Nasib Tenaga Medis Ikhlas Lebaran Berbalut Apd Dan Masker


Diah Cahyaningsih (23) harus ikhlas kehilangan momen berharga lebaran tahun ini, sungkeman dengan orang tuanya di kampung halamannya di Klaten, Jawa Tengah.
Tradisi ini biasa dijalankannya saat lebaran dari tahun ke tahun.
Sebagai tenaga medis, ia tak dapat mengambil cuti untuk berkumpul dengan keluarga.
Sebagai Analis Kesehatan Laboratorium atau ATLM, Diah berada di garda terdepan dalam membantu penanggulangan virus corona.
Ia mengaku pekerjaannya banyak. Dalam 12 jam sehari, ia bertugas mengambil sampel pasien untuk rapid tes dan tes covid-19, menganalisisnya di laboratorium, hingga menyiapkan diagnosis untuk penanganan dokter.
Saking sibuknya, Diah mengaku jarang pulang ke rumah untuk beristirahat.
“Tadinya bisa pulang ke rumah sekarang jarang pulang ke rumah. Mungkin bisa seminggu sampai 2 minggu sekali. Tenaganya lebih kekuras banget pokoknya, lebih capek, lebih lelah,” ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (24/5).
Ia memilih menginap di RS mengingat repotnya bolak-balik di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Belum lagi, kekhawatirannya menularkan virus mematikan tersebut kepada paman dan sepupu-sepupunya yang tinggal bersamanya.
Ramadan dan lebaran tahun ini merupakan yang terberat dirasakannya.
Diah tak tahu kapan dapat kembali bertemu dengan kedua orang tuanya, barang melepas rindu dan lelah di pelukan mereka.
Jangankan memakai baju baru atau mencicip nastar dan opor kesukaannya.
Diah malah harus disiplin memakai masker, kacamata pelindung, hasmat, dan alat pelindung diri (APD) dalam bertugas.
Lebaran tahun ini, ia melanjukan menguji kesabarannya, menahan geram ketika melihat kelakuan ngeyel masyarakat yang viral di dunia maya.
Ia sempat mengelus dada membayangkan perjalanannya dan rekan-rekan seprofesi yang masih akan panjang dan berat.
Pun begitu, ia masih bersyukur dapat bekerja dengan APD lengkap. Ia bergidik ngeri mengingat saat genting kala tenaga medis kehabisan APD, ia juga sempat bekerja dengan mengandalkan APD seadanya.
“APD tadinya enggak pernah sampai kehabisan stok, sampai sempat kekurangan. Setelah itu, alhamdulillah donasi berdatangan,” katanya.
Diah menghabiskan lebaran tahun ini bersama rekan kerja dan pasien di RS sembari mencuri waktu memanfaatkan teknologi untuk bertatap muka dengan keluarganya di kampung halaman secara virtual.
Meski sadar yang dijalankannya saat ini adalah tuntutan profesi, namun ia berharap masyarakat dapat bersikap disiplin dalam menjaga jarak, memakai masker di ruang publik, dan sering-sering mencuci tangan.
Harapannya hanya satu, pandemi virus corona dapat berlalu dan ia dapat pulang ke kampung halaman menikmati masakan ibunya.
“Semoga semuanya punya kesadaran untuk tetap di rumah saja. Karena tanpa kerja sama semua pihak pun sama saja,” harapnya.
Diah tak sendiri, Dodhy Novanda, perawat yang bekerja di salah satu RS swasta di bilangan Salemba mengaku tak dapat menikmati hari kemenangan dengan keluarganya di tanah Minang.
Pria berusia 31 tahun ini harus bersiap di RS akibat jumlah pasien yang ditangani bertambah.
Sebelumnya, ia hanya menangani pasien yang memerlukan tindakan operasi, namun kini ia juga harus menangani pasien orang dalam pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG) virus corona.
Dalam pengalamannya menangani pasien selama tiga tahun, Dodhy mengaku tahun ini merupakan tahun paling menantang.
Jam kerjanya pun kian lentur, ia pernah habis-habisan bekerja hingga menjelang sahur.
Kini, ia tak dapat lagi santai seperti dulu ketika APD selain masker tak wajib dikenakan.
Meski tersiksa harus mengenakan APD sepanjang jam bekerja, namun ia berusaha membiasakan diri dengan new normal yang ada.
“Dulunya kami tidak pakai hasmat (APD), agak nyantai lah. Kalau sekarang, tidak cuma waktunya (shift panjang) tapi pemakaian hasmat yang menyiksa,” ungkap Dodhy.
Sebagai perawat khusus yang hanya menangani pasien operasi, ia mengaku asing dengan penanganan pasien penyakit menular.
Ia pun mengaku sempat takut kala ditugaskan menangani pasien positif covid-19.
Tapi, Dodhy tak punya banyak pilihan mengingat kurangnya tenaga medis yang dibutuhkan.
Mengakalinya, seluruh unit perawat kini saling bahu membahu tak lagi pilih-pilih pasien spesialisasinya.
Saat ditanya bagaimana Dodhy melewati lebaran tahun ini, ia tergelak membayangkan kemewahan lebaran di kampung halaman.
Katanya, barang waktu istirahat pun sudah sulit didapatkan.
“Mau banget pulang ke Padang. Apalagi, saya sudah dua tahun belum pulang. Kangen orang tua dan ziarah ke makan keluarga,” pungkasnya.
Sumber: cnnindonesia.com


