Gojek Dan Tokopedia Merger Target Besar Di Awal Tahun 2021
Gojek dan Tokopedia merger, kira-kira apa yang akan langsung terbersit di benak pikiran kita ketika membaca headline ini? Dua perusahaan startup yang telah cukup dikenal namanya di Indonesia bahkan dunia memutuskan bergabung menjadi satu, tentulah akan ada tujuan besar dibaliknya.
Menurut informasi dilansir dari laman cnbcindonesia.com, Selasa (05/01/2021), kabar ini pertama kali diberitakan oleh Bloomberg News di hari yang sama. Menurut Bloomberg kedua perusahaan telah menandatangani persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas atas bisnis masing-masing.
Gojek dan Tokopedia Merger
Bicara mengenai nilai valuasi, jika kedua startup dengan kategori decacorn ini jadi melakukan merger maka nilainya akan mencapai sekitar 20 miliar dollar amerika. Jika dikonversi dalam nilai rupiah dengan rate currency 14 ribu per dollar, nilainya akan setara dengan 280 triliun rupiah. Nilai yang cukup fantastis.
Dapat dibayangkan bagaimana seandainya kedua startup decacorn ini merupakan perusahaan publik, tentu saja nilai kapitalisasi pasarnya sudah sama dengan perusahaan-perusahaan blue chip yang ada di Bursa Efek Indonesia.
Sebenarnya dibalik nilai valuasi perusahaan yang fantastis tersebut, skenario merger kedua startup yang sudah kurang lebih satu dasawarsa tumbuh dan berkembang di Indonesia ini secara tidak langsung akan membentuk ekosistem digital Tanah Air yang semakin matang dan terintegrasi.
Transformasi Gojek
Jika melihat sejarah perjalanan Gojek di Indonesia, sepuluh tahun lalu Gojek hanya sebuah perusahaan startup yang menyediakan jasa ride hailing (ojek online). Namun seiring perjalanan bisnisnya, Gojek bertransformasi dengan mengembangkan sayapnya ke bisnis pengiriman makanan, logistik dan jasa keuangan.
Untuk bidang bisnis yang terakhir, Gojek melalui anak perusahaannya yaitu PT Dompet Anak Karya (GoPay) telah mengakuisisi 22% saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang sebelumnya dimiliki oleh investornya.
Demi semakin memanjakan para penggunanya, Gojek berusaha untuk menjadi super apps yang mampu memberikan layanan maksimal. Jadi dalam satu aplikasi sudah tersedia semua fitur dan fasilitas layanan yang diinginkan. Istilah kerennya menjadi perusahaan PALUGADA (Apa Lu Mau Gua Ada).
Tokopedia Fantastis
Tentu saja keinginan Gojek untuk dapat menjadi super apps ini akan lebih cepat terlaksana dengan menggandeng perusahaan startup marketplace yang ada. Meskipun awalnya Shopee lebih banyak dilirik oleh konsumen dan pengguna e-commerce, namun bukan berarti Tokopedia tidak layak untuk dipertimbangkan.
Dari data tahun 2019 diketahui nilai transaksi (Gross Merchandise Values/GMV) yang ada di lapak Tokopedia tercatat sudah mencapai di angka 222 triliun rupiah atau setara dengan 15 miliar dollar amerika.
Dari angka ini dapat diambil kesimpulan bahwa Tokopedia menjadi platform e-commerce yang mencatatkan pertumbuhan GMV paling fantastis.
Selain itu, Tokopedia juga menjadi satu-satunya platform e-commerce yang menyediakan layanan terlengkap mulai dari produk umum hingga yang spesifik seperti pembayaran pajak hingga investasi.
Mencetak Sejarah
Sudah dapat dibayangkan bagaimana jika kedua perusahaan startup besar di Indonesia ini merger, pastinya sejarah baru akan terukir. Sekarang bagaimana angka peningkatannya jika 38 juta pengguna aktif Gojek setiap bulannya ditambah dengan 100 juta pengguna aktif Tokopedia setiap bulan. Sekitar 138 juta pengguna aktif jek.
Dilihat dari sudut pandang basis data pelanggan nilai transaksi, tentu saja perpaduan jumlah pengguna keduanya akan menghasilkan angka sangat besar. Belum lagi dari sudut pandang layanan pengiriman, Tokopedia tentu saja bisa memperoleh akses untuk jasa antar dan logistik lebih efisien dan kompetitif.
Satu hal lagi, para pelanggan sekarang sangat mempertimbangkan ongkos kirim selain harga produk murah. Jadi ketika Gojek dan Tokopedia mampu memberikan layanan pengiriman lebih murah tentu akan membuat para penggunanya semakin senang berbelanja di platform tersebut.
Dabatase Mitra
Sekarang bagaimana dengan database merchant (mitra) yang dimiliki oleh Gojek dan Tokopedia. Karena memiliki bidang bisnis utama yang berbeda, justru perpaduan kedua perusahaan startup ini akan menghasilkan bentuk kolaborasi sempurna.
Jika dijumlahkan, kedua perusahaan ini memiliki sekitar 10 juta mitra. Tentunya angka ini nantinya akan terus bertambah seiring perjalanan bisnisnya. Baik Gojek maupun Tokopedia sama-sama memiliki mitra dimana Gojek mitranya adalah para driver dan restoran yang kebanyakan UMKM, sedangkan Tokopedia punya mitra yang mayoritasnya juga UMKM.
Dari sini sudah dapat diprediksi bagaimana jika nantinya merchant yang bergabung semakin banyak, otomatis para pengguna akan semakin banyak pilihan. Belum lagi layanan pembayaran, Gojek sudah memiliki fitur GoPay sebagai e-wallet yang ditopang oleh Bank Jago.
Fasilitas Kredit
Secara keseluruhan, semua perputaran uang dalam aplikasi akan dapat dibaca sehingga bagi para merchant UMKM yang memiliki nilai penjualan bagus tentu saja akan mendapat dukungan dari Bank Jago dalam bentuk pembiayaan untuk menambah modal usahanya.
Dan demi mempermudah dalam melakukan analisa bisnisnya, Gojek mengakuisisi start up POS yaitu Moka dengan nilai 130 juta dollar amerika dimana aplikasi ini nantinya akan diintegrasikan dengan bisnis restoran serta gerai-gerai ritel yang menjadi mitra kedua belah pihak.
Sekarang tinggal kita nantikan saja bagaimana jika proses Gojek dan Tokopedia merger sudah benar-benar terealisasi karena bicara data kedua perusahaan ini masing-masing sudah memiliki dengan jumlah yang cukup fantastis. Dan bukan tidak mungkin monopoli nantinya akan terjadi dengan sendirinya. (DW)
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://bloggerborneo.com/gojek-dan-tokopedia-merger-target-besar-di-awal-tahun-2021/