Mencari Titik Pusar K Wave Pada Kunjungan Nct Dream Ke Malaysia
Tak dapat dipungkiri, gelombang seni dan kebudayaan Korea telah berhasil memikat perhatian dunia dalam dekade terakhir ini. Dipicu sejak keterbukaan Korea Selatan mengekspos diri pada publik melalui seni drama, dan musik. Kejujuran mereka menampilkan tatanan adat dan kebiasaan masyarakatnya semakin membuat dunia penasaran untuk ingin tahu lebih dalam. Kesuksesan negara yang dibelah Sungai Han ini dalam mengenalkan diri pada dunia melalui seni drama dan musik membuat keindahan alam dan kuliner jadi ikut terekspos. Sehingga jumlah kunjungan wisata mancanegara mengunjungi negara mereka semakin meningkat.
K-WAVE & HALAL SHOWGenerasi milenial dunia sangat menggandrungi grup-grup musik K-POP dari negara dengan akses internet tercepat di dunia ini. Wajar saja, grup boy band NCT Dream yang bakal hadir di K-WAVE & HALAL SHOW pada hari Selasa tangal 12 Maret 2019 pukul 16.00 di 1 Utama Shopping Centre LG Oval, Bandar Utama Damansara, Petaling Jaya, Selangor – Malaysia, membuat para penggemarnya jadi gempar.
Nama NCT Dream melambung di pentas musik dunia sejak merilis lagu Chewing Gum, lagu yang memainkan filosofi sebuah permen karet dalam pencarian jati diri remaja. Sarat dengan pesan inspiratif, agar tidak terjebak dengan hal-hal negatif dalam menempuh kehidupan. Sebagai unit dari NCT, lagu yang dikemas dengan konsep kids ini sangat cocok dengan usia personilnya yang masih tergolong muda. Kesuksesan lagu ini didukung oleh koreo yang memikat hati pada video klipnya.
NCT Dream saat ini tinggal 6 personil sejak personilnya Mark dinyatakan lulus pada 31 Desember 2018 lalu. Pada K-WAVE & HALAL SHOW di Malaysia ini, NCT Dream akan hadir diwakili oleh tiga orang personil imut-imutnya, Jeno, Jisung, dan Jaemin. Social Network Service (SNS) yang dikemas dalam bentuk talkshow, tandatangan, dan selfi bareng ini dibatasi untuk 100 fans saja.
Gelombang budaya Korea yang akan menepi di pesisiran budaya Malaysia ini tentu diharapkan oleh pemerintah Malaysia agar kekayaan seni, budaya, dan keindahan alam yang dimiliki makin dilirik dunia, dengan menimba cara sukses yang sudah ditempuh oleh Korea Selatan.
Muhammad Fadhli di jantung Kota Seoul pada Januari 2018 lalu untuk survei ekplorasi seni dan budaya Korea Selatan
Meningkatnya jumlah penduduk Islam di Korea Selatan yang menurut data statistik sudah mencapai lebih kurang 150 ribu orang, bisa jadi hal yang membuatnya tertarik pada konten halal yang ada di Malaysia, mencakup bidang kuliner, musik, drama, dan lainnya. Meskipun 56,9 % penduduk Korea Selatan cendrung animisme, di ruang publik mereka sangat menghargai muslim, dengan pemberian label halal pada restoran hotel atau restoran umum lainnya. Untuk makanan yang dipasarkan pada swalayan mereka memberi label atau gambar pork pada produk yang mengandung babi.
Semoga saja K-WAVE & HALAL SHOW ini menjadi pembauran budaya yang membawa kebaikan, dan mampu jadi pemicu ketertarikan mereka pada budaya Islam yang telah disyariatkan.
Pada Januari 2018 lalu saya pernah ke beberapa kota di Korea Selatan untuk melakukan survei langsung terhadap sistem yang diterapkan oleh pemerintah Korea Selatan dalam mengeksplorasi seni dan kebudayaan yang mereka miliki agar mampu meningkatkan perekonomian negara. Sangat banyak yang harus dituliskan untuk dapat menerangkan cara negeri ginseng ini meraih kesuksesan. Tapi saya punya kesimpulan, bahwa seni dan kebudayaan Korea Selatan dapat berhasil menarik perhatian dunia karena eksplorasinya dikontrol pada satu manajemen yang terarah.
(Ditulis oleh Muhammad Fadhli - Reporter IslamicTunesNews)
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://news.islamictunes.net/2019/03/mencari-titik-pusar-k-wave-pada.html