Kisah Haru Anak Tukang Ojek Jadi Perwira Tni Ad Ditolak Tamtama Hingga Tak Tahu Ibu Meninggal Dunia
Pendidikan merupakan hal terpenting untuk seorang anak demi masa depannya.
Bahkan, banyak cara ditempuh untuk meraih mimpi hingga mengorbankan banyak hal.
Seperti yang dialami seorang perwira TNI AD muda ini, yang sudah harus rela tak berada di sisi ibunya di saat-saat terakhir karena menempuh pendidikan.
Melansir dari Surya.co.id, Rabu (24/7/2019), Yusuf Maulana Abdullah baru saja lulus dari Akademi Militer (Akmil) tingkat IV tahun 2019.
Awalnya, anak tukang ojek itu hanya ingin menjadi bintara yang menurutnya sudah bisa membahagiakan orangtua.
Namun nasib berkata lain, Yusuf yang memiliki nilai terlalu bagus malah dialihkan ke sekolah perwira.
Kisah inspiratif Yusuf ini diulas dalam video yang diunggah di kanal Youtube TNI AD.
Keinginan Yusuf menjadi tentara berawal saat melihat kerja keras ayahnya, Anda Sunarto yang seorang tukang ojek.
Yusuf mengaku prihatin melihat sang ayah yang bekerja keras setiap hari.
Dulu setiap pulang sekolah, Yusuf Maulana kerap mampir ke tempat ayahnya mangkal.
Ia melihat sang ayah kerap mengejar penumpang untuk mencari nafkah.
“Kalau saya pulang sekolah, saya mampir ke tempat bapak saya ‘Ya Allah bapak saya kejar-kejar cari penumpang’, dari situ saya nekat pasti bisa saya masuk (TNI), apa pun saya mau,” ujarnya.
Awalnya, Yusuf mendaftar Tamtama TNI AL tanpa pikir panjang karena keinginannya kuat untuk menjadi anggota TNI.
Pada 2015, Yusuf langsung mendaftar di mana usianya merupakan batas akhir dari pendaftaran Tamtama TNI AL.
“Pada 2015 saya daftar Tamtama AL dengan pikiran umur saya udah terakhir, ya udah lah yang penting jadi tentara yang bisa bahagian bapak dan mama juga. ya udah saya tekad apa pun hasilnya saya terima,” katanya.
Sayangnya, Yusuf ditolak masuk pendidikan Tamtama TNI AL karena nilainya terlalu tinggi.
Namun hidupnya justru bak ketiban durian runtuh, Yusuf bernasib mujur karena mendapatkan tawaran untuk mendaftar menjadi taruna.
Ia pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas itu.
“Tapi Allah berkehendak lain, tamtama enggak boleh, jadinya taruna,” katanya.
Namun saat menempuh pendidikan di Akmil, Yusuf harus menelan kenyataan pahit.
Sang ibu yang sempat sakit sebelum ia daftar menjadi taruna harus menelan kenyataan pahit.
Ibunya menutup usia saat Yusuf mengenyam pendidikan pada tingkat tiga.
Pada waktu ibunya menghembuskan napas terakhir, ia tengah bersiap akan menjalankan latihan.
Mirisnya, saat itu Yusuf tidak mengetahui kabar sang ibu karena ayahnya sendiri juga tidak memberi tahu.
“Mama meninggal waktu saya tingkat tiga, pas mau latihan luar, bapak enggak ngasih tau, malah ngasih taunya ke orang lain,” kata Yusuf dikutip dari Tribun Jabar.
Kendati demikian, sang ayah rupanya memiliki alasannya sendiri.
Anda Sunarto mengungkapkan sebenarnya Yusuf sempat menengok istrinya saat di rumah sakit.
Setelah itu, ia pun tak memberikan kabar duka kepada anaknya terkait istrinya.
“Sempat ke RS dia nengok dulu, tak lama seminggu kemudian saya enggak kasih kabar barang kali di sini lagi dinas atau latihan,” katanya.
Ia mengaku, tak tega harus menyampaikan kabar duka pada putranya.
Anda Sunarto merasa kehilangan sang istri tatkala Yusuf masih menempuh pendidikan.
“Enggak tega, enggak apa-apa lah ini mah urusan Allah, saya juga udah berusaha sekuat tenaga, tapi ya namanya kehendak Allah kan enggak tahu. Saya juga sedih juga, dia juga belum lulus, mama udah enggak ada,” katanya terlihat sedih.
Yusuf pun masih mengingat saat-saat mengetahui kabar duka ibunya.Kala itu, ia mendapatkan chat WhatApp dari anggota keluargnya yang lain.
“Masih ingat dulu, pas ngecek hp ada WA keluarga yang nge-chat, ‘ibu, ibunya Yusuf udah enggak ada’,” cerita Yusuf.
Kabar duka tersebut membuat Yusuf langsung terdiam dan bertanya mengapa ayahnya tidak memberi tahunya.
“Saya langsung diem kenapa bapak enggak bilang. Langsung pulang ke paviliun langsung telepon bapak,” ujarnya.
Melalui sambungan telepon, ia bertanya kepada ayahnya soal kebenaran ibunya meninggal.
“Kenapa Bapak enggak bilang,” kata Yusuf pada ayahnya saat itu.
“Ya mau bilang sama siapa Nak,” ucap Yusuf menirukan jawaban sang ayah.
Saat itu, Yusuf pun langsung bergegas pulang ke rumah.
Di depan pusara sang ibu, Yusuf hanya bisa terdiam, air mata pun tak bisa keluar.
“Pas pulang ke rumah saya langsung diem di makamnya mama. itu pun enggak nangis, mungkin Yusuf udah ikhlas,” kata Yusuf.
Kini, Yusuf Maulana pun mempersembahkan kelulusannya dari Akmil untuk sang ibu yang telah tiada.
Ayahnya pun bersyukur, sambil menangis dan memeluk putranya, Anda Sunarto mendoakan kesuksesan anaknya.
“Semoga perjalanannya lancar ya Nak,” katanya kepada Yusuf.
Sumber: pop.grid.id
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/kisah-haru-anak-tukang-ojek-jadi-perwira-tni-ad-ditolak-tamtama-hingga-tak-tahu-ibu-meninggal-dunia/