Mulai Menapis Mulai Tenang
Mulai Menapis, Mulai Tenang
Ketenangan bukanlah ketiadaan masalah; ia adalah kemampuan memilih apa yang kita biarkan masuk ke ruang hati.

Foto: Senja yang mengingatkan kita untuk menapis pilihan jiwa.
Rupanya betul,
Hidup akan jauh lebih tenang kalau kita tahu batasan.
Not everything needs our attention, not everything deserves our energy.
Ada benda yang lebih baik dibiarkan tanpa perlu kita dengar, lihat atau bahas.
So, if you want peace, start filtering.
“Jangan ambil tahu benda yang buat kita resah,
jangan tengok benda yang buat hati kita gelisah,
jangan bersuara kalau hanya menambah beban,
dan jangan mencari tahu sesuatu yang pada akhirnya akan menyakiti diri sendiri.”
Protect your energy, protect your mind.
Aku baca kata-kata itu pada suatu senja — langit lembut, udara sedikit sejuk, dan telefon di tangan terasa seperti pintu yang selalu terbuka kepada dunia. Kata-kata itu menutup pintu yang sudah terlalu lama kugunakan: pintu gosip yang menjalar, pintu kebimbangan yang tak berkesudahan, pintu rasa ingin tahu yang hanya memakan tenaga. Dalam diam aku bertanya: sejak bila aku lupa menutup pintu yang merosakkan ketenangan?
Kita hidup dalam zaman yang menyamakan kehadiran dengan kewajiban. Terlihat sesuatu — harus tahu. Terbaca sesuatu — harus beritahu. Terasa sesuatu — harus luahkan. Padahal, tidak setiap hal memerlukan perhatian kita; tidak setiap cerita layak menumpuk dalam minda kita. Ada yang cukup ditonton sekejap lalu dilepaskan. Ada yang cukup didengari dengan jarak yang menjaga.
Menapis bukan bermaksud acuh atau menutup kasih. Ia adalah tindakan bijak: memilih apa yang akan kita simpan, apa yang akan kita biarkan mengalir pergi. Ketika kita mulai menapis, ruang dalam diri menjadi lebih luas. Nafas terasa lebih panjang. Kita belajar untuk tidak jadi tempat sampah emosi orang lain, dan sekaligus bukan wadah yang memendam kebimbangan tanpa alasan.
Terkadang kita terperangkap dalam “perlu tahu” palsu. Kita cari punca, kita bongkar cerita, kita mengumpul butiran yang akhirnya hanya menambah luka. Itulah yang dimaksudkan: jangan mencari tahu sesuatu yang pada akhirnya akan menyakiti diri sendiri. Ada kebenaran yang membebaskan; dan ada kebenaran yang memerlukan masa, ruang, dan kesiapan untuk ditanggung. Kita tidak wajib memikul semua kebenaran pada satu masa.
Praktikalnya, menapis boleh bermula dengan hal kecil. Matikan pemberitahuan yang tidak penting. Pilih masa membaca berita—jangan biarkan kepala dipenuhi pecutan emosi tanpa henti. Hadkan perbualan yang selalu kembali ke cerita yang membuatmu kecil semula. Katakan tidak—lembut tetapi tegas—kepada undangan yang hanya menambah beban. Dan yang paling penting: beri diri izin untuk tidak tahu segala hal.
Ada keindahan dalam pelepasan. Melepaskan bukan bermakna kalah; ia bermakna kita menghormati kapasiti kita. Kita bukan mesin yang tak penat. Kita ialah manusia yang bergulat dengan hari-hari, yang memerlukan ketenangan agar dapat bangun esok dengan tenaga untuk perkara yang benar-benar penting: keluarga, kerja yang bermakna, dan kesihatan jiwa yang halus.
Di saat aku mulai menapis, aku perasan sesuatu: ruang yang dulunya dipenuhi cemas kini terisi doa, bacaan sunyi, dan rasa syukur yang sederhana. Bunyi dalam rumah lebih tenang. Perbualan jadi berkualiti. Dan paling manis, aku belajar memeluk waktu sendiri tanpa rasa bersalah. Itulah hadiah menapis: bukan hanya ketenangan, tetapi kualiti hidup yang meningkat, sedikit demi sedikit.
Jangan salah sangka—proses ini tidak perlu tergesa. Kita akan tergelincir, kita akan kembali membuka pintu lama. Tetapi setiap kali kita sedar, kita boleh tutup semula. Setiap langkah kecil adalah kemenangan. Setiap “tidak” yang diucapkan demi mengekalkan ruang hati adalah doa kepada diri sendiri.
Akhir kata, bila dunia berteriak meminta semua perhatianmu, ingatlah: kamu punya hak memilih. Kamu punya tanggungjawab menjaga energi sendiri. Ketenangan bukan tentang lari dari dunia, tapi tentang hidup dengan batasan yang menyelamatkan. Kalau kau mahu damai, mulailah menapis — dengan lembut, dengan sabar, dan dengan kasih pada diri sendiri.
— Untuk hati yang penat: tarik nafas. Pilih apa yang perlu disimpan. Lepaskan yang memudaratkan. Hidup tenang itu pelan, dan ia bermula dari tindakan kecil yang kau buat hari ini.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://belogsjm.blogspot.com/2025/10/mulai-menapis-mulai-tenang.html