Pasang Kupingnya Pangdam Cendrawasih Buka Bukaan Soal Daerah Operasi Ksb Teranyar




 Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono menegaskan, Kelompok Saparatis Bersenjata (KSB) di Papua diketahui terkonsentrasi di daerah tertinggal dan masyarakat ekonominya lemah. Salah satunya di Kabupaten Intan Jaya, Papua.


Kabupaten Intan Jaya ini, kata Yogo, tergolong rawan, karena memang basis KSB dengan memiliki kekuatan sekitar 30-49 orang ditambah bersenjatakan sekitar 15 pucuk senjata campuran baik dari rampasan dari TNI-Polri maupun senjata rakitan.


"Dan yang terbaru data dari Polda, meraka mendapatkan barang selundupan dari luar," jelas Yogo melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (6/2/2021) kemarin.


Wilayah operasi yang kerap dilakukan oleh kelompok KSB ini, lanjut Yogo, ada di wilayah Sugapa, Intan Jaya, Gimba dan wilayah lainnya. Sebagai catatan, pada Kamis (4/2/2031) terjadi kontak tembak antara KSB dengan anggota TNI di Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua.


Yogo menjelaskan, sampai bulan Januari 2021 ini, kata Yogo, kekerasan yang dilakukan KSB ini memang sudah banyak dan meresahkan masyarakat. Bahkan sampai menimbulkan korban dari masyarakat maupun TNI-Polri.


"Sampai Januari ini mereka sudah melakukan sebanyak 46 kejadian, kontak senjata dengan TNI-Polri 24 kejadian dan perempasan senjata dua kejadian, pembakaran pesawat dan melakukan penghadangan dan korbannya memang masyarakat dan TNI/Polri," jelas dia.


Selain selaku satuan Kosgab kewilayahan, TNI Cendrawasih juga melakukan pengawasan perbatasan dan juga melakukan operasi di tempat rawan. Operasi tempat rawan ini, kata Yogo, berbeda dengan yang dilakukan TNI di Timor-Timur, yang melakukan operasi yang aktif.


"Di Papua ini kami lebih bersifat statis, kami di pos, kemudian kami hanya melaksanakan patroli di wilayah sekitar pos dan lebih kepada pembinaan masyarakat, itu yang kami lakukan di pengamanan perbatasan maupun daerah rawan," ungkapnya.


Operasi lain yang dilakukan TNI tak hanya operasi pengamanan perbatasan, tetapi juga pengamanan di pulau terluar. Operasi ada 2 pulau terluar yaitu Pulau Bras dan Palindo.


"Di operasi ini kami menggelar pola Ops Korem, yang berada di Jaya Pura itu ada tiga Batalyon, dan Pola Ops yang ada wilayah selatan, itu ada 2 Batalion, itu operasi di perbatasan ya. Kemudian operasi Pamrahwan, kami ada 3 Pola Ops Korem yaitu Korem 172 ada 1 Batalyon, 173 Biak ada 1 Batalyon dan 174 di Merouke ada 1 Batalyon," katanya.


Sedangkan di operasi perbatasan pulau terluar, lanjut Yogo, ada di Pola Ops 173 dengan kekuatan Marinir sekitar 20 orang.


Tindakan yang dilakukan KSB belakangan ini, lanjut Yogo, memang sangat meresahkan masyarakat maupun pihaknya. Apalagi sampai menimbulkan korban dari masyarakat maupun TNI.


"Nah yang terakhir ini ada dua orang dari kami, sehingga sangat mengganggu dan masyarakat menjadi takut, sehingga kita melakukan pembinaan lebih, untuk menenangkan situasi, atas ulah saparatis bersejata ini," beber dia.


Sementara, Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Benny Mamoto mengatakan, masalah yang terjadi di Papua harus mendapatkan perhatian bersama agar ditemukan solusi atas persoalan yang kerap terjadi di tanah Papua ini.


"Di dalam perkembangan di lapangan ternyata ada rangkaian kasus kekerasan dan penembakan sampai dengan pembakaran yang kami temukan, sehingga sekaligis kami ungkap. Nah saya memberikan apresiasi sangat tinggi kepada bapak Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika, karena beliau langsung memberikan respons cepat, pokoknya All Out, saya salut sekali, karena kami beberapa menghadap ke beliau, langsung memberikan arahan dan langsung melangkah dan ada hasil," jelas Benny.


Jenderal Andika, lanjut Benny, memberikan arahan dengan cepat. Ibarat penanganan kasus, arahan yang diberikan itu seperti melakukan penyidikan yang begitu cepat dalam menangani permasalahan yang terjadi di Papua ini.




 
"Mungkin ini penyidikan yang kilat, karena sangat cepat, yang kami lihat. Jadi secara transparan, sudah dirilis kepada media mengenai hasil pengungkapan kasus itu. Ada sudah proses penyidikan dan ada yang dikirim ke Odipur. Jadi memang dari kasus yang kami tangani masih ada kendala," kata dia.


