Perbudakan Abk Wni Di Kapal China Kerja 30 Jam Dibayar Rp150 Ribu Sebulan


Pemberitaan tentang perlakuan tidak manusiawi yang diterima anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di kapal-kapal ikan China menjadi viral di media sosial setelah dilaporkan oleh stasiun televisi Korea Selatan, MBC.
Dalam laporan yang ditayangkan pada 6 Mei 2020, MBC mewartakan bahwa para ABK asal Indonesia bekerja dalam waktu yang sangat panjang dan menerima upah yang sangat kecil.
Bahkan diberitakan, saat mereka meninggal karena penyakit, jasad mereka dilarung atau dihanyutkan ke laut.
Berita itu didapatkan MBC setelah kapal penangkap ikan tersebut merapat di Busan, Korea Selatan, memberikan kesempatan bagi beberapa ABK warga Indonesia (WNI) untuk menceritakan apa yang terjadi kepada Pemerintah Korea Selatan dan meminta bantuan. Sayangnya, sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, kapal tersebut telah kembali berlayar.
Salah satu klip yang ditayangkan MBC memperlihatkan sebuah peti berisi jasad ABK WNI, yang dilaporkan bernama Ari (24) yang meninggal setelah bekerja lebih dari satu tahun di kapal tersebut.
Beberapa orang tampak seperti melakukan upacara penghormatan jasad di sekitar peti tersebut sebelum melemparnya ke laut. Kejadian itu dilaporkan terjadi pada 30 Maret 2020.
Sebelum Ari, dua ABK WNI lain, yang dilaporkan bernama Alphata (19) dan Sepri (24) yang juga meninggal dan dilarung ke laut. Beberapa pelaut mengatakan bahwa mereka memiliki surat pernyataan bahwa jika mereka meninggal jasad mereka akan dikremasi dan dikembalikan ke Indonesia, tetapi ternyata bukan itu yang terjadi.
Terlebih lagi mereka telah diasuransikan sebelum berangkat dengan nilai USD10.000 (sekira Rp150 juta).
Tayangan itu juga menampilkan kesaksian beberapa ABK, dengan wajah disamarkan, mengatakan bahwa mereka bekerja dengan kondisi tempat kerja yang buruk, dan rekan mereka yang meninggal sebenarnya telah mengeluh sakit selama sekira satu bulan.
“Awalnya kram, terus kakinya tiba-tiba bengkak, dari kaki langsung menyerang ke badan, langsung sesak,” kata ABK WNI yang identitasnya tidak diungkap itu kepada MBC.
Dilaporkan bahwa sebagian besar pelaut China minum air botolan dari darat, tetapi pelaut Indonesia minum air laut, tanpa disaring, dan membuat mereka sakit.
“Pusing, saya memang tidak bisa minum air itu sama sekali. Pernah juga sampai seperti ada dahak-dahak di sini (menunjuk tenggorokan),” jelasnya.
Seorang ABK WNI lain mengatakan bahwa mereka terkadang harus bekerja selama 30 jam tanpa berhenti, tanpa diizinkan untuk istirahat.
“Waktu kerjanya, berdiri itu sekira 30 jam. Setiap 6 jam makan, nah jam makan inilah yang dimanfaatkan kami untuk duduk,” ujarnya.

Sayangnya mereka tidak bisa lepas dari perbudakan yang terjadi di kapal ikan tersebut, karena ada eksploitasi yang mencegah mereka.
Menurut Pengacara dari Pusat Hukum Publik, Kim Jong Chul yang dihubungi MBC, kemungkinan paspor para ABK WNI itu disita oleh majikannya, atau mereka memiliki deposit yang besar yang akan hangus jika mereka pergi.
Dilaporkan bahwa lima nelayan di kapal ikan setelah bekerja 13 bulan hanya dibayar USD120 (sekira Rp1,7 juta). Itu berarti gaji bulanan mereka hanya senilai kurang dari USD10 (sekira Rp150.000).
Kapal penangkap ikan China itu juga melakukan aktivitas ilegal dengan melakukan penangkapan hiu meski merupakan kapal penangkap tuna.
Aktivitas ilegal itu membuat kapal tersebut harus berada di laut dalam waktu yang lama untuk menghindari pemeriksaan di daratan.
Para ABK akhirnya dipindahkan ke kapal lain dan tiba di Busan pada 10 April 2020. Namun, mereka hanya dapat menunggu 10 hari di Busan.
Seorang pekerja kapal mengalami sakit di bagian dada dan sempat dibawa ke rumah sakit di Busan, namun dia meninggal pada 27 April 2020.

