Melawan Mengatasnamakan Nasionalisme Dibumi Cenderawasih
MELAWAN MENGATASNAMAKAN NASIONALISME DI BUMI CENDRAWASIH
Oleh: Takhbir Asso
Aroma rempah yang mengundang kolonialisme, derita panjang yang berujung nasionalisme, Internasionalisme nya negara ini adalah kemanusiaan universal. Membangun nasionalisme sejati ala Indonesia tak bisa lepas dari semangat mencintai manusia dan kemanusiaan, tapi semua tindakan mengatasnamakan nasionalisme di negara ini hanya kata dan tulisan yang tak berguna bagi kaum tertindas, sebab adanya nasionalisme tidak membicarakan kaum tertindas melainkan kepentingan kekuasaan demi memperkaya diri dan negara tanpa kesejahteraan untuk rakyat.
Di satu sisi pemerintah ngotot terus menyuarakan nasionalisme, namun disisi lain tak sedikit korban berjatuhan di tangan negara atas nama nasionalisme berslogan NKRI Harga Mati; kalimat NKRI HARGA MATI adalah jembatan untuk menghalalkan segala cara demi mempertahankan keutuhan NKRI, tapi lupa dengan visi dan misi nasionalisme itu sendiri, nasionalisme harus menjadi way of life bangsa Indonesia.
"Nasionalisme harus menjadi gaya hidup, bukan jargon, gaya hidup yang menghargai kemanusiaan, harus berdiri di atas HAM dan tidak boleh keluar dari visi dan misi nasionalisme.
Masa silam dan depan
pemuda harus menjadi pemilik masa silam dan masa depan, nasionalisme bukan slogan mati, tapi pengorbanan kolektif membela visi, pemuda harus menjadi jembatan suara rakyat dan tetap komitmen menyarahkan suara rakyat diatas kebenaran, Ketika pemuda terus menerus menekan nasionalisme beragama, engkau mengubahnya menjadi radikal, sekarang ini pemuda berada dalam revolusi yang membuat kita terbuka terhadap masyarakat nasional dan internasional, pemuda harus menjadi inisiator yang revolusioner terhadap perubahan zaman.
Nasionalisme adalah kekuatan kelaparan yang ditempa oleh penipuan diri, hidup tidak akan memberimu banyak pilihan, berkorban dan bertahan atau bersikeras dengan perut kelaparan dibawah tekanan sistem negara kolonial tak akan berhenti ketika diri kita tak melawan secara otak dan strategi terstruktur, masyarakat yang luas dan lapar diatas tanah sendiri butuh kita, mereka kelaparan, mereka sekarat, mereka menginginkan letupan kecil yang mengobarkan imajinasi mereka, yang membakar otak dan hati mereka, disini perlu kita menyadari dan bangunkan diri kita, langkahkan kaki ini untuk menyelamatkan umat manusia dan alam serta tulang-belulang yang sengsara diatas tanah air dan tanah lahir, mereka hanya menginginkan diperjuangkan nasib diatas kebenaran itu sendiri.
Ada kelaparan rohaniyah juga jasmaniyah di dunia saat ini dan tidak dapat dipenuhi contoh:
"hal-hal materi seperti mobil yang lebih baik dengan persyaratan kredit yang lebih lama" artinya, dengan jaminan atau janji-janji palsu yang mengatasnamakan nasionalisme secara merakyat tapi dengan target untuk memusnahkan manusia dan merampas segala kekayaan alam habis-habisan, haruskah bangsa yang tertipu oleh para elit penguasa ini mengikuti arus? Ataukah melawan untuk menjaga dan membela hak-hak yang harus kita bela, semua kembali kepada diru kita dan untuk kita sendiri, kita harus menyadari bahwa "Nasionalisme adalah kekuatan kelaparan (darah manusia, kelaparan kekayaan alam dan demi menguasahi seluruh yang ditempa oleh penipuan diri).
#LawanYangMengatasnamakanNasionalisme
#HapuskanPengkhianatDiBumiCendrawasih
#MenyarahkanSuaraKebenaranDimukaBumi
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://phaul-heger.blogspot.com/2019/01/melawan-mengatasnamakan-nasionalisme.html