Inilah Hukum Memejamkan Mata Ketika Solat Semoga Kita Tidak Mengulanginya Lagi Rileks Media
Memejamkan Mata Ketika Solat
Apakah hukumnya memejamkan mata saat solat? Kerana saat memejamkan mata rasanya lebih khusyuk?
Dari: Danya
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Terdapat sebuah hadis dari sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلاةِ فَلا يَغْمِضْ عَيْنَيْهِ
”Apabila kalian melakukan solat maka janganlah memejamkan kedua mata kalian.”
Hadis ini diriwayatkan oleh at-Thabrani (w. 360 H) dalam Mu’jam as-Shagir no. 24. dari jalur Mus’ab bin Said, dari Musa bin A’yun, dari Laits bin Abi Salim.
Hadis ini dinilai dhaif oleh para ulama pakar hadis, karena dua alasan,
Laits bin Abi Salim dinilai dhaif karena mukhtalat (hafalannya kacau), dan dia perawi mudallis (suka menutupi)
Mus’ab bin Said, dinilai sangat lemah oleh para ulama. Ibnu Adi mengatakan tentang perawi ini,
يحدث عن الثقات بالمناكير ويصحف عليهم ، والضعف على حديثه بيِّن
”Beliau membawakan hadis-hadis mungkar atas nama perawi terpercaya dan menyalahi ucapan mereka. Status dhaif hadisnya sangat jelas.”
(al-Fatawa al-Haditsiyah, al-Huwaini, 1/45 – 46).
Kesimpulannya, hadis di atas adalah hadis dhaif dan Imam ad-Dzahabi (w. 748 H) menilainya munkar. Karena itu, hadis ini tidak boleh dijadikan dalil.
Memejamkan Mata Ketika Solat Hukumnya Makruh
Hanya saja para ulama menegaskan, memejamkan mata ketika solat hukumnya makruh. Kecuali ketika hal ini diperlukan, kerana pemandangan di sekitarnya sangat mengganggu konsentrasi solatnya.
Mengenai alasan dihukumi makruh, ada beberapa keterangan dari para ulama, diantaranya,
Memejamkan mata ketika solat, bukan termasuk sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibnul Qoyim (w. 751 H) mengatakan,
ولم يكن من هديه صلى الله عليه و سلم تغميض عينيه في الصلاة
”Bukan termasuk sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, memejamkan mata ketika solat.” (Zadul Ma’ad, 1/283)
Memejamkan mata ketika shalat, termasuk kebiasaan solat orang yahudi. Dalam ar-Raudhul Murbi’ – kitab fikih madzhab hambali – pada penjelasan hal-hal yang makruh ketika shalat, dinyatakan,
ويكره أيضا تغميض عينيه لأنه فعل اليهود
”Makruh memejamkan mata ketika solat, kerana ini termasuk perbuatan orang yahudi.” (ar-Raudhul Murbi’, 1/95).
Kerana memejamkan mata boleh menyebabkan orang tertidur, sebagaimana keterangan dalam Manar as-Sabil (1/66).
Untuk itu, sebagian ulama membolehkan memejamkan mata ketika ada keperluan. Misalnya, dengan memejamkan mata, dia menjadi tidak terganggu dengan pemandangan di sekitarnya. Ibnul Qoyim mengatakan,
والصواب أن يقال : إن كان تفتيح العينين لا يخل بالخشوع فهو أفضل ، وإن كان يحول بينه وبين الخشوع لما في قبلته من الزخرفة والتزويق أو غيره مما يشوش عليه قلبه ، فهنالك لا يكره التغميض قطعًا ، والقول باستحبابه في هذا الحال أقربُ إلى أصول الشرع ومقاصده من القول بالكراهة
Kesimpulan yang benar, jika membuka mata (ketika solat) tidak mengganggu kekhusyuan, maka ini yang lebih afdhal. Tetapi jika membuka mata boleh mengganggu kekhusyuan, kerana di arah kiblat ada gambar ornamen hiasan, atau pemandangan lainnya yang mengganggu konsentrasi hatinya, maka dalam keadaan ini tidak makruh memejamkan mata. Dan pendapat yang menyatakan dianjurkan memejamkan mata kerana banyak gangguan sekitar, ini lebih mendekati prinsip ajaran syariat dari pada pendapat yang memakruhkannya. (Zadul Ma’ad, 1/283).
Allahu a’lam
Sumber: Kartel Dakwah
Source link
The post Inilah Hukum Memejamkan Mata Ketika Solat.. Semoga Kita Tidak Mengulanginya Lagi – Rileks Media appeared first on Rilekslah.my.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://www.rilekslah.my/inilah-hukum-memejamkan-mata-ketika-solat-semoga-kita-tidak-mengulanginya-lagi-rileks-media/