Kematian para pekerja kapal itu diketahui oleh sebuah badan hak asasi manusia (HAM) yang melaporkannya ke polisi laut untuk melakukan penyelidikan.
Korea Selatan dapat segera melakukan investigasi karena pada 2015 negara itu meratifikasi protokol internasional untuk mencegah perdagangan manusia, termasuk kerja paksa dan eksploitasi seksual.
Sayangnya, dua hari kemudian kapal penangkap ikan China itu telah meninggalkan pelabuhan dan berlayar ke laut lepas, sehingga pemeriksaan tidak bisa dilakukan.
Para ABK WNI saat ini dilaporkan masih berada di Busan, dan tidak berada di dalam kapal tersebut.
Mereka ingin memberitakan lebih luas mengenai eksploitasi yang mereka terima dan meminta Pemerintah Korea Selatan untuk melakukan penyelidikan secara teliti.
Sumber: okezone.com


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/perbudakan-abk-wni-di-kapal-china-kerja-30-jam-dibayar-rp150-ribu-sebulan/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Menlu Retno Abk Di Kapal China Tak Digaji Dan Kerja 18 Jam

Menlu Retno Abk Di Kapal China Tak Digaji Dan Kerja 18 Jam

papar berkaitan - pada 11/5/2020 - jumlah : 306 hits
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan dirinya telah berbicara langsung dengan 14 Anak Buah Kapal berwarga negara Indonesia yang bekerja di kapal China guna mendapatkan informasi tentang pengalaman mereka bekerja di kapal perikanan...
Kerja 18 Jam Sehari Selama 8 Bulan Di Kapal China Safri Yang Jenazahnya Dibuang Ke Laut Itu Hanya Digaji 6 Juta

Kerja 18 Jam Sehari Selama 8 Bulan Di Kapal China Safri Yang Jenazahnya Dibuang Ke Laut Itu Hanya Digaji 6 Juta

papar berkaitan - pada 10/5/2020 - jumlah : 381 hits
Keluarga WNI yang meninggal dunia dan dilarung ke laut dari kapal berbendera China kecewa dan sedih karena mendapatkan informasi yang berbeda dari yang disampaikan PT Karunia Bahari Samudera Tragisnya lagi keluarga hanya menerima gaji dari ...
Gp Ansor Kecam Pembuangan Wni Abk Kapal China Ke Laut

Gp Ansor Kecam Pembuangan Wni Abk Kapal China Ke Laut

papar berkaitan - pada 8/5/2020 - jumlah : 311 hits
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mengutuk dugaan kasus human trafficking atau tindak pidana perdagangan orang terhadap 18 anak buah kapal asal Indonesia yang bekerja di Kapal China bernama Longxing Bahkan ada ABK yang meninggal dunia mal...
Komandan Banser Kutuk Pelemparan Jenazah 3 Abk Wni Di Kapal China Biadab Tak Manusiawi

Komandan Banser Kutuk Pelemparan Jenazah 3 Abk Wni Di Kapal China Biadab Tak Manusiawi

papar berkaitan - pada 8/5/2020 - jumlah : 288 hits
Ketua Gerakan Pemuda Ansor sekaligus komandan Banser nasional Yaqut Cholil Qoumas merespons keras terkait kabar pelemparan jenazah 3 ABK kapal China di laut lepas dan dugaan perlakuan buruk yang dialami para ABK Yaqut mengatakan aksi keji t...
Tiba Di Bandara Soekarno Hatta 14 Wni Abk Kapal China Dibawa Ke Safe House

Tiba Di Bandara Soekarno Hatta 14 Wni Abk Kapal China Dibawa Ke Safe House

papar berkaitan - pada 9/5/2020 - jumlah : 293 hits
14 anak buah kapal Warga Negara Indonesia yang bekerja di kapal Long Xing 629 milik perusahaan China mendapatkan pemeriksaan kesehatan sesuai protokol Covid 19 setibanya di Bandara Internasional Bandara Soekarno Hatta Tangerang Jumat
Kisah Abk Indonesia Di Kapal China Tidur Hanya 3 Jam Dan Makan Umpan Ikan

