Ringkasan Perbedaan Nabi Dan Rasul Dalam Islam
Rasul dan Nabi di dalam Islam memiliki perbedan yang perlu untuk diketahui. Sebagaimana rukun iman yang keempat, percaya kepada Rasul-Rasul. Semua orang beriman harus memegang teguh terhadap rukun Islam dan rukun iman. Oleh karena itu, mari pahami perbedaan antara Nabi dan Rasul untuk meningkatkan keimanan dalam Islam.
Kedudukan Nabi dan Rasul dalam Islam
Nabi dan Rasul merupakan sosok yang istimewa, dan dibekali wahyu oleh Allah swt. Berjenis kelamin laki-laki yang berasal dari umat Bani Adam (manusia). Namun, keduanya memiliki perbedaan terkait kedudukannya. Jenjang Kerasulan disebutkan lebih tinggi dibandingkan dengan Nabi. Tidak heran apabila ada yang menyebutkan bahwa semua Rasul adalah Nabi, sementara semua Nabi belum tentu Rasul.
Penerimaan Wahyu Antara Rasul dan Nabi dalam Islam
Allah swt memberikan wahyu kepada Rasul untuk disampaikan kepada umat. Sementara, Nabi diberikan wahyu untuk dirinya sendiri. Inilah yang menyebabkan kedudukan Rasul lebih tinggi dibandingkan dengan Nabi. Sebab, wahyu yang diterima oleh Rasul harus disampaikan kepada umat, terutama bagi kaum yang belum beriman kepada Allah swt. Sementara Nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri dan umat yang telah beriman.
Rasul dan Nabi Utusan Allah dalam Islam
Perbedaan Nabi dan Rasul dalam Islam juga dapat dilihat berdasarkan utusan yang telah ditetapkan oleh Allah. Wahyu yang diterima oleh Rasul agar disampaikan kepada seluruh umat, termasuk kepada kaum kafir atau golongan orang-orang yang belum beriman kepada Allah swt. Sementara Nabi diutus oleh Allah untuk menyampaikan wahyu kepada orang-orang yang telah beriman agar semakin teguh keimanannya.
Syariat Rasul dan Nabi dalam Islam
Rasul dan Nabi dalam Islam memang dibekali wahyu oleh Allah swt untuk disampaikan kepada umat. Namun, keduanya memiliki jenis syariat yang berbeda. Syariat sendiri merupakan hukum agama yang mnetapkan segala peraturan hidup manusia, hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan sesama, manusia dengan lingkungan sekitar yang berdasarkan Al-Quran dan Hadis.
Allah swt memberikan wahyu kepada Rasul untuk disampaikan kepada seluruh umat dengan membawa syariat baru. Sehingga di zamannya banyak umat yang belum beriman untuk menentang setiap ajaran Allah, karena dirasa tidak sesuai dengan yang diyakini. Sementara, Allah swt mengutus Nabi untuk menyampaikan syariat kepada umat yang telah beriman dengan ajaran yang telah ada.
Turunnya Wahyu serta Takdir Rasul dan Nabi dalam Islam
Allah swt memberikan wahyu dengan cara yang berbeda antara Rasul dan Nabi. Rasul menerima wahyu melalui mimpi dan malaikaikat. Bahkan Rasul memiliki keistimewaan dapat melihat dan berkomunikasi secara langsung dengan malaikat. Sementara Nabi hanya diberikan wahyu melalui mimpi. Sehingga kedudukan Rasul jelas lebih tinggi dibanding dengan Nabi.
Perbedaan Nabi dan Rasul dalam Islam pun dapat ditelaah berdasarkan ketetapan takdir yang diberikan oleh Allah swt. Di zaman Rasul dan Nabi selalu ada umat yang tidak menyukai, serta mencoba melakukan pembunuhan. Di situlah takdir Allah diperlihatkan bahwa Rasul diselamatkan, sementara Nabi ada yang terbunuh oleh umatnya sendiri. Itulah ringkasan mengenai perbedaan antara Rasul dan Nabi di dalam Islam.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://www.vellimarwan.com/perbedaan-nabi-dan-rasul-dalam-islam/