Kendala-kendala yang dihadapi tim dari TGPF ini yaitu seperti izin gali kubur dan auotopsi dari pihak keluarga korban. Padahal, ketika pihaknya datang ke salah satu korban mereka sudah setuju agar kuburan maupun korban bisa di autopsi.


"Tapi setelah kami pulang ke Jakarta ternyata berubah, menyatakan mencabut, dan akhirnya kami kembali ke Jaya Pura bertemu dengan tokoh kemanusiaan, LBH untuk mempertanyakan, siapa yang mempengaruhi sehingga mereka mencabut dan akhirnya kita sepakat untuk menjelaskan kembali agar mereka mengizinkan proses ini menjadi jalan. Karena autopsi menjadi penting agar bisa terungkap," jelas dia.


Kasus yang pertama diungkap TGPF ini, kata dia, berawal dari kasus pembakaran di Tiadipa, karena ada pengakuan dari pelaku, sehingga menjadi pintu masuk, kemudian mengungkap kasus dua orang yang hilang di Koramil Sugapa.


"Nah setelah selesai bertugas, kami membuat rekomendasi kepada Pemerintah, Panglima TNI, Kapolri, Mendagri, termasuk Menkominfo, dan Menteri PUPR. Semua itu didasari dari hasil turun ke lapangan. Kemudian memotret kondisi di sana, sekarang bayangkan saja, kami turun ke sana mobil saja minjem dari pihak swasta, kantor Polres ada di Polsek, anggotanya hanya 7 personil, ini salah satu contoh kondisi rill disana," beber dia.


Hasil dari pemotretan ini, lanjutnya, menjadi rekomendasi seperti Menkominfo, karena jaringan disana agak kesulitan untuk melakukan komunikasi. Kemudian jembatan putus, yang menjadi kendala untuk menuju ke wilayah lain.


"Kemudian satu hal yang menarik, mengenai kondisi masyarakat disana. Kami sangat prihatin, dan tentunya menjadi pertanyaan kami, anggaran cukup besar Rp1 triliun, tapi kondisinya kok demikian, maka salah satu rekomendasi kami adalah pengawasan penggunaan APBD. Ini menjadi penting, apakah tepat sasaran," ungkap dia.


Temuan yang menarik lagi bagi TGPF di Intan Jaya, kata dia, yaitu tidak lepas dari masalah politik. Bagaimana setelah Pilkada, MK menyatakan salah satu pasangan sebagai pemenang, yang kemudian mendapatkan respon pembakaran salah satu kantor bupati, yang menjalar kepada konflik. Dan itu belum selesai secara tuntas.


"Nah ini tentunya juga rekomndasi kami masuk kesana, bagaimana Mendagri bagaimana masalah ini selesai sampai keakarnya dan kami dengar Kapolda juga sudah menangani masalah ini," jelas dia.


Kemudian yang lain mengani pembanguan SDM pendidikan di sana, padahal anggaran cukup besar, tetapi justru kondisi di sana bertolak belakang. Marinus Yaung, akademisi Universitas Cenderawasih, mengatakan, kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua punya latar, mereka mengklaim memiliki alasan untuk melakukan kekerasan kepada warga.


"Demikian pula kalau negara hadir dengan tujuan dan alokasi yang kuat mereka juga bisa meletakan senjata dan memberikan dan diajak untuk bergabung dengan pemerintah untuk membangun Papua bersama-sama. Karena tidak ada orang Papua yang dilahirkan untuk membenci dan melawan orang lain, semua manusia seperti itu," jelas dia.


Dia memastikan bahwa kekerasan yang terjadi di Papua selama ini, karena apakah mereka diajak, atau terancam. Itu yang kemudian membentuk pemikiran terhadap orang lain. Karena itulah ketika negara hadir dengan dengan pendekatan yang tepat, maka KSB ini yang melakukan kekerasan akan bisa diminimalisir dan diselesaikan dengan baik.


"Saya kebetulan beberapa tahun yang lalu bersama tokoh-tokoh, sehingga saya tahu persis. Sebenarnya meraka orang-orang yang bisa diajak untuk berdialog. Menurut saya dalam menanganai KSB ini, tindakan mereka diatur oleh orang diluar negeri, mereka diatur dari tindakan mereka oleh aktor intelektual yang ada diluar mereka," kata dia.


Negara, kata dia, seharusnya melakukan pendekatan-pendekatan. Karena ada tiga konsep, seperti Papua damai. Karena menurut aparat keamanan, Papua akan aman bila kelompok KSB ini tidak ada.


"Jadi konsepnya seperti itu, kalau Papua aman, maka tidak ada KSB atau Kelompok Kriminal Bersenjata, ini akan hilang," jelas dia.


