Mahasiswa Exodus Memilih Tetap Bertahan Dan Berjuang Menghapus Rasisme Di Papua


JAYAPURA-Nasib sebagian mahasiswa Exodus yang datang dari luar Papua ke Papua saat ini masih bertahan dengan keadaan yang ada,dengan mempertahankan prinsip mereka yakni untuk tetap berada di Papua dan menolak untuk kembali ke kota Study di Pulau Jawa serta masih dengan tuntutan yang sama yaitu mendukung Referendum West Papua.
Caption foto : mahasiswa Exodus asal kabupaten Nduga
Meskipun ada beberapa dari mahasiswa Exodus yang telah memilih kembali ke kota Study mereka,namun banyak dari mereka pun yang memilih untuk tetap berada di Papua,seperti mahasiswa asal Kabupaten Nduga yang tetap mempertahankan diri mereka untuk tetap memperjuangkan menolak Rasisme yang selama ini di alami selama berada di kota Study

Oscar Gie salah satu mahasiswa Exodus Asal Nduga yang mengenyam pendidikan di Kota Malang mengungkapkan kepada Bisnis Papua selama ini perlakuan rasisme yang di alami dirinya terus membayangi hingga dirinya merasa trauma dan ketakutan,bahkan saat ini ketika dirinya berada di Papua tepatnya di Kota Jayapura perlakuan rasisme itu terus membayangi mahasiswa Papua yang berasal dari kota study Jawa.

“Kita melihat saat ini aparat masih melakukan teror dan penculikan kepada mahasiswa di Papua,hal yang sama yang kami alami di Jawa seperti itu juga,pendekatan aparat kepada kami penuh dengan kekerasan,dan pemerintah oun tidak bisa melakukan intervensi kepada aparat,” ungkapnya,Senin(14/10/2019)

Menurutnya jika ada mahasiswa exodus dari daerah lain yang teleh kembali ke kota Study itu bukanlah bagian dari mereka lagi,sebab saat ini ada banyak pihak yang mencoba masuk dan menjadi provokator di antara sesama mahasiswa.

“Itu hak mereka kalau mau kembali ke jawa ataupun kemana saja,namun dari kami sendiri kami menolak dengan tegas kepulangan kami ke Jawa dengan alasan apapun,kami tau ada orang ketiga yang masuk di antara kami yang mengatas namakan pemerintah lah,Bupatilah namun mereka melakukan itu hanya untuk kepentingan mereka sendiri saja bukan kami,”ujar Oscar

Oscar menegaskan pihaknya akan terus mengkawal proses masalah rasisme yang di alami Orang Asli Papua selama ini,apalagi akibat dari kasus rasisme telah memutus harmonisasi antara mahasiswa dan pejabat daerah Papua dan malah cenderung aparat yang mengambil andil dalam masalah ini.

“Kesadaran mahasiswa di tanah rantau untuk kenyamanan itu sudah tidak ada lagi buktinya hukum saja sudah di intimidasi bahkan masalah rasisme seolah olah sekarang mulai tengelam itu berarti hukum di kndonesia telah di diskriminasi untuk orang Papua,”tegasnya

Adapun kehadiran mereka di Papua adalah untuk melawan rasisme ,tot mogok di dunia pendidikan serta tuntutan politik kami yakni hak Referendum penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua.

“Kalau tidak rasisme ini akan terus terjadi sampai rakyat Paoua habis di tanah ini,”tukas Oscar

Sumber: https://www.bisnis-papua.com/mahasiswa-exodus-memilih-tetap-bertahan-di-papua-dan-berjuang-menghapus-rasisme-di-papua

Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://phaul-heger.blogspot.com/2019/10/mahasiswa-exodus-memilih-tetap-bertahan.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Tersangka Kasus Rasisme Mahasiswa Papua Di Surabaya Ajukan Praperadilan

Tersangka Kasus Rasisme Mahasiswa Papua Di Surabaya Ajukan Praperadilan

papar berkaitan - pada 1/10/2019 - jumlah : 176 hits
Tidak terima ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi dalam kasus diskriminasi ras atau rasial saat insiden di asrama mahasiswa Papua di Surabaya Syamsul Arif mengajukan praperadilan Dia memastikan bakal menguji pasal pasal yang disangkakan...
Puluhan Warga Jabar Akan Dipulangkan Dari Wamena Sisanya Memilih Bertahan

Puluhan Warga Jabar Akan Dipulangkan Dari Wamena Sisanya Memilih Bertahan

papar berkaitan - pada 7/10/2019 - jumlah : 236 hits
Puluhan warga Jabar yang berada di Wamena akan dipulangkan dalam dua tahap mulai Selasa Di antara mereka ada yang mengalami luka bacok di kepala
Kapolda Mahasiswa Kembali Ke Papua Jadi Beban Sosial

