Komunitas Niqab Squad Dan Tekad Hapus Stigma Buruk Wanita Bercadar
Cadar kini semakin banyak menjadi pilihan wanita Indonesia untuk berpenampilan.
Para wanita yang tergabung dalam Niqab Squad pun membuktikan cadar bukan halangan untuk bekerja. Yuk kenalan dengan komunitas Niqab Squad.
Niqab Squad adalah komunitas yang terdiri dari kumpulan wanita mengenakan niqab atau cadar dari berbagai macam latar belakang dan profesi.
Ada yang bekerja sebagai kepala sekolah, fotografer, perancang busana hingga dokter. Pencetus dari komunitas ini adalah Indadari Mindrayanti.
Inda menceritakan ide awal membentuk komunitas Niqab Squad terjadi pada 2016 saat sedang mengobrol dengan desainer bercadar Diana Nurliana.
Mereka merasa diperlukan wadah untuk silaturahmi wanita bercadar yang kini jumlahnya semakin banyak.
“Ambu (diana) yang menjadi orang yang menyemangati saya ketika bercadar. Diana yang terlebih dahulu sudah memakai cadar. Dan ketika melihat banyak wanita di luar sana yang bercadar seperti saya dan Diana. Jadi ya sudah kita bikin aja komunitas,” jelas Indadari saat dijumpai Wolipop di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat baru-baru ini.
Wanita 36 tahun itu menjelaskan tujuan ia membentuk komunitas bercadar atau niqab untuk merangkul wanita-wanita berniqab maupun yang belum berniqab.
“Namanya hijrah itu kan susah, jadi kita kalau bareng-bareng itu kan lebih mudah dan kami menfasilitasi,” jelas Indadari.
Pemilihan nama Niqab Squad yang lebih kekinian sengaja dipilih Indadari. Selain itu, pada saat itu komunitas dengan nama depan hijab sudah banyak digunakan.
“Karena aku berniqab ya sudah aku pilih namanya niqab aja. Nama itu kita sering dibully karena memang lebih diterima masyarakat di luar dan orang awam sekalipun. Biar lebih ear catchy, lebih beda aja gitu,” ucap ibu dua anak ini.
Sejak berdiri pada 2016 hingga kini, Niqab Squad semakin berkembang.
Menuru istri dari Andre Saddam ini, anggota Niqab Squad jumlahnya sudah hampir 5.000 orang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Ada juga anggota yang tinggal di Malaysia dan Taiwan.
Yang semakin membuat Indadari bersyukur, Niqab Squad juga bisa diterima di mancanegara.
“Alhamdulillah nama Niqab Squad juga diterima sampai ke luar negeri. Mereka jadi tahu ada komunitas bercadar di Indonesia dari namanya Niqab Squad, yang rutin nanyain kegiatan kita itu dari New York Times, ramai banget minta liputan kegiatan kita, dari Jepang, Belanda, Australia, dan Malaysia mereka rutin nanyain kabar Niqab squad. Jadi bisa lebih berdakwah lebih luas kalau pakai nama yang universal. Dan karena target kita itu menjadi cahaya ditempat yang gelap. Bukan menjadi cahaya ditempat yang sudah terang,” ungkap Indadari panjang lebar.
Indadari dan para anggota Niqab Squad selalu membuka kesempatan untuk wanita bercadar lainnya atau yang belum bercadar untuk menjadi bagian komunitas mereka.
Biasanya jika ada orang baru yang ingin membuat komunitas Niqab Squad di tingkat lokal, akan ada proses wawancara dengan yang bersangkutan.
“Diinterview dulu visi misinya harus disamakan. Pertama mereka bikin medsos, grup Whats App, begitu sudah ramai lalu buat gathering. Nah, dari situ mereka saling kenalan. Sambil menggaet member baru setiap tahun, mereka bikkin gathering untuk sosialisasi,” tutur pemilik dari brand Muslimah by Indadari itu.
Saat gathering anggota Niqab Squad digelar, para anggota akan mendengarkan kajian.
Selain itu momen tersebut juga menjadi ajang untuk saling menyemangati satu sama lain untuk konsisten berhijrah.
Desainer Diana Nurliana yang juga pendiri Niqab Squad menambahkan, memang tujuan gathering adalah agar para anggota yang sudah berhijrah selalu semangat menjalankan hijrahnya.
“Ada banyak cerita yang lucu dan menyedihkan. Ternyata kita nggak sendiri. Kita suka merasa kita sendiri akhirnya patah semangat. Kalau ketemu gitu akhirnya lebih semangat. Kita juga ada divisi kajian, keterampilan, karena ada yang jago masak, ada yang anak SMA,” cerita wanita lulusan Jurusan Psikologi Pendidikan Universitas Islam As-Syafiiyah itu.
Diana berharap dengan hadirnya Niqab Squad juga bisa membuka pikiran orang lain.
Wanita bercadar tidak selalu kaum ekstrimis atau istri teroris tapi sama seperti wanita lainnya.
“Aku pengen mengenalkan cadar ini menjadi sunnah yang dipakai istri Rasullullah bukan sesuatu yang menakutkan. Dengan ini kalian tetap bisa berprestasi, melakukan aktivitas apa pun. Percaya dengan melakukan ini pasti akan jadi kebaikan. Pengen ngajak orang-orang jangan skeptis ya karena sering memperlihatkannya seperti itu. Isu teroris pakai niqab, kalau sudah pesakitan baru cadaran. Masyarakat sudah mendengarnya negatif. Kita pengen mencoba mengubah pandangan itu,” harapnya.
Sumber: detik.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/komunitas-niqab-squad-dan-tekad-hapus-stigma-buruk-wanita-bercadar/