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/nasib-tenaga-medis-ikhlas-lebaran-berbalut-apd-dan-masker/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Pertamina Distribusikan Apd Dan Masker Bagi Tenaga Medis Tni Al

Pertamina Distribusikan Apd Dan Masker Bagi Tenaga Medis Tni Al

papar berkaitan - pada 18/5/2020 - jumlah : 361 hits
Pertamina kembali mendistribusikan bantuan berupa Alat Pelindung Diri masker sarung tangan serta hand sanitizer bagi tenaga medis di rumah sakit dan fasilitas kesehatan di lingkungan TNI Angkatan Laut beberapa waktu yang lalu
Lawan Pandemi Covid 19 Indosat Ooredoo Salurkan Bantuan Apd Ke Tenaga Medis Dan Sembako Ke Warga

Lawan Pandemi Covid 19 Indosat Ooredoo Salurkan Bantuan Apd Ke Tenaga Medis Dan Sembako Ke Warga

papar berkaitan - pada 23/5/2020 - jumlah : 350 hits
Indosat Ooredoo beri bantuan APD ke 300 Puskesmas rujukan virus corona 10 000 paket sembako dan peralatan sanitasi untuk warga
Anak 9 Tahun Jahit Apd Sendiri Untuk Bantu Tenaga Medis

Anak 9 Tahun Jahit Apd Sendiri Untuk Bantu Tenaga Medis

papar berkaitan - pada 12/5/2020 - jumlah : 325 hits
Anak 9 Tahun Jahit APD Sendiri untuk Bantu Tenaga Medis Nur Afia menjahit baju hazmat atau alat pelindung diri bersama ibunya Hasnah Hud untuk membantu tenaga medis di tengah pandemi Covid 19
Dua Tenaga Medis Tni Ad Meninggal Karena Covid 19 Sudah Terima Santunan

Dua Tenaga Medis Tni Ad Meninggal Karena Covid 19 Sudah Terima Santunan

papar berkaitan - pada 19/5/2020 - jumlah : 427 hits
Adapun ini juga sempat disaksikan dan dipandu langsung oleh Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa sesaat sebelum melaksanakan Vicon berkala dengan Pejabat RSPAD dalam rangka memantau perkembangan dan kondisi penanganan pandemi Covid 19
Warganet Hina Tenaga Medis Di Medsos Ppni Jember Bawa Ke Jalur Hukum

