Penjelasan Maksud Hadis Doa Agar Hidup Miskin
Ada satu doa yang dibacakan oleh Rasulullah SAW seperti mana maksud hadis: "Ya Allah ! Hidupkanlah aku dalam keadaan miski, dan matikanlah aku dalam keadaan miskin, dan kumpulkanlah aku (pada hari kiamat) di dalam rombongan orang-orang miskin”.
Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Ibnu Majah No. 4126 dan lain-lain. Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini darjatnya hasan (Lihat perbahasannya di dalam kitab beliau: Irwaul Ghalil No. 861 dan Silsilah Shahihah No. 308)
Apakah maksud sebenar 'miskin' dalam doa tersebut? Adakah maksud 'miskin' itu “orang-orang yang tidak cukup di dalam hidupnya atau orang-orang yang kekurangan harta”.
Maksud sebenar 'miskin' dalam doa Nabi itu ialah “orang yang khusyuk dan tunduk merendah diri kepada Allah SWT.
Sebagaimana hal ini telah diterangkan oleh:
- Imam Ibnul Atsir di kitabnya An-Nihaayah fi Gharibil Hadits (2/385) mengatakan: “(dengan miskin tersebut) ialah tawaduk dan khusyuk dan supaya tidak menjadi orang-orang yang sombong dan takabur”.
- Di kitab Qamus Lisanul Arab (2/176) oleh Ibnu Mandzur diterangkan asal erti Miskin di dalam lughah/bahasa ialah 'Al-Khaadi’ (orang yang tunduk), dan asal erti 'faqir' ialah 'rang yang memerlukan'. Maka maksud 'miskin' doa itu ialah tawaduk dan khusyuk.
- Imam Baihaqi mengatakan: “Menurutku bahwa Nabi tidaklah meminta keadaan miskin yang maknanya kekurangan tetapi beliau meminta miskin yang maknanya tunduk dan merendahkan diri. (Lihat kitab: Sunatul Kubra al-Baihaqi 7/12-13 dan Taklhisul-Habir 3/109 No. 1415 oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar).
- Demikian juga maknanya telah diterangkan oleh Imam Ghazali di kitabnya yang mashur Al-Ihya’ 4/193. (baca juga syarah Ihya’ 9/272 oleh Imam Az-Zubaidy)
- Ibnu Taimiyah mengatakan: “Hidupkanlah aku dalam keadaan khusyuk dan Tawadhu’“. (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah 18/382 bahagian kitab hadits). Beliau juga mengatakan (hal.326) : “…. bukanlah yang dikehendaki dengan miskin (di dalam hadits ini) tidak mempunyai harta".
Setelah kita mengetahui keterangan ulama-ulama kita tentang maksud miskin dalam doa Nabi di atas, baik secara lughah/bahasa mahupun maknanya, maka hadits tersebut ertinya menjadi:
“Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan khusyuk dan tawaduk, dan matikanlah aku dalam keadaan khusyuk dan tawaduk, dan kumpulkanlah aku (pada hari kiamat) dalam rombongan orang-orang yang khusyuk dan tawaduk”.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://bicaramentari.blogspot.com/2019/09/mis.html