Kisah Pak Mudiarjo Dengan Siomay Kang Cepot
Topik kita kali ini ialah Kisah Pak Mudiarjo dengan Siomay Kang Cepot. Siomay Kang Cepot berdiri sejak tahun 1987. Penemu racikan Siomay ini sendiri adalah Bapak Mudiarjo biasa akrab disapa dengan Pak Mudi. Dari tahun ke tahun pak Mudi, selalu mencoba buat mengolah dan memastikan rasa yang khas untuk Siomay hasil racikannya ini. Tapi keberhasilan usahanya itu, tak diraih tanpa kerja keras.
Kisah Pak Mudiarjo dengan Siomay Kang Cepot
Kisah pak Mudiarjo ini akan diawali dari ia kecil. Sejak kecil, pak Mudi yang memang dilahirkan dari keluarga sangat sederhana ini sudah membantu keluarganya dengan mencari makan sendiri. Sampai menginjak usia remaja, beliau ikut orang ke Bandung buat jualan siomay. Setelah memperoleh pembelajaran mengenai jualan siomay, pak Mudi kembali ke Purbalingga kampung halamannya pada waktu acara pemilihan lurah.
Kemudian beliau mencoba pinjam modal pada lurah terpilih untuk membuka usaha. Alhasil beliau mememperoleh pinjaman sebesar Rp 250 ribu. Modal pinjaman tersebut, pak Mudi pakai untuk membeli gerobak lengkap dengan peralatan-peralatan berjualan siomay. Dari situlah, pak Mudi mulai jualan siomay dan bisnisnya juga mulai berkembang, sampai beliau bisa melunasi pinjaman modalnya. Tapi bisnisnya ini tak jarang juga sepi pembeli. Maka untuk menambah income / penghasilan sesekali pak Mudi menarik becak.
Kisah pak Mudiarjo bermula pada tahun 1987. Atas ajakan dari temannya, pak Mud mencoba peruntungan dari jualan siomay di Kota Yogyakarta. Di Jogjapun beliau jualan siomay sembari menarik becak dan jadi buruh tani. Semuanya pak Mudi lakukan demi menghidupi istri dan 6 anaknya.
Selain di Jogja, beliau juga sempat jualan siomay di Pekalongan, Semarang dan Solo. Tapi akhirnya tahun 1994 pak Mudi beserta anak dan istrinya mulai mengontrak sebuah rumah di Jogja. Rumah kontrakan tersebut digunakan untuk tempat tinggal sekaligus sebagai tempat jualan siomay. Mulai tahun 1994 itulah, beliau tak lagi berjualan siomay keliling dengan memakai gerobak.
Lokasi dan Sejarah Siomay Kang Cepot
Kisah pak Mudiarjo berlajut ke lokasi dan nama brand. Kini kita bisa menjumpai Siomay Kang Cepot di Jl. Kaliurang KM 8,5 Dayu Sinduharjo, Ngaglik, Sleman. Dulu sewaktu jualan keliling, pak Mudi menamai usahanya dengan nama Siomay Super. Sesudah punya tempat sendiri, beliau memberi nama usahanya dengan Siomay Kang Cepot. Nama kang Cepot diambil dari nama salah satu ikon wayang golek dari Bandung, Jawa Barat yang sudah sangat khas.
Untuk tugas meracik adonan dan bumbu siomay, Pak Mudi sendiri yang mengerjakannya. Tapi jika beliau sedang sakit, maka karyawannya yang membantu membuatnya. Siomay yang dijual di tempat pak Mud ada 2 jenis, yaitu siomay biasa dan siomay spesial. Dikatakan siomay spesial karena full tengiri yang rasanya sangat enak dan yummi.
Untuk harga siomay di tempat pak Mudi yaitu:
Siomay rebus dan goreng harganya Rp 1.000/ biji,
Siomay super / tengiri, dijual dengan harga Rp 2.500/biji,
Tahu, kubis / kol, pare, telur rebus dijual Rp 1.000/bijinya.
Pembeli juga dipersilahkan untuk pilih sendiri menu siomaynya. Kini, Siomay Kang Cepot juga mulai dikenal masyarakat Jogja. Pak Mudi kini juga sudah dapat mempekerjakan 15 orang dengan upah Rp 600 ribu hingga Rp 900 ribu.
Di antara karyawannya bahkan ada yang sudah 11 tahun membantunya membangun bisnis tersebut. Siomay Kang Cepot buka tiap hari mulai pukul 10 pagi sampai 10 malam. Ia mengaku rata-rata omsetnya mencapai Rp 4 juta/hari. Dari usahanya itu pula, pak Mud bisa menyekolahkan 2 putranya di fakultas Kedokteran di Solo dan Purwokerto.
*harga dan upah di atas sewaktu-waktu bisa berubah
Tekad Besar Menuju Sukses
Meski dalam kisah pak Mudiarjo ini ia cuma punya latar belakang pendidikan kelas 1 SD. Tapi pak Mudi memiliki tekad yang besar. Agar bisa menyekolahkan putra-putrinya sampai jenjang yang lebih tinggi. Beliau sangat yakin bahwa Tuhan-lah yang mengatur rezeki.
Pak Mudi tak pernah takut bersaing dengan beberapa orang yang membuka bisnis sejenis dengannya. Bahkan ada salah satu mantan karyawannya yang bisa berhasil dengan membuka bisnis sejenis yaitu berjualan siomay. Tapi diakuinya, omzet tempat usahanya relatif tetap stabil.
Sekian info mengenai Kisah Pak Mudiarjo dengan Siomay Kang Cepot, kami harap artikel ini bermanfaat buat kawan-kawan semua. Kami berharap artikel kisah sukses pak Mudiarjo ini dishare biar semakin banyak yang mendapatkan manfaat.
Referensi: Menjadi Pengusaha Sukses
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://bisnisid.com/kisah-pak-mudiarjo-dengan-siomay-kang-cepot/