Kisah Ramna Korban Gempa Palu Yang Sudah Ditelan Bumi Tapi Dimuntahkan Lagi


Gempa di Sulawesi Tengah masih menyisakan banyak cerita pilu. Di antaranya kisah Ramna, korban gempa Palu yang selamat dari likuefaksi.
“Saya sudah masuk dalam rekahan bumi yang tiba-tiba terbelah, namun saya kemudian didorong ke atas oleh tanah yang ada di dalamnya,” kata Ramna (33), warga Petobo yang selamat dari bencana likuefaksi di Sulawesi Tengah ( Sulteng), Jumat (19/10/2018).
Ramna mengira akan mati tertelan bumi saat gempa bumi bermagnitudo 7,4 di Sulteng.
Namun ia masih diberi kesempatan untuk meneruskan kehidupan ini.
Ia selamat bersama sejumlah tetangganya yang kini mengungsi di depan komplek pekuburan Petobo.
Padahal banyak warga Petobo yang menjadi korban likuefaksi, mereka tenggelam dalam tanah yang mereka pijak yang tiba-tiba menjadi lumpur saat digoyang gempa hebat.
“Jika tidak dimuntahkan lagi oleh tanah, saya pasti tenggelam dalam lumpur. Saya bersyukur masih diberi kesempatan hidup,” ujar Ramna sambil mencuci alat masaknya.
Untuk keluar dari bencana ini, Ramna mengaku tertolong oleh pohon yang tumbang.
Saat ia didesak ke atas oleh tanah dalam rekahan, ia sempat meraih cabang pohon yang tumbang di atasnya.
Lewat kayu inilah ia sekuat tenaga berdiri dan keluar dari rekahan tanah.
Setelah berada di atas, secepatnya ia keluar dari “neraka” lumpur Petobo dan mencari tempat yang aman.
Untungnya dari tempatnya ini tidak jauh ada lokasi yang aman.
Namun malang bagi mertuanya, Harina (60), wanita bertubuh besar ini terseret dalam puing-puing rumahnya dan meluncur ke bagian bawah.
Di dalam puing ini ia tidak sendiri, ada Rollly (39), anak Harina dan Vini (16) anak Ramna yang tinggal dengan neneknya.
“Rolly memang cacat sejak lama, ia tidak bisa apa-apa dalam menghadapi bencana ini,” tutur Ramna.
Terjebak dalam puing-puing rumah membuat Harina, Rolly dan Vini tidak bisa apa-apa meskipun mereka berusaha keras ingin keluar dari himpitan beton.
Yang tragis adalah, saat terhimpit reruntuhan rumah, ketiga korban bersama material yang menghimpitnya ini hanyut terbawa arus lumpur ke bagian bawah.
Untunglah posisi puing berada di bagias atas sehingga mereka tidak tertimbun lumpur dan puing lainnya.
Malam itu Arifin, anak Harina yang menjadi suami Ramna mencari mereka dalam lumpur yang masih basah.
Bersama warga lainnya mereka menyisir puing-puing bangunan yang bercampur lumpur.
Suara erangan kesakitan dan minta tolong bergema di mana-mana, semua berusaha menolong apa yang bisa diselamatkan.
“Saya dapatkan ibu terjebak dalam reruntuhan, ia tidak bisa keluar karena kaki dan badannya terjepit,” kata Arifin.
Rolly dan Vini lebih dulu dievakuasi, dan segera mendapatkan perawatan di tempat yang lebih baik.
Namun nenek Harina masih harus berjuang untuk bisa keluar dari kubangan lumpur yang nyaris menenggelamkan seluruh tubuhnya.
“Ibu saya badannya gemuk, sudah tua, ia sangat lemah,” tutur Arifin.
Jumat malam itu Arifin sekuat tenaga menyingkirkan beton yang menghimpit ibunya, tidak mudah bagi Arifin, apalagi lumpur cair mengubur sebagian besar tubuh orang yang sangat dicintainya ini.
“Dalam fikiran, saya harus menyelamatkan ibu, saya rela mati untuk ibu saya, apapun akan saya lakukan,” tutur Arifin di pengungsian.
Dengan berbagai alat yang dipunyai, ia membongkar sedikit demi sedikit material beton yang mengurung ibunya.
Lapar dan haus tidak dihiraukan, semua orang yang menolong keluarganya di sini merasakan yang sama.
Tidak ada bantuan dari manapun, Arifin dan masyarakat Petobo berjuang sendiri-sendiri untuk menyelamatkan keluarganya dari penderitaan yang memilukan ini.
“Semua lapar, termasuk ibu. Saya memberi makan jajanan anak yang berasal dari puing-puing warung yang ikut hanyut tidak jauh dari tempat ibu terjepit,” papar Arifin.
Menjadi Pengungsi
Setelah berjuang lama, pada Sabtu sore ibunya bisa dibebaskan dari jepitan material rumah.
Ia membawanya ke tempat pengungsian. Dengan tertatih-tatih, Arifin menggendong ibunya.
Perjuangan tak kenal lelah berbuah keberhasilan. 24 jam Harina meringkuk tak berdaya di puing-puing rumah bercampur lumpur di Petobo.
Ia nyaris putus asa, namun doa terus ia panjatkan agar bisa selamat dari bencana ini.
Ia bahkan telah membayangkan jika akhir hidupnya dalam kondisi seperti ini ia sudah menerima ikhlas, ia seperti menghadapi kematian di samping anak kandungnya yang tengah berusaha menyelamatkan.
Namun kehendak Tuhan berkata lain, doanya dan doa anaknya dikabulkan Tuhan. Ia bisa diselamatkan.
“Jika saya pasrah menerima nasib ini, mungkin ibu saya sudah tak terselamatkan, saya bersyukur,” ujar Arifin.
Tidak ada perawatan bagi Harina, ia hanya dibawa ke tenda pengungsian. Wanita sepuh ini pasrah dengan terluka.
Namun pada Kamis (18/10/2018) siang Harina dijumput petugas kesehatan untuk dibawa ke rumah sakit.
“Ada polisi yang membawa ibu ke Rumah Sakit Bayangkara,” kata Ramna.
Hari-hari Ramna dan Arifin dilalui di tenda pengungsian yang tidak jauh dari pekuburan Petobo.
Mereka hidup dari pasokan pangan posko bantuan.
Ia tidak sendirian, ada ribuan orang yang mengalami nasib sama, bahkan banyak yang kehilangan anggota keluarganya.
Tempat pengungsian Ramna memang hanya tenda yang didirikan di tanah samping jalan, siapa saja bisa menyinggahi, termasuk sanak saudaranya yang membawa bantuan untuk keluarga ini.
Namun serombongan sapi dan kambing juga sehari-hari menyinggahi tenda-tenda ini, mereka mencari rumput atau kulit pisang yang dibuang pengungsi.
Jika tidak segera dihalau, satwa peliharaan ini bisa menabrak-nabrak tenda, juga membuang kotoran seenaknya di sembarang tempat.
“Kami berharap ibu bisa sehat dan pulih kembali,” kata Arifin.
Sumber: tribunnews.com


