Hikmah Disebalik Serangan Pengganas Di Nz Jemaah Bertambah Tiga Kali Ganda
Setiap apa yang berlaku, pasti ada hikmahnya dan itulah apa yang berlaku di Christchurch, New Zealand yang telah menggemparkan seluruh dunia.
Hikmah yang dikongsikan oleh Yuhanis Azam di facebooknya telah menceritakan apa yang berlaku di Australia selepas perkara ini berlaku.
Sejak semalam, hampir semua masjid di negeri-negeri Barat jemaahnya bertambah hingga 3 kali ganda.
Sebahagian umat Islam disana yang sebelumnya tidak pernah atau jarang terlihat di masjid, sejak maghrib semalam hingga subuh ini berebut datang menghadap kepadaNya.
Mereka memenuhi rumah Allah bukan sekadar untuk menunjukkan solidariti. Lebih jauh lagi, mereka sedang mengadu kepada Allah tentang kezaliman demi kezaliman yang terjadi sejak hari-hari sebelum ini, dengan kemuncaknya semalam di New Zealand.
Sekaligus mereka berdoa, berharap perlindungan, serta pasrahkan segalanya, yang akan terjadi hari ini dan di masa depan, kepadaNya.
Teman saya di Australia, yang selama ini hidupnya lalai, mendadak 3 waktu terakhir hadir di saf depan di masjid. Dia terlalu marah. Tapi dengan sebab kemarahan itu rupanya Allah turunkan hidayah.
Ibunya chatting dengan saya pagi tadi. Menangis-nangis bahagia anaknya solat maghrib, isyak dan subuh di masjid. Bahkan sejak semalam terus bermalam disana. Bertilawah dan banyak merenung. Padahal sebelum ini dia tidak kenal solat kecuali solat Jumaat dan Eid Fitri.
Si anak, dalam kemaksiatan hidup yang selama ini dijalani, ternyata masih menyimpan kecintaan pada Islam dan kaum muslimin. Makanya semalam itu tubuhnya bergetar hebat. Emosinya tidak terbendung, lalu memutuskan ke masjid, menjaganya hingga pagi bersama belasan Muslim lainnya.
Alasan kawan saya tadi sederhana saja :
"Serangan semlam kemungkinan besar akan menyebabkan bangkitnya ekstrimis-ekstrimis sayap kanan. Dan pasti rumah-rumah Allah yang akan menjadi sasaran. Jadi kita harus menjaganya hingga suasana reda.
Tambahan pula saya ini pendosa. Sudah terlalu banyak dosa saya. Kalau misalnya masjid ini diserang, semoga saya ada ketika itu. Lalu saya menghentikan serangan tersebut atau gugur di tangannya sebagai syuhada.
Mana saja yang menjadi takdir Allah, saya sudah siap sedia. Semoga dengan itu Allah mengampuni saya"
Kredit: FB Yuhanis Azam
Sumber: Oh! Media
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://www.terengganu11.com/2019/03/hikmah-disebalik-serangan-pengganas-di.html