Kapolda Mahasiswa Kembali Ke Papua Jadi Beban Sosial

papar berkaitan - pada 14/10/2019 - jumlah : 158 hits
Menurut Kapolda pelajar dan mahasiswa itu sudah diperintahkan untuk kembali ke kota studi masing masing
Sempat Pulang Kampung 10 Mahasiswa Papua Kembali Ke Kampus Di Pulau Jawa

Sempat Pulang Kampung 10 Mahasiswa Papua Kembali Ke Kampus Di Pulau Jawa

papar berkaitan - pada 3/10/2019 - jumlah : 224 hits
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Pemuda Mandala Trikora Organisasi Papua Albert Ali Kabiyai mengungkapkan pihaknya bersama pemerintah Papua berusaha mengajak para mahasiswa itu kembali menimba ilmu ke kota mereka masing masing
Jaksa Kembalikan Berkas 2 Tersangka Insiden Di Asrama Mahasiswa Papua Ke Polisi

Jaksa Kembalikan Berkas 2 Tersangka Insiden Di Asrama Mahasiswa Papua Ke Polisi

papar berkaitan - pada 5/10/2019 - jumlah : 201 hits
Berkas perkara Tri Susanti dan Syamsul Arifin tersangka kasus ujaran kebencian dan hoaks serta kasus diskriminasi ras saat insiden di asrama mahasiswa Papua di Surabaya dikembalikan jaksa ke polisi Hal ini dikarenakan jaksa menganggap ada k...
50 Warga Ntb Memilih Menetap Di Papua Usai Kerusuhan Wamena

50 Warga Ntb Memilih Menetap Di Papua Usai Kerusuhan Wamena

papar berkaitan - pada 5/10/2019 - jumlah : 221 hits
Menurut Amir mereka yang tetap bertahan tinggal di Papua itu kemungkinan akan bertambah Sebab berdasarkan data sementara jumlah perantau asal NTB yang tinggal di Papua sebanyak 198 orang
Redam Konflik Kapolda Papua Rangkul Tokoh Adat Pemuka Agama Mahasiswa

Redam Konflik Kapolda Papua Rangkul Tokoh Adat Pemuka Agama Mahasiswa

papar berkaitan - pada 1/10/2019 - jumlah : 266 hits
Paulus mengungkap tugasnya untuk kembali menjabat sebagai Kapolda Papua tidaklah mudah Tantangannya diakui berbeda dengan empat atau lima tahun lalu saat dirinya dipercaya di jabatan yang sama
Mama Yosepha Dan Gerakan Abolisionis Papua

Mama Yosepha Dan Gerakan Abolisionis Papua

papar berkaitan - pada 13/10/2019 - jumlah : 198 hits
Abolisionis wanita Elizabeth Cady Stanton dan Lucretia Mott menjadi tokoh terkemuka dalam gerakan hak hak wanita Meskipun abolisionis telah kuat dan mengakar selama revolusi Amerika sejak tahun 1820 an namun gerakan ini tidak melibatkan dir...
Catatan Kritis Untuk Ulmwp Oleh Ketua Fraksi Mamta Pnwp West Papua

Catatan Kritis Untuk Ulmwp Oleh Ketua Fraksi Mamta Pnwp West Papua

papar berkaitan - pada 13/10/2019 - jumlah : 401 hits
Saya benci dengan karakter motif dan cara bangsa Indonesia mengaknesasi dan metode pendekatan dengan bangsa melanesia west Papua selama 58 tahun tetapi Saya lebih benci motif dan metode pendekatan yang mengaku diri pejuang untuk menggapai k...
Villa Kaizen By Ark Architects A Refined Balance Between Architecture And Nature In La Zagaleta

Saya Cuba Diet Viral Tiktok Tapi Guna Makanan Malaysia Je Hasilnya Menangis Dalam Toilet

Ex Armed Forces Chief To Oversee National Service Training

Seniwati Legenda Sophia Ibrahim Meninggal Dunia

The Hidden Light Bioluminescence In Deep Sea Ecosystems

Jalan Jalan Santai Di Harajuku Shinjuku Ginza Dan Ueno

Bersarapan Di Warung Santai Santai Padu Ahak

Tabung Emosi Aku Penuh


echo '';
Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dendam Seorang Madu Slot Tiara Astro Prima

10 Fakta Biodata Amira Othman Yang Digosip Dengan Fattah Amin Penyanyi Lagu Bila Nak Kahwin

5 Tips Macam Mana Nak Ajak Orang Kita Suka Dating Dengan Kita

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Keluarga Itu Slot Lestary TV3

Bolehkah Manusia Transgender Mencapai Klimaks Selepas Bertukar


Rafizi Nak Tunggu Jatuh Sendiri Atau Nak Turun Dengan Hormat

Jauhi Sahabat Toksik Kisah Kesan Dan Cara Menghindarinya

Continuous Learning In Business

Jalan Jalan Bukit Bendera

Drama Bukan Ipar Sempurna

Mee Kari Putih Kuah Tanpa Cili Dan Rempah Tapi Sedap Kena Cuba Baru Tahu Keenakannya