Kisah Pilu Depi Bocah 9 Tahun Tegar Menemani Ayah Yang Lumpuh


Sakijo (59) menggeser tubuhnya sambil merambat dalam posisi duduk dari kursi panjang ke dipan tempat tidur ruang depan dalam rumah ukuran 5×5 miliknya.
Bekas penyadap nira kelapa asal Dusun Tangkisan 3, Desa Hargomulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, itu menderita lumpuh separuh badan dari pinggang ke kaki.
Hal itu menyebabkan hari-harinya diisi dengan merambat dalam posisi duduk dari kursi ke kursi, atau dari kursi ke dipan.
Pada ruang depan yang berfungsi sebagai ruang penerima tamu itu, ada Putri Depi Nur’aini (9), anaknya semata wayang.
Depi, begitu gadis kecil berkulit langsat itu dipanggil, tengah menyapu lantas mengeluarkan ember bekas cat yang sudah dekil dari bawah dipan. Tidak banyak yang diucapkan Depi.
“Bocahe purun (anaknya bersedia),” kata Sakijo, di rumahnya, Sabtu (27/7/2019).
Depi tidak pernah menolak ketika diminta membantu ayahnya, yang kini hidup dengan keterbatasan.
Depi menginjak bangku kelas 4 sekolah dasar yang jauhnya sekitar 30 menit dari rumah mereka dengan jalan kaki.
Seperti kebanyakan anak-anak, Depi memang suka bermain. Namun, gadis kecil itu tidak menolak di saat Sakijo memerlukan bantuan.
Jatuh Dari Pohon
Sakijo mengalami lumpuh sejak ia jatuh dari pohon kelapa setinggi 8 meter pada pertengahan Agustus 2018 silam.
Ia tak lagi sanggup berdiri sejak itu. Posisi duduk adalah posisi paling tegak dari dirinya saat ini.
“Rembetan mawon (hanya bisa merambat). Boten saget (tidak bisa berdiri). Kaki ini sangat sakit dipakai berdiri,” kata Sakijo.
Dunia Sakijo jadi sempit kini, yakni hanya berdiam dalam rumahnya yang berdinding batako tanpa plester. Lantai rumahnya juga masih semen kasar.
Aktivitasnya di dalam rumah hanya sekitar dipan sebagai tempat tidur, kursi panjang di samping tempat tidur, yang semuanya ada di ruang tamu di rumah.
Di situ pula dirinya makan, tidur, buang air besar menggunakan ember bekas cat dan pispot untuk air seni, hingga menonton televisi.
Kesempatan menikmati udara luar ketika mandi di depan pintu rumah. Itu pun dilakukan dengan terlebih dulu merambat pada kursi panjang yang sengaja dibawa ke luar rumah oleh tetangganya.
Menderes atau menyadap nira merupakan pekerjaan pokok dirinya sepulang dari merantau dari berbagai daerah di Indonesia, baik Sumatera hingga Jawa Barat, 19 tahun lamanya.
Ia kembali ke Tangkisan tahun 2006. Sekembalinya ke Hargomulyo, lulusan sekolah dasar ini menekuni kegiatan membuat gula merah.
Ia menceritakan mampu memanjat 13 pohon kelapa dalam satu hari, yakni pada pukul 06.00-06.30 dan 16.00-18.00.
Selain memanjat, ia juga sekaligus memasak nira itu menjadi gula merah. “Bisa dapat 3-4 kilogram sehari. Lantas dijual ke orang (pengepul),” kata Sakijo.
Pekerjaan menyadap nira berisiko jatuh dari pohon. Dan Sakijo mengalami hal ini, bahkan sampai dua kali.
Ia jatuh dari ketinggian 8 meter untuk pertama kali pada 2017, pingsan lantas masuk rumah sakit. Ia kembali memanjat usai sembuh.
Setelah hidupnya sempat diwarnai stroke ringan, Sakijo kembali jatuh pada pertengahan Agustus 2018. Tragedi itu sangat fatal bagi dirinya.
Ia jatuh dari ketinggian 8 meter karena salah memegang pelepah pohon kelapa. Ia jatuh namun tidak pingsa. Ia sadar ketika itu bahwa dirinya tidak lagi bisa merasakan kedua tungkai kakinya.
Terpaksa ia berobat di rumah sakit. Namun, harapannya untuk bisa berjalan juga pupus setelah keluar masuk rumah sakit dan pengobatan alternatif yang tidak juga menunjukkan hasil.
Kedekatan dengan Depi, sejatinya tercipta sejak Sonah, istrinya, meninggal dunia pada tahun 2012. Depi berumur 3 tahun ketika Sonah divonis terserang kanker paru-paru.
Depi semakin lekat dengan Sakijo. Bahkan sehari-hari, ia ikut menemani Sakijo bekerja. Bila Sakijo naik pohon kelapa, Depi menunggunya di bawah.
Kedekatan itu yang membuat Depi cukup sabar menemani Sakijo dalam keterbatasan. Depi sendiri mengaku tidak keberatan apapun disuruh ayahnya, mulai dari memasak air, membikin teh, ikut mencuci piring dan gelas.
