Secawan Kopi O Dan Kehidupan
Kopi O merupakan air kopi tradisional yang dihidangkan di Malaysia, Singapura dan negara sekitar. Ia merupakan air yang mempunyai rasa kopi yang kuat dan dicampur gula.
Terdapat satu perbualan di antara seorang ayah dan anak berkaitan dengan kopi O yang dipos kawan saya di facebook. Saya fikir harus dikongsi bersama sebagai panduan dan sedikit perubahan pada ayat-ayat dibuat untuk memudahkan pemahaman.
Ikuti teks perbualan mereka di bawah.
Ayah : Anakku, tolong buatkan 2 cawan air kopi untuk kita berdua. Tapi jangan
dimasukkan gula terlebih dahulu.
Anak : Baik ayah.
Tidak lama kemudian, si anak datang membawa 2 cawan air kopi kosong bersama balang gula.
Ayah : Cuba rasa kopimu nak. Bagaimana rasanya?
Anak : Rasanya sangat pahit ayah.
Ayah : Masukkan sesudu gula dan kacau. Bagaimana rasanya?
Anak : Rasa pahit sudah berkurang.
Ayah : Masukkan sesudu gula lagi dan kacau. Bagaimana rasanya?
Anak : Ada rasa manis sedikit tapi rasa pahit dah berkurang.
Ayah : Masukkan sesudu gula lagi dan kacau. Bagaimana rasanya?
Anak : Ada rasa manis sedikit tapi rasa pahit sudah hilang.
Ayah : Masukkan sesudu gula lagi dan kacau. Bagaimana rasanya?
Anak : Sangat manis ayah.
Ayah : Masukkan sesudu gula lagi dan kacau. Bagaimana rasanya?
Anak : Terlalu manis ayah, dah tak sedap lagi.
Ayah : Masukkan sesudu gula lagi dan kacau. Bagaimana rasanya?
Anak : Rasa kopi dah tak sedap. Lagi sedap masa rasa pahit dan manis.
Ayah : Ketahuilah anakku...begini la kehidupan kita.
Jika pahit kopi ibarat kemiskinan dan rasa manis gula ibarat kekayaan.
Jadi, kenikmatan hidup itu sebaik apa anakku.
Si anak termenung sejenak lalu menjawab.
Anak : Ya ayah..saya mulai faham. kenikmatan hidup dapat dirasa kalau kita
dapat merasakan hidup besederhana tanpa melampaui batas.
Ayah : Anakku, sekarang cuba campurkan kopi yang ditambah gula tadi dengan kopi
dalam cawan kedua kemudian minum. Bagaimana rasanya?
Anak : Rasanya sangat nikmat ayah.
Ayah : Jika engkau memiliki lebihan harta, akan terasa nikmatnya bila berkongsi dengan
orang yang tidak bernasib baik.
Anak : Terima kasih ayah untuk pelajaran ini.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://www.simiey.info/2020/02/secawan-kopi-o-dan-kehidupan.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed:+simiey/nQtu+(simiey%5Bdot%5Dcom)