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://www.bagibagi.info/2021/02/pasang-kupingnya-pangdam-cendrawasih.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Bagaimana Dengan Keputusan Mendakwa Musuh Politik Mahathir Kenapa Tak Tulis Soal Najib Kepada Tommy Thomas

Bagaimana Dengan Keputusan Mendakwa Musuh Politik Mahathir Kenapa Tak Tulis Soal Najib Kepada Tommy Thomas

papar berkaitan - pada 1/2/2021 - jumlah : 343 hits
Najib Razak mempersoalkan adakah Dr Mahathir Mohamad tidak campur tangan dalam urusan Peguam Negara dan perundangan Najib berkata demikian selepas pendedahan bekas peguam negara Tommy Thomas dalam bukunya My Story Justice in the Wilderness ...
Petinggi Banser Dan Gp Ansor Sudah Bilang Gini Soal Abu Janda Ya Silahkan Artikan Sendiri Aja Kalo Gitu

Petinggi Banser Dan Gp Ansor Sudah Bilang Gini Soal Abu Janda Ya Silahkan Artikan Sendiri Aja Kalo Gitu

papar berkaitan - pada 31/1/2021 - jumlah : 285 hits
Barisan Ansor Serbaguna ankat bicara terkait kasus dugaan rasisme terhadap Natalius Pigai yang menyeret Abu Janda alias Permadi Arya Dalam kasus ini Banser sepenuhnya menghormati proses hukum yang berlaku Banser menilai pelaporan yang dilay...
Diserang Warganet Soal Dana Wakaf Ini Jawaban Sri Mulyani

Diserang Warganet Soal Dana Wakaf Ini Jawaban Sri Mulyani

papar berkaitan - pada 1/2/2021 - jumlah : 239 hits
Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat serangan dari warganet soal dana wakaf Dia pun tak pelak langsung menanggapinya dan mengatakan bahwa wakaf ini bisa digunakan untuk berbagai program sosial Salah satu warganet yang juga merupakan tokoh ...
Soal Abu Janda Eks Petinggi Bin Dia Penyusup Saatnya Pbnu Bersikap Tegas

Soal Abu Janda Eks Petinggi Bin Dia Penyusup Saatnya Pbnu Bersikap Tegas

papar berkaitan - pada 31/1/2021 - jumlah : 342 hits
Mantan Wakil Ketua Umum PBNU yang pernah menjadi Kepala Badan Intelijen Negara KH As ad Said Ali mengatakan kerusakan provokasi yang ditimbulkan oleh pegiat media sosial Permadi Arya atau yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Janda di lingk...
Soal Abu Janda Gp Ansor Dia Tak Layak Mengaku Dirinya Banser

Soal Abu Janda Gp Ansor Dia Tak Layak Mengaku Dirinya Banser

papar berkaitan - pada 1/2/2021 - jumlah : 266 hits
Setelah dilaporkan ke Bareskrim Polri kali ini gaya berpakaian Pegiat Media Sosial Permadi Arya alias Abu Janda tengah disorot Pasalnya Abu Janda kerap kali terlihat berpakaian seragam Barisan Ansor Serbaguna Sekretaris Jenderal GP Ansor Ad...
Undang Undang Mana Halang Rakyat Rayu Agong Batal Darurat Soal Anwar

Undang Undang Mana Halang Rakyat Rayu Agong Batal Darurat Soal Anwar

papar berkaitan - pada 3/2/2021 - jumlah : 196 hits
Anwar Ibrahim menggesa pimpinan negara tidak menggunakan taktik mengugut mana mana pihak yang merayu Agong membatalkan pelaksanaan darurat PETALING JAYA Ketua Pembangkang Anwar Ibrahim mempersoalkan undang undang mana yang menghalang rakyat...
Cerita Warga Tangsel Soal Detik Detik Rumah Ambruk Akibat Pergerakan Tanah

Cerita Warga Tangsel Soal Detik Detik Rumah Ambruk Akibat Pergerakan Tanah

papar berkaitan - pada 1/2/2021 - jumlah : 167 hits
Menurutnya sebelum kejadian ambruknya rumah tersebut ada sejumlah titik bangunan rumah yang mengalami kerusakan serius Dari retak retak dan konstruksi bangunan yang rontok
Pensyarah Didakwa Hina Nabi Jawi Turut Buka Siasatan

The Difference In The Concept Of Illicit Relationship Between Muslims And Non Muslims

Umno Youth To Protest Extra Hours For Civil Servants Working Shifts

Pas Langkaui Retorik Dap Isytihar Pas Muuh Utama

Murid Buktikan Pada Guru Lembu Makan Martabak

Let S Not Return To The Old Ways Of Tight Media Control

Abang Adik Wins Best Film Award In Los Angeles

Air Terjun Tujuh Puteri Bukit Sri Permata


echo '';
Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 1 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dhia Kasyrani Slot Akasia TV3

Biodata Terkini Reshmonu Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Hey Waley

Gegar Vaganza 2024 GV 11 Hadiah Tiket Peserta Juri Format Pemarkahan Dan Segala Info Tonton Live Di Astro Ria Dan Sooka

6 Janji Donald Trump Kalau Dia Naik Jadi Presiden Semula


Resepi Tenggiri Masak Sambal Ala Arab Zigni Yemeni

Pengalaman Naik Mahkamah Saman Jpj Bila Kereta Tiada Roadtax Dan Insuran

12 Abang Abang Macho Berentap Dalam Who S Your Bro Maskulin

Hoo Pang Ron Cheng Su Yin Ke Final China Masters 2024

Geng Jin

Perbanyakkanlah Taubat