Kisah Abk Indonesia Di Kapal China Tidur Hanya 3 Jam Dan Makan Umpan Ikan

papar berkaitan - pada 8/5/2020 - jumlah : 349 hits
Lima orang Anak Buah Kapal Indonesia yang bekerja di kapal China Long Xing 629 bercerita kepada BBC News Indonesia mengenai pengalaman mereka bekerja di kapal itu Mereka dan sembilan ABK lainnya yang kini ada di Busan Korea Selatan dijadwal...
Cerita Miris Jadi Abk Di Kapal Asing Kerja Puluhan Jam Dan Digaji Minim Jauh Dari Kata Manusiawi

Cerita Miris Jadi Abk Di Kapal Asing Kerja Puluhan Jam Dan Digaji Minim Jauh Dari Kata Manusiawi

papar berkaitan - pada 11/5/2020 - jumlah : 383 hits
Berita ABK yang dilarung ke laut oleh kapal Cina kemarin hanyalah puncak gunung es masih banyak kisah serupa yang nggak kalah miris
Viral Video Jenazah Abk Asal Indonesia Di Kapal China Dilempar Ke Laut

Viral Video Jenazah Abk Asal Indonesia Di Kapal China Dilempar Ke Laut

papar berkaitan - pada 7/5/2020 - jumlah : 342 hits
Sebuah video yang dipublikasikan oleh media Korea Selatan memperlihatkan bagaimana jenazah Anak Buah Kapal asal Indonesia yang bekerja di kapal China dilempar ke tengah laut Video yang dirilis oleh stasiun MBC itu diulas oleh Youtuber Jang ...
Di Kapal China Abk Indonesia Dikasih Makan Umpan Ikan Bau Dan Daging 13 Bulan Dari Freezer

Di Kapal China Abk Indonesia Dikasih Makan Umpan Ikan Bau Dan Daging 13 Bulan Dari Freezer

papar berkaitan - pada 11/5/2020 - jumlah : 367 hits
Berita tentang perbudakan anak buah kapal asal Indonesia di kapal Long Xing 629 mengusik rasa kemanusiaan Selain jam kerja yang edan edanan para ABK juga mendapat perlakuan diskriminatif dalam urusan makanan Hal ini disampaikan oleh kuasa h...
Thaipusam Hormati Perbezaan Budaya Tunjang Kekuatan Rakyat Malaysia Pm

I Eulogised Augustine Paul But Almost Lost My Christmas Lunch

Siti Kasim Exposes 3 Political Stooges Who Make Non Muslims Look At Islam In Bad Light

Ikan Terubuk Masin Masak Sambal Cili Api

Apa Ada Kat Air Papan Johor

Trump Release All Gaza Hostages By Saturday Or Hell Will Break Out

Khutbah Jumat Kemajuan Teknologi Dan Harga Yang Harus Dibayar

Yung Kai Wildflower Chord


echo '';
Ramalan Peserta Gegar Vaganza 2025 2026 Musim 12 GV12

Keputusan Markah Konsert Akhir Final Gegar Vaganza 2024 2025 GV 11 Juara Pemenang Finalis

Senarai Lagu Tugasan Konsert Akhir Gegar Vaganza 2024 2025 Musim 11 Minggu 12

Keputusan Markah Peserta Konsert Minggu 11 Gegar Vaganza 2024 2025 Musim 11 Separuh Akhir

5 Undang Undang Aneh Berkait Bendera Kebangsaan di Seluruh Dunia


Meronda Ahad

Sains Pembungkusan Terbiodegradasi Perspektif Dari Rantaian Bekalan Mampan

The Role Of Jewelry Showcases In Attracting Customers And Boosting Sales

Ditahan Isa Kerana Mahu Serang Orang Islam

Patung Dewa Murugan Tertinggi Di Dunia Terletak Di Batu Caves

Kurangkan Hukuman Dnaa Jejas Skor Indeks Persepsi Rasuah Negara