Kapendam Cenderawasih Diminta Klarifikasi Pernyataannya
Pendeta Nataniel Tabuni minta Kapendam Cenderawasih klarifikasi pernyataannya
Jayapura, Jubi - Pendeta Nataniel Tabuni meminta Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi untuk mengklarifikasi pernyataannya yang menyebutkan dia sudah bertemu dengan Pendeta Gemin Nirigi yang dikabarkan tewas dibakar di Mapenduma, Nduga dan Pendeta tersebut dalam keadaan sehat.
Kapendam dalam pernyataan kepada sebuah media Jakarta bersikap seolah Pendeta Nataniel Tabuni menyampaikan informasi tersebut kepada dirinya untuk diteruskan kepada media.
Pendeta Nataniel Tabuni (tengah) bersama Pendeta Esmon Walilo (kanan) saat menyampaikan permintaan klarifikasi kepada Kapendam XVII Cenderawasih - Jubi/Victor Mambor
Di media online Jakarta itu, (https://news.detik.com/berita/4380351/dikabarkan-mati-di-pembantaian-nduga-pendeta-gemin-ternyata-sehat) tertulis :
"Kabar pembunuhan kepada Pendeta Gemin Nirigi dan mayatnya langsung dibakar sama aparat keamanan adalah tidak benar. Kabar tersebut hanyalah isu yang dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ujar Pendeta Nataniel Tabuni melalui Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi di Jayapura, Jumat (11/1/2019).
"Nataniel mengakui kalau dia sudah bertemu dengan Pendeta Gemin Nirigi dan beliau dalam keadaan baik baik saja," katanya.
Namun Pendeta Nataniel Tabuni kepada Jubi mengungkapkan dirinya tidak pernah menyampaikan sepatahkatapun kepada Kapendam sebagaimana yang ditulis oleh media tersebut.
“Saya tidak pernah bicara seperti itu. Mapenduma itu jauh sekali. Saya belum pernah injak kaki di situ. Kalau orang tipu seperti ini kan tidak baik. Apalagi pakai nama saya,” kata Pendeta Nataniel Tabuni kepada Jubi di Wamena, Selasa (15/1/2019).
Pendeta Nataniel Tabuni minta Kapendam segera mengklarifikasi pernyataannya di media massa itu. Karena itu bisa memberikan dampak negatif pada dirinya yang selama ini bekerja sebagai pelayan Tuhan di Nduga.
“Saya ini gembala, kalau ternyata itu tidak benar, saya juga berdosa. Jangan pakai nama saya untuk berbohong,” kata Pendeta Nataniel lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Pendeta Esmon Walilo, Kordinator Gereja Kingmi Kabupaten Jayawijaya mengaku sudah berkomunikasi dengan Kapendam terkait pernyataan di media online Jakarta tersebut. Namun saat ia minta klarifikasi Kapendam, ia tak mendapatkan jawaban dan komunikasi keduanya terhenti. Pernyataan apapun yang disampaikan oleh seorang pendeta, kata Pendeta Esmon, berkaitan dengan organisasi dimana pendeta tersebut bernaung sehingga sebagai Ketua Klasis Jayawijaya, ia meminta klarifikasi Kapendam.
“Tapi sampai hari ini saya belum dapat jawaban dari Kapendam. Jadi siapa yang sebenarnya menyebarkan hoax?” tanya Pendeta Esmon.
Menurut Pendeta Esmon, informasi tentang pendeta Gemin Nirigi yang dikabarkan tewas dalam keadaan terbakar didapatkan dari keluarga pendeta tersebut.
Pada tanggal 19 Desember 2018, Pendeta Gemin ikut bersama masyarakat mengungsi dari Mapenduma menuju Paro. Namun di tengah jalan Pendeta Gemin memutuskan untuk kembali ke Mapenduma. Ia tidak sanggup melanjutkan perjalanan akibat lututnya yang sudah lama sakit. Namun kemudian pendeta ini ditemukan oleh anaknya, Mincena Nirigi sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan kondisi terbakar di belakang rumah mereka pada tanggal 3 Januari 2018.
Pendeta Gemin Nirigi adalah salah satu tokoh gereja dan salah satu penerima injil masuk diKabupaten Nduga. Ia juga seorang penterjemah Alkitab ke dalam bahasa lokal.
Namun karena keterbatasan akses transportasi maupun komunikasi, informasi ini masih belum bisa diverifikasi kebenarannya.
“Supaya informasi tentang Pendeta Nirigi ini bisa jelas, sebaiknya akses ke Nduga dibuka semua. Terutama ke Mapenduma supaya wartawan, LSM atau gereja bisa membuktikan siapa yang benar dan siapa yang sebar Hoax,” ujar Pendeta Esmon. (*)
Sumber : https://tabloidjubi.com/artikel-22643-pendeta-nataniel-tabuni-minta-kapendam-cenderawasih-klarifikasi-pernyataannya.html
***
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://phaul-heger.blogspot.com/2019/01/kapendam-cenderawasih-diminta.html