Makna Tatu Dalam Masyarakat Dayak
Tatu adalah tradisi yang masih diamalkan oleh masyarakat dayak. Ia merupakan sebahagian tradisi dan penghargaan terhadap kemampuan seseorang
Secara religi, tatu bermakna "obor" yang bermaksud penarang dalam perjalanan seseorang menuju alam keabadian setelah kematian
Sedikit tentang tatu yang dibuat: Bagi suku kaum di perbatasan Kalimanta dan di Sarawak, tatu di sekitar jari tangan menunjukkan suku suka menolong orang seperti bomoh
Semakin banyak tatu semakin banyak memberi penolongan atau mengubat orang
Di Kalimantan Timur, suku kaum dayak Kenyah dan dayak Kayan, banyak tatu menggambarkan orang tersebut sering mengembara Motif yang lazim bagi suku kaum dayak Kenyah ialah burung enggang
Dayak Iban, suku dan keturunan ditatu mengikut sesuatu yang hidup di angkasa
Tatu juga dikaitkan dengan tradisi menganyan, iaitu memengal kepala musuh
Tatu di kaki dan tangan bermaksud, menghindar dari roh jahat dan selalu dalam lindungan Tuhan
Perempuan dayak yang memiliki tatu di paha bermaksud memiliki status sosial yang tinggi dan biasanya dilengkapi gelang dibawah betis. Tatu di atas lutu dan melingkar hingga betis menyerupai ular sebenarnya anjing jadian atau tuang buvong asu.
Bagi dayak Kayan, 3 tatu yang biasa dibuat ialah Tedak kassa- seluruh kaki, dibuat stelah dewasa Tedak usuu- seluruh tangan Tedak hapii- seluruh paha
Bagi dayak Kenyah, perempuan akan membuat tatu selepas haid. Tatu dibuat dengan upacara adat di rumah khas. Semasa pembuatan, perempuan tersebut tidak dibenarkan keluar dari rumah. Seluruh keluarga diwajibkan menjalani pantang larang untuk menghindari bencana kepada keluarga dan perempuan tersebut
Secara tradisional tatu dibuat mengguna duri buah jeruk yang panjang. Tetapi mengikut perkembangan zaman jarum telah digunakan. Tetapi bahan yang tidak berubah ialah menguna jelaga dari periuk yang berwarna hitam.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://storysotori.blogspot.com/2012/07/makna-tatu-dalam-masyarakat-dayak.html