Depi sendiri bercerita khas anak-anak, yakni singkat, kadang malu-malu. Sesekali, ia menutup mukanya dengan bantal dan bersembunyi di balik gorden.
“Pingin jadi dokter. Pingin bapak cepat mari (ingin jadi dokter. Ingin ayahnya cepat sembuh),” kata Depi.
Kaki Depi penuh debu karena tanpa alas kaki, Sabtu siang itu. Ia sebenarnya habis bermain sepanjang pagi sampai siang di rumah tetangga.
Ia langsung naik dipan tempat tidur Sakijo dan duduk di samping ayahnya itu.
Sesaat ketika berada di rumah, Depi sempat mematikan televisi tabung ukuran kecil dan menyapu lantai rumah yang terbangun dari semen kasar, sebelum kembali keluar bermain di halaman rumah tetangga, yang juga kerabatnya.
“Dia mau apa pun yang saya suruh. Anaknya baik dan mau apa saja,” kata Sakijo.
Saudara Tetangga Terdekat
Rumah Sakijo berada di sebuah jalan semen yang sudah sangat rusak. Perlu waktu 15-20 menit jalan kaki melintasinya.
Rumah Sakijo tidak sendirian karena diapit dua rumah lain di kanan kirinya. Pekarangan ketiga rumah itu terlihat lapang, dengan kebun kelapa yang tumbuh subur di sekelilingnya.
Kamar mandi terpisah di seberang rumah. Tak jauh dari sana, ada kandang kambing. Suara mengembik kambing-kambing itu terdengar cukup nyaring.
“Kami semua satu keluarga kakak dan adik. Sakijo kakak dan kami adik-adiknya. Rumah bersebelahan saja,” kata Jasman (50), adik kandung dari Sakijo.
Karena rumah mereka berdekatan itulah, Jasman dan dua saudaranya yang lain bisa memberi perhatian pada Sakijo.
Mereka menggilir memberi perhatian, mulai dari mengantar Depi sekolah, mengangkat kursi ke depan rumah agar Sakijo bisa merambat lantas mandi di sana.
Atau menyediakan makan untuk Sakijo maupun Depi. “Kami giliran karena sambil juga menjaga orangtua,” kata Jasman.
Sekalipun banyak mendapat perhatian, Sakijo mengaku belum memiliki gambaran pasti atas masa depan dan hari tuanya, apalagi masa depan Depi.
Terlebih, karena kini ia tak lagi memiliki penghasilan. Satu-satunya yang menjadi tumpuan hanyalah bantuan tunai dari Dinas Sosial Kulon Progo.
Itu pun sudah menipis. Masa depan Depi pun jadi taruhan.
Khusus untuk Sakijo, kini perhatian baru sebatas bantuan dari Dinas Sosial Kulon Progo sebesar total Rp 15.000.000, yang diterima secara bertahap setiap bulan sejak ia jatuh.
Tapi, ia tak putus harapan. Depi, gadis kecilnya, tentu tak boleh putus sekolah.
“Sempat terpikir akan saya minta bantuan dan titipkan pada adik saya yang ada di Jakarta,” kata Sakijo.
Risiko Pemanjat Kelapa
Kepala Dukuh Tangkisan 3 Riana Heni Suyanti mengatakan, risiko penyadap nira memang begitu tinggi. Produksi gula kelapa ini pun jadi terasa tidak sebanding dengan risiko para penderes nira.
“Apalagi kalau musim penghujan pohon menjadi licin dan perlu sangat hati-hati,” kata Riana via pesan singkat.
Ia mengungkapkan, apa yang menimpa Sakijo merupakan tragedi penyadap jatuh dari pohon yang terjadi dalam kurun 2 tahun belakangan.
Menurutnya, ini bukan satu-satunya. Kejadian serupa juga terjadi pada 2 penderes lain di dua dusun sekitar Tangkisan 3.
Tangkisan 3 sendiri terdiri dari 315 kepala keluarga. Mayoritas mereka bekerja sebagai penderes nira kelapa, yakni suami menyadap nira, sedangkan sang istri memasak gula.
Masing-masing penderes bisa naik kelapa lebih dari 20 pohon dalam satu hari. Itu dilakoni pagi dan sore hari. “Bisa sampai 75 persen adalah penderes,” kata dia.
Mereka mampu menghasilkan 0,5 kilogram gula merah dari 1 pohon yang dipanjatnya pagi dan sore.
Begitu minim hasilnya, membuat penderes tidak melulu bekerja menderes dan menghasilkan gula kelapa.
Penderes juga bekerja yang lain demi memperoleh penghasilan lebih baik, misal bertani, buruh bangunan, peternak hewan, hingga pengangkut kayu glondongan.
“Jadi, tidak murni hanya menderes saja,” kata dia.
Ia menambahkan, rata-rata usia penderes sekitar 30 sampai 55 tahun. Sangat jarang ditemui penderes dengan usia muda, apalagi belia.
Sumber: kompas.com


