Salam Maal Hijrah 1441 Jangan Minta Kembali Ke Dunia
As Salam,
Salam Maal Hijrah 1441 ( 2019 Masihi ) -Jangan Minta Kembali ke Dunia : Saya bukanlah setiap hari mendalami tafsir ayat-ayat daripada Al Quran, tapi sering juga beberapa kali tatkala saya membaca surah ini, saya akan teringat ayat 12 dari surah Sajadah.
Ayat ini menerangkan tentang permintaan kita, ketika di padang Masyhar, selepas kita ditunjukkan keadaan Nerakan Jahanam, lalu kita memohon kepada Tuhan dikembalikan ke dunia supaya kita dapat beramal soleh
Terjemahan ayat 12 ( Surah As Sajadah )Dan (sungguh ngeri) sekiranya engkau melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhan mereka (dalam keadaan malu dan hina, sambil merayu): “Wahai Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar dengan sejelas-jelasnya (akan segala yang kami ingkari dahulu); maka kembalikanlah kami ke dunia supaya kami mengerjakan amal-amal yang baik; sesungguhnya kami sekarang telah yakin”.
Dan ini pula jawapan Allah swt, dalam firmannya :
Dan (bagi menolak rayuan itu Allah Taala berfirman): “Kalaulah Kami telah tetapkan persediaan (memberikan hidayah petunjuk untuk beriman dan beramal soleh kepada tiap-tiap seorang dengan ketiadaan usaha dari masing-masing), nescaya Kami berikan kepada tiap-tiap seorang akan hidayah petunjuknya (sebelum masing-masing meninggal dunia, supaya tidak terkena azab di akhirat); tetapi telah tetap hukuman seksa dariKu: `Demi sesungguhnya! Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan semua jin dan manusia (yang pada masa hidupnya tidak berusaha untuk beriman dan beramal soleh)”.
Petikan ayat di atas menceritakan permintaan hamba-hambaNya ( mungkin termasuk kita ) yang mohon supaya minta dikembalikan ke dunia selepas Allah tunjukkan dan bentangkan keadaan Neraka Jahanam.
Memang sangat menakutkan dan memalukan apabila dihadapan Tuhan nanti, kita merayu untuk kembali ke dunia, sedangkan telah begitu banyak peringatan, pengajaran dan petunjuk yang Allah berikan supaya kita perbanyakkan taubat dan mohon keampunanNya atas segala dosa yang kita lakukan di dunia ini.
Muhasabah Diri Sendiri
Sungguh. Kadangkala iman kita yang boleh diibaratkan senipis kulit bawang ini, sering sahaja turun naik grafnya. Ada kala perasaan untuk solat awal waktu sangat menebal dan bersungguh-sungguh, tapi pada masa yang lain, sanggup pula kita lengah-lengahkan solat macam tak bersalah je.
Itu baru hal solat.Kita ni pula sebagai perempuan, belum periksa betul-betul lagi bab aurat. Kejap pakai sarung kaki, pada masa lain tinggal terus sarung kaki.Tudung kejap labuh tutup dada, sekejap atas dada.Saya cakap tentang diri saya sendiri ni.Aduhaii.Buruk perangai!
Sebab tu, pesan para alim ulama, jangan berhenti muhasabah diri. Syaitan tidak akan pernah berehat dan berhenti dari menggoda dan mengajak kita supaya mengikuti jejak langkahnya.Kadang kita rasa kita dah buat baik dengan ikhlas, tiba-tiba timbul perasaan riak dalam diri.Nauzubillah.
Maaf. atas kelewatan mengucapkan salam Maal hijrah kali ini. Diri sendiri pun sibuk.Tak tahu pula sibuk urusan dunia atau akhirat.huhu.Harap-harap Allah pimpin hati saya untuk istiqamah.Takut masa tidak menunggu kita.
Saya mendoakan kalian pembaca blog ini yang saya hormati, semoga tetap bertahan mengerjakan segala apa bentuk kebaikan, jangan jemu dan paksa diri sehingga ikhlas.
Allah melihat usaha kita bukan hasilnya.Marilah kita usaha untuk perbaiki diri, pertingkatkan amalan dan mula memikirkan tentang akhirat kita, tempat dimana kita akan menetap selama-lamanya.
Sempena tahun baru ini, saya mohon seribu kemaafan andai banyak tulisan atau catatan saya dalam blog ini menyingung atau menyakiti sesiapa, khasnya mereka yang mengenali saya.Catatan dalam blog ini, kebanyakannya kisah personal saya tentang pengalaman dan kehdupan saya.Dan Allah memilih kalian untuk hadir dalam kisah hidup saya ini.
Terima kasih kerana mewarnai perjalanan hidup saya:)
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://cikmatahariku.blogspot.com/2019/09/salam-maal-hijrah-1441-2019-masihi.html