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/kisah-ramna-korban-gempa-palu-yang-sudah-ditelan-bumi-tapi-dimuntahkan-lagi/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Kesaksian Korban Gempa Bumi Di Palu Sulawesi

Kesaksian Korban Gempa Bumi Di Palu Sulawesi

papar berkaitan - pada 13/10/2018 - jumlah : 272 hits
Subhanallah Alhamdulillah Walailahaillallah Allah Akhbar Jadikan lah iktibar buat kita semua Semoga kita semua di Malaysia dijauhkan dari bencana yang maha dasyat seperti ini
Kisah Para Penjemput Dan Pengantar Jenazah Korban Gempa Palu

Kisah Para Penjemput Dan Pengantar Jenazah Korban Gempa Palu

papar berkaitan - pada 11/10/2018 - jumlah : 264 hits
Lukman dan Ican harus sigap menerima panggilan radio untuk menjemput jenazah korban gempa Lukman pernah membawa 70 kantong mayat dalam sehari Itu diambil dari pelbagai tempat
Pemerintah Diminta Segera Distribusikan Bantuan Ke Korban Gempa Palu

Pemerintah Diminta Segera Distribusikan Bantuan Ke Korban Gempa Palu

papar berkaitan - pada 13/10/2018 - jumlah : 179 hits
Dia mengungkapkan masih butuh banyak relawan dari luar daerah untuk memperbaiki kawasan terdampak gempa dan tsunami Sebab korban masih menata diri usai kehilangan anggota keluarga dan harta benda
Anak Anak Korban Gempa Di Palu Ikuti Program Trauma Healing

