Mystery Illness In Congo Was Malaria Plus Possibly Another Disease In Malaysia
Penyakit Misteri Merogol Kongo: Malaria dan Hal-Hal Lainnya
Awal bulan ini, pegawai kesihatan di Republik Demokratik Kongo melaporkan bahwa sebuah penyakit yang mirip flu telah meragut ratusan nyawa dalam beberapa bulan terakhir. Laporan itu menarik perhatian Organisasi Kesihatan Dunia (WHO) yang langsung mengirim tim untuk menyelidiki situasi ini.
Pada hari Selasa (17 Disember), mereka akhirnya mengumumkan bahwa penyebab penyakit tersebut adalah malaria parah yang mungkin dipicu oleh kekurangan nutrisi. Kementerian Kesihatan Kongo bahkan mengeluarkan pernyataan yang menyatakan, "Misteri ini akhirnya terpecahkan." Hingga saat itu, terdapat 592 kasus dengan sebagian besar muncul sejak bulan Oktober.
Namun, pada 19 Disember, seorang lelaki di wilayah yang terjejas meninggal dengan gejala demam berdarah. Ini menarik perhatian karena menunjukkan bahwa mungkin ada lebih dari satu penyebab di balik penyakit ini.
Laporan terkini menyebutkan 37 kematian yang disahkan di fasilitas kesihatan, dan ada 44 kematian lain yang masih dalam penyelidikan. Jumlah kematian awalnya diperkirakan antara 67 hingga 143.
Ahli kesehatan menjelaskan mengapa menemukan penyebab penyakit misteri ini begitu rumit. Benjamin Mordmüller, seorang pemimpin di Radboud University Medical Center di Belanda, mengatakan, "Sangat sulit untuk mengatakan penyebabnya, bisa banyak hal."
Tantangan Diagnosis
Di Kongo, malaria sangat umum, dengan lebih dari 27 juta infeksi dan 24,000 kematian yang dilaporkan pada tahun 2022. Untuk memberi gambaran, di seluruh Afrika, terdapat 233 juta infeksi malaria dan 580,000 kematian.
Meskipun malaria endemik di Kongo, menentukan bahwa itu adalah penyebab utama dalam situasi ini adalah tantangan. "Sangat sulit untuk mengaitkan penyakit ini dengan malaria," ungkap Mordmüller. Dalam situasi ini, banyak kanak-kanak yang mungkin sudah terinfeksi malaria tetapi tidak menunjukkan gejala. "Banyak orang bisa jadi punya parasit di dalam darah mereka tanpa merasakan sakit," lanjutnya.
Untuk memastikan jika malaria adalah penyebab, diperlukan tes diagnostik untuk menyingkirkan kemungkinan lain. Namun, WHO melaporkan bahwa tidak ada laboratorium yang berfungsi di daerah tersebut, sehingga sampel harus dikirim ke Kinshasa untuk dianalisis.
Kasus Rumit
Gejala-gejala yang dilaporkan termasuk batuk dan hidung berair. Walaupun batuk kadang-kadang muncul pada malaria, hidung berair tidak umum. Keadaan ini mengindikasikan bahwa mungkin ada penyakit lain yang terlibat, seperti influenza.
Dalam kasus kematian, sering kali dijumpai kesulitan bernafas dan malnutrisi parah. Meski malaria parah bisa menyebabkan "gangguan pernafasan," sulit untuk menentukan penyebabnya tanpa adanya pengujian yang memadai.
Faktor kekurangan makanan di Provinsi Kwango memburuk belakangan ini. Kondisi ini diperparah oleh kekeringan yang panjannya melanda sebagian besar Afrika Selatan, mungkin terkait dengan perubahan iklim.
Apa yang Dapat Dilakukan?
Sekarang, usaha dilakukan untuk membawa ujian diagnostik dan obat-obatan ke zona kesihatan Panzi. Namun, hambatan seperti jaringan telefon dan internet yang terbatas menyulitkan usaha tersebut.
Meskipun kemungkinan sebagian penyakit disebabkan oleh malaria, dengan adanya laporan demam berdarah, virus lain mungkin juga menjadi faktor yang harus diperhitungkan. Direktur Jenderal WHO menyatakan, "Ada kemungkinan lebih dari satu penyakit terlibat."
Akhirnya, waktu yang akan menjawab apa sebenarnya yang terjadi di Kongo.
Source link
The post ‘Mystery Illness’ in Congo Was Malaria — Plus Possibly Another Disease in Malaysia appeared first on Edisi Viral Plus.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://plus.edisiviral.com/mystery-illness-in-congo-was-malaria-plus-possibly-another-disease-in-malaysia/