Warganet Hina Tenaga Medis Di Medsos Ppni Jember Bawa Ke Jalur Hukum

papar berkaitan - pada 21/5/2020 - jumlah : 256 hits
Pelaporan nantinya akan dilakukan oleh Divisi Hukum PPNI Jember Tidak menutup kemungkinan pelaporan akan dilakukan bersama organisasi profesi tenaga medis lain
Ramai Tagar Indonesia Terserah Apakah Tenaga Medis Menyerah

Ramai Tagar Indonesia Terserah Apakah Tenaga Medis Menyerah

papar berkaitan - pada 17/5/2020 - jumlah : 302 hits
Unggahan foto tenaga medis dengan tulisan Indonesia Terserah ramai di media sosial baru baru ini Seperti di media sosial Twitter sejak Jumat hingga Sabtu tagar indonesiaterserah menjadi trending Berikut beberapa unggahan yang muncul di Twit...
Kasih Bunga 0 Persen Mitsubishi Permudah Tenaga Medis Miliki Xpander Cross

Kasih Bunga 0 Persen Mitsubishi Permudah Tenaga Medis Miliki Xpander Cross

papar berkaitan - pada 13/5/2020 - jumlah : 333 hits
Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia distributor resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi Motors di Indonesia memberikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi dan dedikasi pahlawan medis dalam menangani pandemi covid 19...
Tenaga Medis Soroti Perilaku Warga Yang Sepelekan Imbauan Protokol Kesehatan

Tenaga Medis Soroti Perilaku Warga Yang Sepelekan Imbauan Protokol Kesehatan

papar berkaitan - pada 16/5/2020 - jumlah : 306 hits
Menurutnya pemerintah pusat maupun daerah harus sadar akan tantangan berat dalam menyadarkan pola perilaku masyarakat atas kesehatan termasuk bahaya penyebaran virus Covid 19
Dari 34 Tenaga Medis Di Papua Positif Corona Tujuh Sudah Sembuh

Dari 34 Tenaga Medis Di Papua Positif Corona Tujuh Sudah Sembuh

papar berkaitan - pada 27/5/2020 - jumlah : 334 hits
Dari 34 orang tenaga medis tercatat tujuh orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh Sedangkan 27 orang tenaga medis lainnya masih dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan
Cara Mohon Dulang Emas Di Negeri Kelantan Panduan Lengkap Terkini

Semangat Kasih Dan Keharmonian Menyambut Hari Krismas 2025

Siti Nurhaliza Terkesan Ujian Peminat Setia Di Icu Hkl Mohon Doa Keajaiban

Yuan Mencapai Paras Tertinggi 15 Bulan Meski Pboc Mengeluarkan Isyarat Mewah

Bmw N57 Vs Bmw M57 Which One Is A Better Engine

The Colours Of Life Selamat Menyambut Hari Natal 2025

Anwar S Political Survival Flip Flop

10 Tempat Menarik Di Kuala Lumpur Untuk Lawatan Cuti Sekolah 2025


echo '';
9 Jenis Kerosakan Jalan Raya Yang Kita Perlu Redha Hari Hari

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dendam Seorang Madu Slot Tiara Astro Prima

10 Fakta Biodata Amira Othman Yang Digosip Dengan Fattah Amin Penyanyi Lagu Bila Nak Kahwin

5 Tips Macam Mana Nak Ajak Orang Kita Suka Dating Dengan Kita

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Keluarga Itu Slot Lestary TV3


Selamat Menyambut Malam Raghaib

Rutin Harian Orang Malaysia Di Musim Hujan

Calon Utama Pm Bangladesh Kembali Ke Tanah Air Setelah 17 Tahun Berada Di Perantauan

Tindakan Pecat Tiga Adun Bukti Ketegasan Pas Pertahan Prinsip Disiplin Amp Amanah Mb Perlis

Buat Duit Tanpa Modal Besar Cara Realistik Jana Income Secara Automatik

Pelaburan Online Yang Selamat Panduan Praktikal Untuk Elak Risiko Scam