Anak Anak Korban Gempa Di Palu Ikuti Program Trauma Healing

papar berkaitan - pada 13/10/2018 - jumlah : 251 hits
Sekitar 75 anak anak korban gempa disertai lumpur dari Kelurahan Petobo diajak tim trauma healing Polri bernyanyi bermain menggambar serta penanaman kemandirian jiwa untuk penguatan mental
Karyawan Bank Sentral Thailand Galang Dana Bagi Korban Gempa Palu Dan Donggala

Karyawan Bank Sentral Thailand Galang Dana Bagi Korban Gempa Palu Dan Donggala

papar berkaitan - pada 14/10/2018 - jumlah : 175 hits
Bank Sentral Thailand menyerahkan bantuan untuk korban bencana alam gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Gubernur Veerathai Santiprabhob kepada Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Trauma Bocah 8 Tahun Saksikan Langsung Korban Tewas Gempa Palu

Trauma Bocah 8 Tahun Saksikan Langsung Korban Tewas Gempa Palu

papar berkaitan - pada 15/10/2018 - jumlah : 238 hits
Trauma bocah 8 Tahun saksikan langsung korban tewas gempa Palu Ibunya bekerja di Taman Kanak Kanak Aisyiyah Palu Saat bencana terjadi masih ada seorang anak yang belum pulang Sementara malam akan segera datang
Penduduk Kota Palu Tetap Teruskan Amalan Syirik Walau Ditimpa Gempa Bumi

Penduduk Kota Palu Tetap Teruskan Amalan Syirik Walau Ditimpa Gempa Bumi

papar berkaitan - pada 11/10/2018 - jumlah : 1067 hits
Memang jenis tak serik penduduk Kota Palu yang ditimpa Tsunami nasihat ulama dilecehkan Mereka tetap mahu memuja penjaga laut yang mensyirikkan Allah mereka mahu mengundang bala kedua Upacara Nomini di Pantai Talise untuk memuja penjaga lau...
Cerita Pria 69 Tahun Pantang Menyerah Cari Mantan Istri Anak Korban Gempa Palu

Cerita Pria 69 Tahun Pantang Menyerah Cari Mantan Istri Anak Korban Gempa Palu

papar berkaitan - pada 9/10/2018 - jumlah : 248 hits
Leman warga Makassar yang sehari harinya berprofesi sebagai musisi tampak serius memelototi daftar nama yang tertempel di papan pengumuman posko penampungan pengungsi korban gempa dan tsunami Palu di Asrama Haji Sudiang Makassar Dia berhara...
Aksi Tni Menuai Pujian Di Tengah Korban Gempa Palu

Aksi Tni Menuai Pujian Di Tengah Korban Gempa Palu

papar berkaitan - pada 9/10/2018 - jumlah : 218 hits
TNI ikut membantu korban bencana di Palu dan sekitarnya Berikut beberapa aksi TNI yang menuai pujian saat membantu korban di Palu dan Donggala
Pesanan Buat Sang Suami

Hari Pekerja 2024 Sejarah Tema Sambutan

Optimizing Your Twitter Feed Strategies For Positive Content Filtering

Adapting To Consumer Behavior

Rm232mil Road Project Awarded To Nepturis Witness Tells Wan Saiful Trial

There Is An Awakening

Kisah Bekas Pekerja Kfc Dan Boikot

App Inarah



Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Bercakap Dengan Jun Slot DramaVaganza Astro Ria

5 Amalan Muslim Yang Sering Dijadikan Bahan Lawak di Malaysia

6 Fungsi Kereta Yang Sepatutnya Ada Tapi Tak Dijadikan Standard

5 Perkhidmatan Yang Kini Entah Kenapa Kita Langgan Bulanan

5 Tumbuhan Penghalau Kucing Yang Turut Mencantikkan Laman Rumah


Ngedate

Al Qur An Sebagai Obat Dan Faktor Yang Mempengaruhi Berhasilnya Ruqyah

Untukmu Shayang

Pesanan Buat Sang Suami

Lfl Should Defend The Victims Too

1 500 Berarak Ke Dataran Merdeka Tuntut Hak Pekerja