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/kisah-pilu-depi-bocah-9-tahun-tegar-menemani-ayah-yang-lumpuh/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Viral Kisah Bocah 7 Tahun Ke Sekolah Pakai Baju Kotor Dan Tanpa Alas Kaki Ini Faktanya

Viral Kisah Bocah 7 Tahun Ke Sekolah Pakai Baju Kotor Dan Tanpa Alas Kaki Ini Faktanya

papar berkaitan - pada 31/7/2019 - jumlah : 285 hits
Media sosial diramaikan oleh unggahan yang berisi kisah seorang bocah yang pergi ke sekolah menggunakan baju kotor dan tanpa alas kaki Bocah itu juga menunjukkan lokasi rumahnya yang berada di atas perbukitan terpencil dan dalam kondisi mem...
Kisah Bocah 9 Tahun Yang Keluhkan Mual Berhari Hari Rupanya Terdapat Benda Asing Berdiameter 18 Cm Di Perutnya

Kisah Bocah 9 Tahun Yang Keluhkan Mual Berhari Hari Rupanya Terdapat Benda Asing Berdiameter 18 Cm Di Perutnya

papar berkaitan - pada 23/7/2019 - jumlah : 186 hits
Polah tingkah anak harus diawasi ketika bermain jika tidak ingin mengalami kejadian seperti berikut Dilansir Sosok ID dari World of Buzz seorang anak di Harbin Provinsi Heilongjiang Tiongkok dilarikan keluarganya setelah sering mengeluh tid...
Pelajar Di Kukar 5 Tahun Jadi Budak Nafsu Ayah Tiri Hingga Hamil 5 Bulan

Pelajar Di Kukar 5 Tahun Jadi Budak Nafsu Ayah Tiri Hingga Hamil 5 Bulan

papar berkaitan - pada 28/7/2019 - jumlah : 292 hits
Kasus itu terbongkar setelah ibu kandung korban di pagi hari yang sama melapor ke Polsek Muara Kaman Laporan itu dilakukan ibu korban setelah terkejut dan tahu yang menghamili putrinya adalah suaminya sendiri Aris
Jangan Ikut Tabiat Buruk Ayah Kisah Disebalik Tali Gantung Detik 30 Saat Menuju Kematian

Jangan Ikut Tabiat Buruk Ayah Kisah Disebalik Tali Gantung Detik 30 Saat Menuju Kematian

papar berkaitan - pada 18/7/2019 - jumlah : 489 hits
Setiap kegiatan jenayah pastinya mempunyai hukuman yang dikenakan ke atas pesalah Hukuman yang dijatuhkan bagi memberi pengajaran kepada pesalah dan juga orang ramai supaya tidak mengulangi perbuatan tersebut Salah satu hukuman yang sangat ...
Tragis Istri Meninggal Setelah 3 Bulan Menikah Ini Kisah Pilu Sang Suami

