yang akan datang ini? Apakah nasib tuan-tuan dan seisi keluarga akan menjadi lebih baik bagi lima tahun akan datang?
Ataupun Dr Mahathir akan masih mengutuk orang Melayu sebagai pemalas? Padahal dia yang telah menjadi Perdana Menteri, pemimpin bertaraf antarabangsa seantero dunia dan cakerawala selama 24 tahun.
Bangsa, agama, negara, keadilan, reformasi, hudud, RUU - yang manakah cacing yang lebih besar?
The views expressed are those of the author and do not necessarily reflect those of MMKtT.
By Syed Akbar Ali
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://malaysiansmustknowthetruth.blogspot.com/2022/10/skandal-kuari-dan-hutan-pula-tak-ada.html