Tragis Istri Meninggal Setelah 3 Bulan Menikah Ini Kisah Pilu Sang Suami

papar berkaitan - pada 20/7/2019 - jumlah : 349 hits
Malang nasib pria ini baru menikah 3 bulan sudah ditinggal mati sang istri Sang suami baru saja kehilangan istri ini curhat dan viral di media sosial Curahan hati seorang suami yang kehilangan sang istri untuk selama lamanya viral di media ...
Cerita Pilu Norazlina Hasan Tak Sadar Hamil Karena Idap Stroke Hingga Alami Lumpuh Total Usai Lahirkan Anak Ke 7

Cerita Pilu Norazlina Hasan Tak Sadar Hamil Karena Idap Stroke Hingga Alami Lumpuh Total Usai Lahirkan Anak Ke 7

papar berkaitan - pada 18/7/2019 - jumlah : 251 hits
Wanita bernama Norazlina Hasan kini hanya bisa terbaring tak berdaya ketika melihat bayinya yang baru lahir menangis Bagaimana mau menggendong bayinya yang menangis untuk sekadar menggerakkan tangannya saja Norazlina Hasan tak mampu Divonis...
Kalau Terbongkar Akan Diseksa Dan Dibunuh Kisah Hebat Polis Undercover 6 Tahun Dampingi Musuh

Kalau Terbongkar Akan Diseksa Dan Dibunuh Kisah Hebat Polis Undercover 6 Tahun Dampingi Musuh

papar berkaitan - pada 18/7/2019 - jumlah : 363 hits
Siapa sangka seorang yang disangkakan komunis rupa rupanya berkhidmat sebagai penentang komunis Inilah kisah Paul Kiong seorang anggota polis cawangan khas yang merisikokan nyawanya dengan menyamar menjadi sebahagian daripada kumpulan pengg...
Anak 3 Tahun Dah Pandai Mengamuk Dan Buat Perangai Mak Ayah Biarkan Saja Jangan Cepat Kasihan

Anak 3 Tahun Dah Pandai Mengamuk Dan Buat Perangai Mak Ayah Biarkan Saja Jangan Cepat Kasihan

papar berkaitan - pada 23/7/2019 - jumlah : 371 hits
Anak menangis berkehendakkan sesuatu adalah perkara biasa Akan tetapi bila anak mula mengamuk menangis tanpa henti pada tempoh yang lama mama mula hilang sabar Inilah kisahnya yang berlaku kepada anak kita berusia 3 tahun Puas dipujuk tapi ...
Kisah Bocah Kebumen Penjaga Pintu Rel

Kisah Bocah Kebumen Penjaga Pintu Rel

papar berkaitan - pada 25/7/2019 - jumlah : 173 hits
Di bawah garis matahari Fasha dan rekannya menjaga pintu perlintasan kereta Agar tak terjadi kecelakaan Dia tak meminta imbalan dalam bentuk apapun Terkadang ada saja pengendara yang memberinya uang koin Dia dielu elukan sebagai bocah penja...
Saka Bapak Kau

Beli Rumah Lebih Jimat Dengan Kempen Hartanah Bumiputera Matrix

Natural Gas Fuel Not A Hazard

How Car Centric Planning Is Killing Malaysians

Masjid Lapangan Terbang Sultan Abdul Aziz Shah

Top Picks Best Trucks For Towing In 2025

Khutbah Jumat Jumadil Awal Tangis Ibnu Rawahah Jelang Perang Mu Tah

15 Playful Midcentury Kids Room Ideas For A Retro Vibe


echo '';
Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 1 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dhia Kasyrani Slot Akasia TV3

Biodata Terkini Reshmonu Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Hey Waley

Gegar Vaganza 2024 GV 11 Hadiah Tiket Peserta Juri Format Pemarkahan Dan Segala Info Tonton Live Di Astro Ria Dan Sooka

6 Janji Donald Trump Kalau Dia Naik Jadi Presiden Semula


Analogi Dan Bidasan Yang Baik Sangat

Resepi Nasi Daging Utara Air Asam Kerisik

Kenapa Ibu Bapa Patut Hantar Anak Anak Ke Tadika Lebih Awal

Kadar Kesuburan Negara Menurun Kkwpk Sedia Bantuan Galak Anak

Movie Jangan Pandang Belakang 2

Samarinda Lara Kasih